chapter 4

1.7K 187 21
                                    

Tidak apa-apa jika itu terasa menyakitkan..
Aku bisa manahnnya,bahkan ketika aku merasa lelah dan ingin menyerah
Aku hanya harus mengingat hari-hari bahagia dalam hidupku..
Dengan begitu aku mampu malanjutkan hidupku....









BELUM SEMPAT AKU EDIT DAN BACA ULANG

TYPO IS BONUS

THIS STORY IS MINE

DON'T COPAS THIS STORY

Jangan lupa votment...

Hargailah karya seseorang^^

Happy Reading...






.

.



.

.




3 month later
tak terasa waktu berjalan secepat itu .. Renjun sudah bisa beraktivitas normal kembali .. dia telah melupakan kejadian kelam itu,tidak benar-benar melupakannya,hanya saja Renjun tak akan mengingatnya lagi.

dan Jeno? dia juga sama menjalani kehidupan nya dengan penuh kebohongan ..
Renjun kerap kali memergoki Jeno mengobrol dengan wanita di telpon nya ketika menjelang malam dan menemani Renjun tidur , Renjun hanya pura-pura tak mendengarnya saja,dan lagi Jeno menjadi super sibuk,waktu dengannya hanya sebatas waktu makan siang dan malam, itupun jarang sekali.. tapi untungnya ada Mark yg entah kenapa Renjun bahkan heran Mark memiliki banyak waktu untuknya dan bahkan lebih perhatian pada dirinya di bandingkan dengan kekasihnya,dia bahkan sering menghabiskan waktu liburnya dengan Mark ..
seperti sekarang ini .. Mark memaksa mengajaknya menonton bioskop,Renjun jadi teringat pada Jeno, biasanya jeno sering mengajaknya kesini ..
"jun....injun... renjun-ah" Mark terdengar memanggil-manggil gadis itu
"Hey!" Mark menjentikan jarinya di depan wajah Renjun
"ah.. ne oppa?" Renjun terlihat tersentak dan sadar dari lamunannya
"melamun lagi hemm? film nya sudah selesai" Mark tersenyum dan mencoba meraih tangan Renjun untuk menggenggamnya.
Namun Renjun segera menghindar
Mereka terdiam beberapa saat.

"mian.. oppa"ucap Renjun pada akhirnya
"untuk apa?" Mark menaikan sebelah alisnya bingung.
Namun Renjun tak menjawabnya.
Mark melengkungkan bibirnya seakan mengerti
"Gwaenchana..." Mark tersenyum dan mengacak rambut Renjun

Renjun menghela nafasnya lega
"Jeongmal Mianhae oppa.." ucap Renjun lagi
"Kali ini untuk apa?" Tanya Mark

"sering mengabaikanmu" renjun menunduk malu
Karna di sambut dengan tawa pria itu
"aigoo.. manisnya.. nan gwaenchana" Mark mencubit pelan pipi halus Renjun
"agh.. oppa sakit" Renjun menggaduh..
Mark tersenyum menanggapinya,
Entah mengapa Renjun merasa nyaman bersama Mark ,dia merasa bahagia namun perasaan bahagia yg berbeda ketika dengan Jeno, mungkin karna Renjun sudah menganggap Mark sebagai kakanya sendiri,sedangkan pada Jeno,ia memberikan seluruh hatinya pada pria itu.

Renjun balik tersenyum pada Mark.. Mark mengacak rambut Renjun .. mereka tertawa bersama-sama
"RENJUN !" renjun membulatkan matanya terkejut
"je..jeno"
"ikut aku"Jeno meraih tangan Renjun dan membawanya ke mobilnya meninggalkan Mark yg terlihat marah namun sedetik kemudian menyeringai puas.

.....





entah mengapa jeno merasa begitu marah dan kesal melihat Renjun dengan pria lain ,sampai tanpa sadar ia telah menyeret Renjun bahkan genggaman tangannya pada renjun begitu kuat
" a..agh .. Jeno hentikan.. agh le..lepas jeno-ya"
Jeno tidak menghiraukan Renjun sampai mereka di depan mobil
"JENO .. SAKIT!" Renjun menghempaskan tangan Jeno,pria itu segera sadar dan meraih tangan Renjun yg terlihat sangat merah
" sa..sayang .. maafkan aku.."
Renjun menatap Jeno, tanpa sepatah katapun memasuki mobil Jeno.

Sweet Regret//NOREN//GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang