chapter 10

1.9K 171 50
                                    

.kepedihan cinta adalah kepedihan hidup,dan kepedihan itu adalah sebuah luka yg abadi

.
Typo is bonus..

Anda tau cara menghargai karya seseorang bukan??

...

Happy Reading

~'NOREN

.
.

.

.

.

'Tok! Tok..Tokkk!...'

Jeno mengetuk pintu apartmen milik Jaemin dengan tidak sabaran

Tak lama kemudian sang pemilik apartmen itu membuka pintunya dan tersenyum menyambut kedatangan Jeno
"Kau disini..." Ungkapnya sumringah
Jeno menatap gadis itu kemudian mengangguk,wajahnya begitu serius
Membuat Jaemin entah mengapa tiba-tiba merasa takut.
Takut akan ketakutannya yg berubah menjadi nyata.
"Ada yg ingin aku bicarakan.." ucap pria itu memandang Jaemin begitu serius,penuh tekad dan keyakinan
Jaemin terdiam,kemudian menatap Jeno sebentar dan memaksakan senyumnya

"Ah benarkah?... Baiklah" ucap Jaemin  seolah-olah pasrah
"Ayo masuk" lanjutnya mempersilahkan

Inikah saatnya? Pikir Jaemin dalam hati

.

.

.

Jeno dan Jaemin duduk berhadap-hadapan di sofa itu untuk waktu yg cukup lama.
Jaemin bisa melihat keraguan dan kegelisahan pada pria itu
Sepertinya Jeno bingung harus memulainya dari mana,dan bagaimana

Walau bagaimanapun ia tidak ingin menyakiti hati Jaemin,meskipun hal itu memang akan terjadi.
Jeno mengangkat kepalanya memandang lurus pada Jaemin yg sedang menatapnya seolah menunggu.
Ia telah memantapkan hatinya,jadi apapun itu ia akan menyelesaikan semuanya sekarang
Seakan mengerti dengan tatapan Jeno,
Perlahan mata Jaemin beralih,memutus tatapannya dengan Jeno.
Seakan enggan menerima apa yg menjadi keputusan dari pria itu.

"Nana.."
"Jeno-ah" potong jaemin tiba-tiba
Jeno terlihat kebingungan,ia bahkan belum mengatakan apapun.
Namun Jeno memberikan kesempatan pada Jaemin untuk berbicara lebih dulu
Dan mengisyaratkannya untuk melanjutkan kalimatnya.
Jaemin mengangguk,kemudian terlihat membuang nafasnya dengan berat.
Lalu melanjutkan apa yg ingin di ucapkannya
"Apa kau sudah memiliki keputusanmu? Apa kau sudah memilih? Apa kau yakin?"
Tanyanya bertubi-tubi
Jeno terlihat kebingungan,ia tak mengerti dengan apa yg di katakan gadis itu.
Ia mengerutkan alisnya dengan ragu,kemudian menatap Jaemin lagi meminta penjelasan.

Jaemin menghela nafas beratnya lagi
"Renjun... Apa kau akan kembali padanya? Kau mencintainya?"

"Apakah sudah benar-benar tidak ada lagi kesempatan bagiku?" Ucapnya memperjelas pertanyaannya.

Sedangkan Jeno,pria itu menegang di tempatnya
Ia tak percaya dengan apa yg di dengarnya,ia masih bingung
Bagaimana mungkin?

"Nana... Bagaimana.... Bagaimana kau tahu" ucap pria itu terbata-bata
Jaemin terkekeh,namun ia sendiri tak bisa memahan air matanya yg mendesak keluar itu.
Ia sedikit tersenyum,kemudian menundukan kepalanya menatap jemarinya yg bergetar
"Aku tahu ... " Ucapnya sambil memainkan jemarinya

"Aku melihatmu menciumnya di bioskop,
Aku tahu kau sering mendatanginya akhir-akhir ini..
Dan aku tahu sejauh mana hubungan kalian sebelumnya..
Aku tahu dari ibumu.. semuanya.. semuanya aku tahu Jeno..." ucap Jaemin semakin menundukan kepalanya

Jeno terdiam,lagi-lagi ia tak bisa berkata apapun,ia kaget tentu saja
Ia tak menyangka Jaemin mengetahuinya .
Pria itu menatap Jaemin dengan sedih
Perasaan bersalah juga hinggap di hatinya.
Karna tanpa sadar ia telah melukai hati banyak orang,orang yg penting bagi dirinya

Sweet Regret//NOREN//GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang