15 menit kemudian mobil yg di kendarai mereka pun, kini sampai di rumah sakit.
Mew di bantu Krist dengan cepat memapah Singto masuk, sister yg melihat itu pun bergegaslah membawah brangkar( kasur dorong itu loh, dan seingat JJ itu sebutan nya, tapi kalo salah maaf ya,🙏🙏)
Lalu meminta Mew dan Krist meletakan Singto di sana, dan mereka pun mendorong nya menuju ruang UGD.
Sesampainya di UGD suster pun mendorong brangkar masuk ke ruangan UGD, dan meminta MewGulf jg Krist menanti di luar.
Krist menungguh didepan pintu ruang UGD, sambil mencoba melihat keadaan singto dari balik celah kaca yang tertutup tirai.
Krist mencoba untuk menahan tangisannya, ia benar-benat menyesal sekarang.
"Krist... tenanglah, phi sing akan baik baik saja" Ucap gulf sambil memegang pundak krist.
Krist kemudian berbalik badan menghadap gulf, ia sudah tidak bisa membendung tangisannya.
"Hikss...ini semua salahku, aku memang sangat bodoh, seharusnya aku tidak mengatakan hal itu kemarin" ucap krist sambil menangis.
"Memangnya apa yang kau katakan?" tanya gulf menatap bingung Krist.
Krist kemudian menceritakan semua kejadiannya, dengan air mata yg masih lah mengalir dari kedua mata nya.
"Apaa!!.. apa kau gila haa!?, kau bisa membunuh saudarahku" sentak Mew marah, mendengar penjelasan Krist.
Membuat Krist menunduk, dengan perasaan yg semakin merasa bersalah.
"P-phi tenanglah.." Ucap Gulf sambil menahan dan berusaha menenangkan Mew.
Beberapa jam berlalu akhirnya dokter yang memeriksa singto keluar, Krist yg melihatnya pun segera bejalan mendekat.
"Dok bagaimana ke adaan nya sekarang?" Tanya Krist langsung dengan raut wajah khawatir yg jelas.
"Pasien baik baik saja, dia sudah berhasil melewati masa kritisnya, dan dia akan di pindah kan ke ruang rawat segera," jelas sang dokter.
Membuat Krist menghela nafas lega begitu jg Mewgulf, dokter pun pamit untuk melanjutkan pekerjaannya.
MewGulf dan jg Krist pun pergi keruang inap Singto, yg sudah di beri tahukan letak nya oleh salah satu suster.
Sesampainya di depan ruangan Singto, Krist pun langsung masuk kedalam ruang inap Singto.
MewGulf mengikuti dari belakang, Krist duduk di kursi samping ranjang Singto dan menggenggam tangan Singto.
"Bersyukur dia baik baik saja sekarang, jika tidak kau akan menjadi orang pertama yg akan aku beri pelajaran," ujar Mew masih dengan nada marahnya.
Gulf yg berada di samping Mew pun berusaha menenangkan nya, memebuat Mew pun hanya bisa diam dan memalingkan wajahnya.
Gulf hanya menghela nafas pelan, lalu melangkah mendekat ke Krist.
Menepuk bahu Krist, memebuat Krist berbalik dan menatap nya.
"Tenang lah dia baik baik saja sekarang, dan aku jg tau kau pun merasa bersalah tapi aku jg mengerti mengapa phi Sing mau mau saja melakukan apa yg kau katakan, aku harap kau memberikan nya jawaban pasti akan perasaan mu padanya, dan jika akhirnya kalian bersama, aku hanya berharap itu bukan karena rasa kasihan yg kau miliki untuk nya," ujar Gulf memberi nasehat.
Yg di balas anggukan kepala oleh Krist, Gulf pun tersenyum kecil melihat nya.
Dia pun memutuskan untuk kembali pulang bersama Mew, walau awalnya menolak pada akhirnya Mew pun setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Philia or Pragma..!?
FanfictionIni adalah tentang dua kisah cinta yang saling terhubung, berawal dari pertemanan berakhir menjadi cinta, namun ketakutan akan masa lalu yg kelam, memebuat salah satunya takut Untuk memulai, dan menjadi idola terkenal jg dicintai banyak orang, masih...