Bab 6.2 : Kunjungan wali kelas (2)

14 4 1
                                    

Pagi itu Sheryl tengah pergi untuk mengajar dikelasnya, tak ada masalah dengannya saat ini walau Ia tidur larut malam. Hanya saja masih ada perasaan kesal dihatinya ketika mengingat Orkah mempermainkannya tadi malam, Sheryl sendiri sangat ingin menghukum muridnya itu ketika Ia sampai dikelasnya. Namun ketika Ia sampai dikelas tersebut, Ia tidak dapat menemukan keberadaan Orkah dan hanya menemukan sebuah surat izin di atas meja guru kelas itu. 

Ketika Sheryl membaca surat izin itu, Ia mendapati bahwa muridnya itu tidak bisa masuk sekolah karena sakit. Hal itu menimbulkan sedikit percikan amarah di hatinya, Sheryl langsung dapat mengetahui bahwa surat izin itu adalah surat palsu. Tak ada trik khusus untuk mengetahui surat itu adalah surat izin palsu, karena tadi malam ia sempat bertemu Orkah dan tidak menemukan tanda-tanda akan sakit dari tubuhnya. Dan tentang bagaimana cara muridnya itu mendapatkan surat izin ini, Sheryl mengambil asumsi bahwa Orkah membohongi orangtuanya agar Ia dapat tidur dirumah.

Asumsinya itu bukan Sheryl ambil hanya dengan asal tebak saja, ia juga mempertimangkan fakta-fakta yang ia ketahui tentang Orkah. Tidak mungkin muridnya itu punya teman baik yang mau membuatkannya surat izin, ataupun mungkin ia melakukannya dengan paksaan.

Selain itu Sheryl juga baru saja menyadari sebuah hal penting mengapa muridnya itu dijauhi oleh siswa lain, hal itu baru saja ia rasakan sendiri tadi semalam. Tidak mungkin ada orang yang mau berteman dengan orang berkepribadian rusak seperti Orkah, jikapun ada orang itu mungkin telah diancam olehnya.

"Aku akan mendisiplinkan anak itu" Gumam Sheryl sambil meremas surat izin Orkah yang tengah Ia pegang.

Setelah Sheryl meredam rasa jengkel yang ia rasakan, ia langsung memulai kelasnya sambil menanamkan sebuah niatan untuk mengunjungi rumah Orkah dan membicarakan perilaku anak itu pada orangtuanya.

***********************************

Seperti biasa Orkah terbangun dengan sendirinya, tak ada gangguan lain seperti bunyi alarm atau hal berisik lain yang dapat membangunkan Orkah secara paksa. Semuanya berjalan sesuai fase tidur, ia terbangun karena tubuhnya sudah cukup dengan waktu tidur yang diberikan.

Sambil beranjak dari sofa yang ia tiduri, Orkah melihat ke arah jam dinding dan baru saja menyadari bahwa ia sudah tidur sepanjang hari
karena jarum jam menunjukkan pukul 17.46. Hal ini membuat tubuhnya terasa lengket dan agak bau, jadi ketika kesadarannya sudah kembali sepenuhnya. Orkah memutuskan untuk segera mandi lalu menyiapkan malam, tidur seharian membutnya sangat lapar. Kondisinya saat ini tak jauh berbeda dengan kondisi orang yang baru bangun di pagi hari, hanya saja waktunya terbalik.

Setelah mandi dan mengenakan pakaian yang bersih, Orkah begegas ke dapur untuk memasak. Namun baru saja Ia mengeluarkan bahan makanan dari kulkas, Orkah mendengar bel pintu apartemennya berbunyi. Ia sendiri agak bingung mengapa ada orang yang mendatanginya malam-malam, Orkah juga tidak mengundang Daniel maupun Angie untuk datang ketempatnya.

Awalnya Orkah ingin membuka pintu ketika ia selesai makan, namun karena diserang rasa penasaran. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka pintunya agar rasa penasarannya terpenuhi, namun disaat Orkah membuka pintu masuk apartemennya. Ia langsung menyesal karena sudah menuruti rasa penasarannya sendiri ketika mengetahui bahwa orang yang mengunjungi tempatnya saat ini adalah Sheryl.

"Selamat malam" Ucap Sheryl sambil tersenyum ke arah Orkah.

Karena tidak ingin dikunjungi oleh wali kelas yang menyebalkan, Orkah langsung menutup pintu masuk kemudian berjalan ke dapur untuk meneruskan kegiatannya yang sempat tertunda. Namun karena bel pintu apartemennya ditekan berkali-kali dan ia sangat terganggu akan hal itu, akhirnya Orkah memutuskan untuk membuka pintu dan mempersilakan walikelasnya itu untuk masuk.

ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang