Bab 5 : Kenyataan yang meresahkan

18 5 0
                                    

"Sejujurnya aku ingin membiarkanmu tergeletak di jalan, namun ada sesuatu yang membuatku tidak jadi melakukannya"

"..........." Olivia hanya terdiam ketika mendengar pernyataan itu.

"Waktu itu kita berada di area jangkauan cctv dari sebuah rumah"

"Apa yang penting dari itu?"

"Apa yang terjadi jika seseorang kehujanan saat kondisi tubuhnya sangat kelelahan? Tentu itu akan memperburuk kondisi tubuhnya"

"Hujan waktu itu berakhir pada malam hari, jika aku membiarkanmu di sana. Kau akan terkena hipotermia dan nyawamu akan pergi dari tubuhmu, sejujurnya aku tidak peduli akan hal itu. Namun permasalahan yang membuatku kerepotan adalah ketika jasadmu ditemukan, pihak kepolisian akan langsung menyelidiki kasus ini. Cctv di rumah itu kemungkinan besar juga akan dislidiki. Dan ketika mereka mengetahui bahwa aku membiarkanmu tergeletak dijalan, aku akan berurusan dengan hal yang lebih merepotkan dari pada membawamu pulang"

"Dari pernyataanku itu kau dapat menyimpulkan bahwa aku bukanlah orang baik, kalaupun aku orang baik, Aku pasti sudah menawarkan payung ketika aku melihatmu kehujanan di taman pada hari sebelumnya" Imbuh Orkah sambil membaca bukunya lagi.

"K-kau melihatku ditaman?" Tanya Olivia terkejut ketika Orkah melihatnya kehujanan di taman.

"Ya, aku tidak sengaja melihatmu disana dan aku tidak ingin tahu mengapa kau disana" Balas Orkah tanpa memalingkan pandangannya dari buku yang Ia baca.

"M-maaf karena sudah membuatmu berada di situasi seperti ini, walau kau terpaksa melakukan ini. Aku tetap berhutang budi padamu dan akan membalasnya suatu saat nanti,  terimakasih karena sudah menolongku" Ucap Olivia sambil agak menundukan kepalanya ke arah Orkah.

"Bersyukurlah karena aku sudah menemukanmu, jika itu laki-laki lain mungkin kau akan jadi mainan mereka selama kau pingsan. Dan cepat habiskan makanan itu lalu minum obatmu, aku ingin kau cepat sembuh lalu segera pergi dari sini"

"........." Olivia hanya bisa terdiam ketika mendengar perkataan itu, ia juga sambil berusaha mengingat rumor-rumor buruk tentang Orkah yang sering Ia dengar, dan saat ini Ia menyadari bahwa rumor-rumor itu adalah kebenaran.

Laki-laki yang merawatnya itu benar-benar memiliki sifat buruk, Olivia sudah tidak heran lagi mengapa orang itu dijauhi oleh semua orang. Ia sendiri juga sangat tidak nyaman dengan sifat buruk dan pemikiran jahat miliknya.

"........." Olivia memasukan sesendok bubur kemulutnya, namun untuk beberapa alasan Olivia tidak keberatan dengan sifat buruk milik orang itu. Ia menganggap bahwa menjadi diri sendiri dan apa adanya semacam itu lebih baik dari pada menjadi orang baik yang memiliki hati yang busuk, itu jauh lebih memuakkan daripada kenyataan yang pahit.

".........."

Ketika Olivia memikirkan hal itu, Ia memasang sebuah senyum kecil. Senyuman itu jauh berbeda dari senyum yang sering gadis itu tunjukkan pada orang-orang, seperti ungkapan kesenangan kecil tapi juga berisi beberapa perasaan lain yang tak dapat digambarkan. Orkah sendiri menyadari senyuman itu, namun Ia tidak ingin tahu tentang itu dan terus melanjutkan kegiatannya.

Beberapa waktu telah berlalu, saat ini Olivia tengah tertidur setelah Ia makan dan meminum obatnya. Sedangkan untuk Orkah sendiri, Ia masih berada ditempatnya tadi, Orkah sudah merasa sangat nyaman dengan tempat duduknya itu. Buku yang tengah Ia baca saat ini membuatnya tidak ingin berpindah dari tempat itu sebelum Ia menghabiskan bukunya, dan ketika Orkah tengah terhanyut dengan bacaannya itu. Tanpa Ia sadari Ia sudah terlelap di tempat duduk dengan memegang buku yang sempat Ia baca.

***********************************
Pagi sudah tiba, dan Orkah masih tertidur dikursi sambil memegang buku yang Ia baca tadi malam. Hingga beberapa waktu kemudian, Ia tersentak dari tidurnya ketika buku yang Ia pegang terjatuh dari tangannya.

ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang