chapter 7

2K 202 37
                                    

. Bagaimana mungkin aku kehilangan sesuatu,yang bahkan sedari awal bukanlah milikku












.
TYPO IS BONUS

THIS STORY IS MINE

DON'T COPAS THIS STORY

Jangan lupa votment...

Hargailah karya seseorang^^

Happy Reading...

.

.

.

.

.

Renjun berjalan dengan gontai,melewati jalanan yg sudah sepi itu
Lampu-lampu menyala menghiasi bangunan-bangunan tinggi yg berjejer begitu megah.
Gadis itu berhenti sejenak untuk merasakan hembusan angin yg menerpa wajahnya.
Ia mencoba tersenyum,namun sebaik apapun ia berusaha,kesakitan itu selalu muncul dari dalam hatinya.
Ia ingin menangis dan berteriak semampu dirinya,namun ia tak bisa
Renjun menghela nafasnya begitu berat
Kemudian melanjutkan langkah kakinya.

Ia terus berjalan sambil menunduk,hingga ia tak sadar sudah sampai di depan flatnya..
Sekali lagi ia menghembuskan nafasnya mencoba melepaskan segala belenggu di dalam fikiran nya
Renjun mendongak,namun sedetik setelahnya langkah itu kian memelan dan berhenti
Renjun menatap lurus ke depan dengan sedikit terkejut.
Tatapan itu terikat oleh tatapan lainnya
"Renjun..." Suara berat itu mengalun membuat rasa sakit yg di tekannya muncul kembali kepermukaan.
Renjun memalingkan wajahnya memutus kontak mata di antaranya.
Gadis itu memegang tali tas selempangnya dengan erat dan kuat.
Kemudian menarik garis bibirnya,mencoba tersenyum
"Jeno.. kau... Disini?"
Renjun melangkah mendekati pria itu dengan perlahan dan bersikap seperti tidak terjadi apapun.
Ia tetap tersenyum ketika pria itu menatapnya begitu cemas.
Perasaan bersalah,dan menyesal menghiasi wajah pria itu

Namun Renjun yg masih bisa bersikap manis padanya begitu membuat Jeno frustasi
"Maafkan aku Renjun..aku.."
Jeno mengepalkan tangannya ketika ia tidak tau harus berkata apa.
Katakan saja ia begitu berengsek dan pengecut,namun sungguh Jeno benar-benar dalam keadan yg bingung dan dilema
Renjun menatap pria itu,ia mengigit bibir bagian dalamnya dan kembali menguatkan hatinya.
Memejamkan matanya sejenak kemudian menatap Jeno lagi
"Ada apa Jeno?"

Jeno terdiam beberapa saat,lalu mendekati Renjun
"Aku.. Renjun,kejadian di cafe tadi siang-
"Aku sudah melupakannya.." ucap Renjun memotong kalimat Jeno,gadis itu masih berusaha menampilkan senyuman manisnya

Mereka terdiam untuk beberapa saat

"Kalau begitu aku pergi..."
Ucap Renjun hendak beranjak dari tempatnya,namun Jeno segera memblokir jalan gadis itu
"Renjun kumohon..."
Jeno memegangi bahu Renjun dan menatapnya dalam.
Renjun balas menatap pria itu,ia sedikit marah dan tak habis pikir,apa lagi yg di inginkan Jeno darinya
"Jeno.. aku sudah berusaha mengerti dirimu,aku berusaha semampuku,
itu salahku ketika aku sendiri tidak bisa mengerti dirimu,
Kenyataan bahwa kau bisa kembali bersama orang yg kau cintai,itu.."  Renjun menghentikan kalimatnya
Gadis itu menunduk kembali menekan perasaannya,

"Renjun.. aku.."
"Aku belum selesai berbicara Jeno" potong Renjun,ia mencoba kembali tersenyum dan menatap Jeno
"Kau kembali bersama orang yg kau cintai Itu...
membuatku lega.. "
Renjun memalingkan wajahnya kemudian melepaskan tangan Jeno darinya.
Ia menghela nafas beratnya

"Aku senang mendengarnya,berbahagialah Jeno,
Nana adalah gadis yg baik dan pintar jaga dia,jangan mengecewakannya"
Ucap Renjun dengan tulus,namun gadis itu tak berani menatap Jeno lagi
Hatinya terasa begitu lemah,ia merasa pertahanannya akan runtuh kapanpun Renjun menatap wajah itu

Sweet Regret//NOREN//GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang