chapter 12

1.8K 160 30
                                    

Kekuatanku adalah dirimu...
Jika kau tak ada,maka aku tak memiliki kekuatan lagi





Typo is bonus..

Anda tau cara menghargai karya seseorang bukan??

...

Happy Reading

~'NOREN

.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jeno kembali meneguk gelas yg berisikan alkohol itu.
Pria itu mengernyitkan alisnya ketika rasa panas yg membakar itu ia rasakan di tenggorokannya.
Ia menatap ponselnya yg terus menyala dan menimbulkan kebisingan di ruangannya itu dengan tatapan kosong
Pria itu tak menghiraukannya,ia hanya kembali menuangkan minuman keras dari botol ke gelasnya.
Panggilan dari bawahannya di kantor,dan beberapa panggilan dari Jaemin dan Ibunya,Jeno enggan untuk berbicara dengan siapapun sekarang,ia memilih mengabaikannya

Sambil meneguk minumannya,mata Jeno teralihkan pada sebuah cermin di samping sebrang dirinya.
Pantulan dari kilauan itu seakan mengejek dirinya.
Pria kusut dengan lingkar hitam di matanya,serta kedua mata yg menyala merah.
Sorot mata yg ia lihat begitu lelah,pakaian yg cumpang camping itu menambahkan kekacauan yg di alami pemakainya.
Jeno terdiam menatap pantulan dirinya dengan tajam,seakan tak terima dengan apa yg dilihatnya itu.

"Argh!!! PERSETAN!!"

'PRANGGG!!'

Jeno melemparkan gelas yg di pegangnya itu menyebakan benda yg terbuat dari kaca itu hancur berkeping-keping dan serpihannya berserakan di lantai.
Jeno tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.
Ia adalah orang yg selalu mengambil keputusan,dan tidak akan pernah menyesalinya.
Ia juga bukan tipe pria yg emosional dan tidak berpikir rasional.
Tapi mengapa masalah sepele seperti ini seakan menjungkir balikan sifat dan kehidupannya.
Jeno memijat pelipisnya,kemudian tanpa sadar butiran sebening krystal itu kembali menetes dari pelupuk matanya.
Jeno tidak menyangkalnya,ia merasa begitu menyesal,dan merasa lemah secara bersamaan.
Hanya satu hal yg di inginkannya sekarang,tapi mengapa seolah hal itu sangat sulit ia dapatkan kembali?
Jeno benar-benar ingin Renjun-nya kembali,hanya itu
Namun sekarang semua seakan sia-sia
Ia tak memiliki kesempatan lagi
Ia telah kalah,ia gagal dan tak punya harapan apapun
Jeno semakin tenggelam dalam perasaannya
Dengan lemah ia membaringkan tubuhnya di lantai,seakan tak berdaya
Pria itu menatap jajaran botol yg sudah kosong di depannya
Kemudian air matanya kembali menetes,pria itu menutup wajahnya dengan sebelah tangan dan terisak pelan
Ia sadar ini adalah karma untuknya,dan ia pantas menerimanya
Namun,ia juga tak berdaya
Ia tak mungkin mampu menjalani hidupnya tanpa Renjun..
Gadis itu tanpa sadar telah menjadi bagian dari hidupnya,menjadi nyawa dalam tubuhnya,namun dengan bodohnya Jeno menjauhkan secara paksa..

Jeno kemudian menoleh,ia perlahan menggerakan tangannya mengambil serpihan kaca yg  terlempar tidak jauh dari dirinya,ia berhasil menggapainya kemudian menatap serpihan itu dengan rumit

"Kau tidak berniat mengakhiri hidupmu dengan konyol bukan?"

Sebuah suara terdengar,membuat Jeno menoleh ke arah sumber suara itu
Namun sedetik kemudian kembali berpaling..
Jeno menatap ke atas langit-langit dengan tatapan kosongnya
"Aku tidak bisa Mark....tidak bisa tanpa dia" ucap Jeno serak,suaranya seakan menghilang
Entah berapa banyak alkohol yg di minumnya itu,sehingga membuat tenggorokannya sakit dan kering

Sweet Regret//NOREN//GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang