Gulf pun hanya membalas ucapan mew dengan anggukan yg kemudian dia pun duduk di samping Mew, mereka pun diam satu sama lain dan tak ada yg mau memulai percakapan di antara mereka, memebuat suasana menjadi canggung.
Tak lama Gulf pun bangkit dari duduknya dan mengintip keluar ruang ganti, dan terlihat kondisi sudah aman dan tak ada lagi fans Mew yg berkerumun, hanya terlihat beberapa pelanggan cafe yg tengah bersantai menikmati pesanan mereka, menghela nafas Gulf pun menutup kembali pintu ruang ganti, dan beralih menatap ke arah Mew kembali.
"phi ..maaf kan aku, aku tidak tau kalau phi adalah seorang artis terkenal yg sedang naik daun itu" ujar Gulf canggung sembari menggaruk belakang kepalanya yg tidak gatal.
Yg hanya di balas anggukan oleh mew dan jg senyum yg tersemat di bibirnya, dia tak menyangka Gulf akan terlihat imut jika sedang gugup.
"Maaf ya phi, dan maaf atas sikap tak sopan ku tadi aku benar benar tidak tau, dan tolong jangan marah okey phi, dan lagi aku senang bisa bertemu dengan phi sekarang kau tau sepupu ku begitu mengidolakan phi, aku mengenal phi pun dari dia dan hampir setiap hari dia cerita tentang phi, dan aku rasa dia dia benar karena phi bahkan terlihat lebih tampan, jika di lihat secara langsung seperti ini..." Ujar Gulf g kemudian terus saja bercerita tentang beberapa hal lain, atau sesekali menyelipkan pujian untuk dirinya di sana, memebuat Mew gemas sendiri.
Yg kemudian Mew pun bangkit dari duduknya dan mendorong pelan Gulf hingga, punggung nya membentur tembok, yg kemudian Mew pun menekan telapak tangan nya ke tembok yg berada di sisi kepala Gulf, yg memebuat Gulf langsung menghentikan, apa yg tadi ingin dia ucapkan, di mana kemudian Gulf pun bersemu merah jg gugup dan sedikit canggung Karena, Mew yg kini berada begitu dekat dengan dirinya.
"Phi...maafkan aku ..aku tidak bermaksud untuk.." ujar Gulf yg sadar bahwa dia terlalu banyak berbicara.
"Sutsss..kau terlalu banyak bicara karna itu aku harus menghukummu" ujar Mew dengan smirk di wajah nya, memebuat Gulf menelan ludah melihatnya.
Yg kemudian Mew pun meraih dagu Gulf, dan memebuat Gulf mendongak, dan menatap langsung ke arah wajah nya.
"A-apa yang akan phi lakukan?" tanya gulf yang mulai panik, atas apa yg di lakukan Mew.
Di mana kemudian Mew pun memejamkan matanya, dan mendekat wajahnya ke Gulf, dan mengarahkan kan bibir nya untuk mengecup bibir Cherry Gulf, namun belum sampai Mew mengecup nya dia pun membuka matanya, dan melihat Gulf yg terlihat memejamkan matanya pasrah, Mew pun memberikan sentilan kecil di dahi Gulf sembari tersenyum, yg memebuat Gulf membuka kembali mata nya dengan wajah yang bersemu merah, dan satu tangan nya yg menyentuh dahinya itu.
"Mungkin aku akan melakukannya lain waktu, dan satu hal lagi kedepannya aku mungkin akan lebih sering menjumpaimu disini" ujar Mew sembari menjauh kan jaraknya dari Gulf, dan tersenyum menggoda ke arah Gulf.
Memebuat Gulf menunduk dengan wajah yg semakin merah mendengar, apa yg di katakan oleh Mew, dan jg senyum nya itu benar benar membuat Gulf malu melihatnya.
Gulf akhirnya memilih untuk keluar dari ruang ganti itu, namun saat dia berada tepat di depan pintu dia bisa melihat Krist yg berdiri di ambang pintu sembari menatap terkejut kearah dia dan jg Mew, yg membuat Gulf semakin malu, yg mana Gulf pun berlari keluar untuk melanjutkan tugasnya.
Menyisakan Krist dan jg Mew di ruangan itu, membuat atmosfer canggung yg terlihat tidak nyaman itu.
"Mmm hey," sapa Mew dengan senyum sopan kearah Krist.
Yg di balas dengan tatapan tajam yg menusuk, Krist terlihat sedang menahan emosinya sembari mengepalkan kedua tangannya erat.
"Kau pikir apa yang kau lakukan tadi hah?" Ujar Krist dengan tatapan dan jg nada emosi nya kearah Mew.
"Maksud anda?" Ujar bingung Mew yg tidak tau mengapa orang di hadapannya ini, terlihat begitu emosi melihat nya.
"Kau tau hanya karena kau artis ternama, bukan berarti kau bisa seenaknya, melakukan hal yg tidak sopan pada orang lain," ujar Krist melanjutkan dengan emosi yg masih di tahan nya.
"Hah!?, Jika yg kau maksud adalah apa yg aku lakukan ke Gulf itu karena aku menyukainya, jadi wajar jika aku menggoda orang yg aku suka," ujar Mew menatap bingung dan jg merasa aneh, dengan sikap Krist yg emosi pada apa yg dia lakukan ke Gulf barusan.
Dan Mew tak sadar apa yg di katakan nya memebuat emosi Krist semakin, menjadi mendengar nya, yg kemudian Krist pun berjalan kearah Mew, dan menarik kerah bajunya dengan emosi.
"Hanya karena kau adalah seorang artis ternama, bukan berarti kau bisa merebut Gulf dari ku, kau tau itu," ujar Krist dengan penuh emosi.
Yg membuat Mew sadar, bahwa orang di hadapannya ini adalah orang yg jg menyukai Gulfnya (cieilah Gulfnya jadian aja belum) , membuat Mew kemudian memberikan tatapan meremehkan ke arah Krist.
"Gulf mu memang siapa kau kekasihnya saja bukan, jangan kau pikir aku tidak tau bahwa Gulf itu singel, jadi mustahil kau adalah kekasihnya," ujar Mew meremehkan, dia tak dapat di tipu beruntung karena sahabatnya Tay yg mengenal, dekat Gulf bukan hanya sebagai pekerjanya tapi jg sebagai teman baiknya jg, sehingga Mew tak perlu bingung mencari informasi tentang Gulf, cukup bertanya kepada temannya Tay maka dia akan tau segalanya Tentang Gulf.
Krist yg mendengar itu di buat semakin emosi, namun saat dia akan memukul wajah sok Mew, pintu ruang ganti terbuka dan menampakkan Gulf yg kembali datang, yg sepertinya tengah mencari Krist, namun saat melihat apa yg di lakukan sahabatnya itu, segera saja Gulf menarik Krist dari Mew membuat cengkraman Krist pada kerah baju Mew terlepas.
"Kris apa yg kau lakukan!" Ujar terkejut Gulf.
Tidak menjawab Krist pun memilih pergi dari sana, dan keluar dengan masih menahan emosinya yg masih menggebu-gebu itu, Gulf yg melihatnya pun menghela nafas dan menatap ke Mew lagi.
"Maaf atas apa yg di lakukan sahabat ku phi, dia memang selalu seperti itu ketika ada orang yg terlalu dekat dengan ku," ujar Gulf menunduk meminta maaf.
"Sudah lah tak apa, aku mengerti kok," ujar Mew yg tak mempermasalahkan hal itu, sembari mengelus lembut rambut Gulf, membuat Gulf bersemu malu karena apa yg di lakukan Mew kepadanya itu.
Yg kemudian mereka pun keluar dari ruangan itu, dengan Mew yg pergi menemui Tay di ruangan nya sedang Gulf memilih melanjutkan pekerjaannya tadi.
Sembari menatap lelah ke arah Krist yg terlihat, sedang menyiapkan gitarnya untuk memulai penampilan nya.
Menghela nafas Gulf benar benar tak habis fikir dengan sikap overprotektif sahabatnya itu, tapi ya sudahlah karena Gulf berfikir mungkin sahabatnya melakukan itu, karena dia mengkhawatirkan dirinya, takut nantinya malah akan di sakiti oleh seseorang, jika terlalu dekat dengan orang yg baru dikenal.
Yg pada kenyataannya tidak lah seperti itu, di mana sebenarnya Krist tak suka melihat Gulf terlalu dekat dengan orang lain, adalah karena dia begitu mencintai sahabat nya itu, lebih dari sekedar kata sahabat dan tak ingin untuk seseorang merebut Gulf dari sisinya, karena Gulf hanya lah milik nya.
_T_B_C_
Okey segini dulu ya buat chapter ini, sorry kalo kurang jelas dan belibet, tapi moga aja kalian suka, dan maafkan segala typo yg saya lakukan 🙏🙏🙏 semoga kalian suka salam sayang dari JJ dan kanawut217 see you in the next chapter, 👋😘 love you all ❤️😘.
(Oh iya lupa bilang sebelumnya jadwal book ini akan up setiap hari Jum'at jadi tunggu aja ya 😘)
KAMU SEDANG MEMBACA
Philia or Pragma..!?
FanficIni adalah tentang dua kisah cinta yang saling terhubung, berawal dari pertemanan berakhir menjadi cinta, namun ketakutan akan masa lalu yg kelam, memebuat salah satunya takut Untuk memulai, dan menjadi idola terkenal jg dicintai banyak orang, masih...