Chapter 9

1.9K 211 54
                                    

Jika waktu bisa menyembuhkan luka..
Lalu,bisakah waktu mengembalikan lagi cinta??





Typo is bonus..

Anda tau cara menghargai karya seseorang bukan??

...

Happy Reading

~'NOREN

.
.

.

.

.

Setelah kejadian di Toilet tadi bersama Jeno,Renjun memutuskan untuk tidak kembali masuk ke studio tempat dimana sebelumnya ia menonton film bersama yg lainnya.
Gadis itu berjalan ke luar dari bangunan besar itu,dan kemudian duduk di salah satu kursi yg berada di sana.
Ia telah memberi tahu Mark juga bahwa ia tak akan kembali,ia hanya akan menunggu pria itu menyelesaikan filmnya
Namun tak di sangka,tak lama kemudian Mark sudah berada di depan Renjun
Pria itu terlihat mengatur nafasnya,mungkin karna ia berlari
Mark mendekati Renjun kemudian berjongkok di depannya.
Menatap gadis itu dengan lekat
"Ada apa? Kau menangis?"
Tanya Mark,pria itu menggerakan jemarinya menyentuh pipi halus itu,Mata Renjun terlihat membengkak dan merah wajar saja jika Mark menanyainya seperti itu.

Renjun menggelengkan kepalanya,ia tersenyum menatap Mark
"Aku baik-baik saja Oppa,aku hanya merasa kurang sehat.. mungkin aku juga mengantuk" jawab Renjun
"Apa film nya sudah selesai?" Lanjut gadis itu bertanya

Mark menggelengkan kepalanya
"Tidak,belum.." jawabnya
"Lalu kenapa-
"Itu tidak penting.. aku begitu mengkhawatirkanmu Renjun..
Kau ingin pulang sekarang hm?"
Tanya Mark memotong ucapan Renjun

Renjun terdiam,kemudian ia hanya menganggukan kepalanya
Mark yg mengertipun segera meraih tangan gadis itu dan membawanya beranjak pergi  menuju mobilnya.

.

.

.

Jaemin menatap pria di sampingnya lagi dengan diam.
Kemudian ia menggenggam tangan besar itu,membuat sang empunya menoleh
"Jeno.. ada apa? Kau terlihat tidak fokus
Apa terjadi sesuatu?"
Tanya Jaemin pada akhirnya
Jeno menatap kekasihnya itu beberapa saat..
Ia kemudian menarik tangannya dari genggaman tangan gadis itu seolah merasa terganggu
Jaemin yg mendepat reaksi seperti itupun menatap Jeno,tatapan yg sulit untuk di artikan
Jeno yg sadar dengan apa yg di lakukannya itu kemudian berdehem pelan
"Ekhemm...
Aku baik-baik saja,maafkan aku
Mungkin aku terlalu banyak berfikir tentang pekerjaanku" ucapnya
"Benarkah?" Tanya Jaemin seolah tak percaya
"Ya, Tentu saja apa lagi memangnya?"

Jaemin: "Entahlah.. aku tidak yakin"

"Kau terlalu banyak berpikir" jawab Jeno

Pria itu menghela nafasnya dengan berat,kemudian berdiri dari tempat duduknya
"Aku akan menunggumu di luar,kurasa aku kehilangan Mood menontonku"
Ucap pria itu,ia mengelus rambut Jaemin sebentar kemudian segera beranjak dari tempatnya dengan cukup tergesa

Jaemin tak menjawab,gadis itu kemudian mengalihkan tatapannya pada layar di depannya,menatapnya dengan kosong.

.

.

.

Jeno sedikit berlari,ia menatap sekelilingnya matanya tak pernah berhenti mencari.
Setelah ia kembali dari Toilet ia tak menemukan Renjun di kursinya,bahkan sesaat setelahnya Mark juga bergegas pergi
Hal itu membuatnya kehilangan fokus dan kontrol atas dirinya sendiri.
Ia tak hentinya menatap pintu masuk itu,berharap Renjun akan kembali duduk di sampingnya lagi.
Namun hal itu tak terjadi.
Semakin ia berharap,semakin ia gelisah
Jeno benar-benar tak tahan,hingga ia memutuskan untuk pergi dan mencari Renjun.
Ada banyak hal yg ingin ia katakan
Bahkan ketika ia sudah membuat gadis itu menangis.
Langkah kaki Jeno terhenti ketika ia berhasil menemukan gadis itu,Jeno tersenyum merasa lega dan hendak menghampiri Renjun,namun urung setelahnya.
Dari balik kaca ia bisa melihat Renjun duduk membelakanginya.
Namun sayangnya ia tak sendiri,di depannya terlihat Mark sedang menggenggam tangan Renjun.
Dan kemudian membawanya pergi

Sweet Regret//NOREN//GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang