[ chapter 10 ]

6K 979 216
                                    

Warn⚠ gaje, ooc, typo
Happy reading!

a/n note: ini part teralay sih menurutku. paling gk jelas. tapi yaudha, semoga kalian suka:)

Pukul 8.10, Oyakata-sama dan (name) masih menunggu kedatangan orang-orang itu. (name) yang merasa bosan pun akhirnya jalan-jalan gabut didalam ruangan itu. Dari sudut ke sudut ruangan. Sambil mengoceh panjang lebar.

Beberapa menit setelahnya, pintu ruangan terbuka. Memperlihatkan hashira-hashira yang sudah sejak tadi ditunggu.

"masuklah anak-anakku" ucap Oyakata-sama, membuat perhatian (name) teralihkan.

(name) menatap mereka satu persatu. Begitu juga dengan para Hashira. Mata mereka mengerjap beberapa kali. Memperhatikan gadis didepannya ini.

"yo!" sapa (name) tersenyum sampai matanya berbentuk bulan sabit.

***

Reader's POV

"Shinazugawa-san sedang menjalankan misi, Oyakata-sama. Ia tidak bisa datang" ucap Kocho-san sambil memberi hormat kepada Oyakata-sama, lalu diikuti yang lainnya.

"baiklah. Kalian bisa duduk"

Tidak jarang mata mereka menatap ku terang-terangan. Aww jadi malue.

"ano.. kau..?" Pilar Api membuka suara.

"(name)." mata mereka membesar sedikit. Kecuali Tomioka, kurasa.

"tapi kenapa tiba-tiba (name)-san?" tanya Kocho.

"tidak apa sih. Hanya ingin" aku yang duduk disebelah Oyakata-sama menatap langit-langit ruangan.

Suasana menjadi hening.

Ku turunkan kembali pandanganku kepada mereka.

"saa, akan kita mulai dari mana?"

***

Flashback

Aku adalah (name). Orang tua ku sudah tidak ada dari aku lahir. Dibesarkan oleh nenek, yang bahkan saat aku umur 15 tahun dia sudah pergi meninggalkanku selamanya.

Mulai dari sana aku hidup sendiri, tanpa tau tujuan hidup untuk bisa membanggakan orang yang aku sayangi. Untuk apa? Mereka juga sudah bahagia disana tanpa diriku.

Saat itu ketika SMA aku menjadi korban bullying disekolah. Mereka bilang karena aku pintar, padahal aku sendiri tidak memiliki teman.

Ya. Itu yang mereka katakan singkatnya. Mereka mengatakan itu berputar-putar saat itu sampai membuat kepalaku pusing.

Untuk apa teman? Mereka sendiri yang menyebutku sombong dan tidak tau diri. Lalu untuk apa berteman dengan mereka yang bahkan tidak mau pengganggu seperti ku ada.

Sore itu di belakang sekolah mereka memanggilku. Mereka mempunyai misi yang sangat menyenangkan rupanya. Ketua geng nya menyuruh untuk membuatku sekarat.

Dijambak, dipukul, disayat.

Tubuhku sampai tidak bisa digerakkan setelah mereka puas membuatku babak belur. Ternyata memang aku sekarat.

Sebelum semuanya menjadi hitam, aku bisa melihat bayangan perempuan di dekat sana. Dia terus mendekat.

Dan aku bertemu dengannya sebelum bisa sampai di dunia penuh Oni ini.

𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐇𝐀𝐒𝐇𝐈𝐑𝐀 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang