Singto yg menyusul Krist ke kamar mandi, tidak lah benar benar ikut masuk ke kamar mandi.
Dia hanya berdiri menanti di lorong menuju kamar mandi, hingga tak lama Krist yg sudah selesai pun.
Krist pun keluar dari kamar mandinya, dan berniat kembali ke meja nya.
Namun saat ia berbalik untuk, menutup pintu kamar mandinya tiba-tiba Singto menarik tangannya.
krist sempat memberontak namun, singto terus menahan pergerakannya.
"Krist, dengarkan aku dulu, aku sungguh sungguh mencintaimu, apakah kau tidak ingin memberiku sedikit tempt dihatimu?" Tanya Singto.
Krist yg mendengar itu pun terdiam, dia bingung ingin percaya atau tidak dengan perkataan Singto.
Mengingat mereka baru saja bertemu, dan secara tiba tiba Singto berkata bahwa dia mencintai Krist.
Krist rasa wajar jika dia ragu dengan apa yg di ungkapkan Singto, dia pun diam dan berfikir.
Sebuah ide muncul di otak nya, memebuat dia menatap dengan serius ke arah Singto.
"Baiklah..aku akan memberimu kesempatan untuk membuktikan cintamu." Ujar Krist menatap Singto langsung di matanya.
Singto yg mendengar nya pun tersenyum senang, namun itu tak lama ketika Krist kemudian melanjutkan ucapannya.
"Namun dengan satu syarat," ujar Krist, memebuat Singto menatap nya bingung.
"Apa itu?" Tanya Singto kemudian menatap Krist serius.
"Syarat nya adalah kau harus berani melawan sekelompok preman yang sering menggoda di gang dekat rumah ku," ujar Krist serius.
"Baiklah," Jawab singto, dengan yakin dan tegas.
Mendengar jawaban singto membuat krist terkejut bukan main, para preman itu tidak lah bisa di bilang sedikit.
Karena dengan adanya 25 orang dari mereka, Krist tentu tidak bersungguh-sungguh meminta hal itu untuk di lakukan Singto.
Karena melawan sekelompok preman tersebut, sama halnya dia mengorbankan nyawanya.
Namun Singto seperti nya tidak lah main main dengan ucapannya, memebuat Krist menelan ludah rakyat karena nya.
Mereka memutuskan kembali ke meja mereka bersama Mew dan jg Gulf, dan menyelesaikan acara makan malam bersama mereka.
Selesai dengan makan malam bersama nya, mereka pun memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Dan ya seperti biasanya Krist pulang, melewati gang yg jalannya lebih dekat menuju rumahnya.
Dan yah entah kesialan dari mana para preman, yg di bicarakan Krist pada Singto saat di restoran tadi.
Kini terlihat tengah berbincang dengan merokok dan minum-minum bersama di gang itu, memebuat Krist menelan ludahnya.
Krist lun berniat berbalik dan memutuskan, untuk memutar menuju jalan yg lebih jauh seperti biasanya.
Namun yah seperti nya hari ini bukan lah hari keberuntungan nya, karena salah satu dari preman itu melihat Krist.
Dan dengan sigap menyeretnya menuju kerumunan preman yg lain nya, memebuat Krist mengumpat Karena tak bisa melawan mengingat tubuh preman itu 3X lebih besar dari dirinya.
"Kau harusnya tidak perlu terburu-buru manis, kemari dan temani kami atau jika tidak kau bisa menyanyikan satu lagu untuk kami, seperti biasanya," ujar sang ketua memebuat Krist terdiam.
Yg bisanya jika Krist terjebak dalam situasi seperti ini, dia akan berusaha bernego dengan ketua geng preman itu, hingga dia dapat pulang dengan selamat ke rumah nya.
Namun saat Krist akan berbicara tiba-tiba saja terdiam, ketika mendengar suara lain menyahut dari arah depan gang di mana dia di seret tadi.
"Lepaskan dia atau kalian akan menyesal karena sudah berani menyeretnya dengan paksa bersama kalian," ujar orang itu yg ternyata adalah Singto.
Memebuat preman yg ada di sana menatap remeh ke arah Singto, mereka pun tertawa pada satu sama lain hingga si bos berkata.
"Memang apa yg akan kau lakukan jika kami tak ingin melepaskan nya, lagi luka dia manis dan cantik cocok untuk menjadi mainan kami," ujar sang ketua di mana kemudian dia meraih dagu Krist dan mengelus pipi Krist.
Membuat Krist yg di perlakukan seperti itu, mengernyitkan dahi nya jijik.
Sedang Singto dia pun menggeram dengan kepalan tangan nya yg mengerat, hingga buku buku jarinya memutih.
Singto tanpa kata maju dan meninju wajah di ketua itu, hingga memebuat Krist terkejut melihat nya
Sedang para sekumpulan preman itu, terlihat marah melihat bos mereka tiba tuan di tinju.
Krist pun di dorong menjauh, lalu para preman itu pun segara bersamaan menyerang Singto.
Singto yg bertarung dengan para preman itu lun mulai kelelahan, hingga akhirnya ia sudah tidak berdaya karena kewalahan menghadapi preman preman tersebut.
Dan krist yg melihatnya pun mulai mengkhawatirkan keadaan Singto, Krist pun dengan segera menelepon polisi dan juga mewgulf untuk membantu mereka.
Saat polisi dan jg MewGulf sampai disana terlihat Singto tengah dihajar habis habisan, hingga bersimbah darah dan hampir sekarat.
Para polisi lun bergerak cepat meringkus para preman itu, sedang MewGulf berlari menghampiri Singto dan Krist.
Terlihat kini Krist tengah duduk di tanah dengan kepala Singto yg berada di pahanya, dapat terlihat wajah khawatir sedih dan jg menyesal terlihat di wajah Krist.
"Kenapa kau melakukan itu, kau tau aku bisa menyelesaikan nya sendiri, kau tidak perlu terluka hingga seperti ini jika kau hanya pergi dan bersikap tak perduli," ujar Krist dengan nada khawatir dan air mata yg mulai menggenang di matanya.
"Bagaimana bisa aku bersikap tak perduli ketika orang yg aku sayangi cintai, dan orang yg berharga bagi ku sedang dalam bahaya," ujar Singto tersenyum kecil, dengan tangan yg terangkat mengelus pipi Krist.
Memebuat Krist yg mendengar nya pun tak bisa menahan air matanya lagi, dia pun menangis dengan isakan pelan nya memebuat Singto dan MewGulf lumayan terkejut melihatnya.
"Bodoh... Hiks.... Bodoh hikss..," ujar Krist di sela isakan nya
"Hahaha akkkh ya aku rasa aku memang bodoh," ujar Singto di tengah kesakitan nya.
"Maaf hiks... maaf... maaf... Hiks.. maaf..." Ujar Krist dengan nada yg sangat menyesal.
Singto yg mendengar nya, terkekeh pelan namun di akhiri dengan erangan sakit yg keluar dari bibirnya
"jadi apakah sekarang kau sudah percaya padaku hmm?"tanya singto yang kemudian mulai kehilangan kesadarannya.
Memebuat Krist mulai panik, dan menangis semakin kencang.
"A-aku percaya padamu..." Ujar nya pelan di sela tangisannya.
Gulf lun yg melihatnya nya berjalan mendekat, lalu menempuk bahu sahabat nya itu.
"Kita bawa phi Singto ke rumah sakit sekarang ayo," ujar Gulf pelan.
Yg kemudian di angguki Krist walau dia masih lah menangis, walau sekarang sudah mulai tenang.
Mew pun mulai membantu membopong, Singto masuk ke mobilnya.
Dimana kemudian mobil pun dengan cepat melaju menuju ke rumah sakit.
T_B_C
Okey segini dulu buat cp ini maaf kalo JJ gak up lama soalnya JJ lagi sakit seminggu kemarin, dan buat up nya knp sekarang JJ berniat buat ganti jadwal up biar gak keteteran up nya, dan kalo kalian mau ngasih saran jadwal kalian bisa kok kasih tau JJ okey dan of course jangan lupa buat selalu suport JJ dan phi kanawut217 buat kita semangat up nya okey sayang, dan moga kalian suka sama cp kali ini okey sayang see you next chapter 😘😘😘😘😆😆😆.
KAMU SEDANG MEMBACA
Philia or Pragma..!?
FanfictionIni adalah tentang dua kisah cinta yang saling terhubung, berawal dari pertemanan berakhir menjadi cinta, namun ketakutan akan masa lalu yg kelam, memebuat salah satunya takut Untuk memulai, dan menjadi idola terkenal jg dicintai banyak orang, masih...