chapter.7

230 42 5
                                    

Krist yg baru saja mendapat sapaan dari Singto pun menghela nafas, tersenyum singkat Krist memilih untuk berjalan meninggalkan Singto.

Namun seperti nya singto bukan lah orang yg mudah menyerah, dia pun mengejar Krist dan meraih pergelangan tangannya.

"Kenapa kamu selalu menghindar dariku,"ucap singto menatap bingung Krist.

krist yg merasa sedikit kesal dengan Singto pun berbalik dan menghempaskan tangan singto dengan kasar.

"Menjauhlah dariku," ujar Krist dengan nada nya yg sedikit meninggi.

Krist pun bebalik dan kembali melanjutkan langkahnya pergi, membuat Singto dengan cepat kembali mengejar Krist, hingga memebuat Krist merasa kesal dan lelah.

"Apa sebenarnya mau mu hah!?" Ujar Krist yg mulai merasa jengah dengan sikap singto itu.

Singto yg mendengar nya pun meringis, dia pun menggelar nafas lalu meraih kedua bahu Krist dan memegang nya erat.

"Aku suka ah tidak aku cinta padamu, dan aku ingin kau menjadi kekasihku," ujar singto yg bukan seperti pertanyaan melainkan pernyataan.

Krist yg merasa kaget, dan merasa kesal dengan cepat menolaknya.

"Kau sudah gila jangan berbicara hal yg tidak jelas seperti itu, dan menyingkir dari hadapan ku sekarang," ujar Krist melepaskan tangan Singto dari bahunya lalu kembali melanjutkan langkahnya.

namun semakin Krist menolaknya semakin Singto jatuh hati pada Krist, Singto pun tersenyum kecil dan mengejar Krist lalu ikut berjalan di samping nya.

Krist yg melihatnya pun menghela nafas dan berusaha tidak memperdulikan singto, yg kemudian Krist pun memilih pergi ke cafe di dekat situ.

*Tempat Gulf

Terlihat Gulf baru saja bangun dari tidur nya, dia pun mendudukkan dirinya dan merenggang otot-ototnya.

Namun saat dia akan bangkit untuk menebuat sarapan pagi, dia dapat merasakan sesuatu menahan pinggang nya.

Dan saat dia melihat apa itu ternyata itu adalah tangan Mew, yg tengah betumpu di pinggangnya.

Gulf sedikit kaget dan jg bingung bagai mana mew bisa tidur di kasur nya berasa nya, hingga kemudian secara tiba tiba wajah Gulf memerah mengingat kejadian malam kemarin.

Menggeleng kan kepala nya singkat, Gulf pun melepaskan tangan Mew perlahan lalu bangkit, dan memakai celananya yg ada di lantai.

Gulf pun pergi ke kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya, sedang Mew dia masih lah terlihat nyaman menikmati mimpi indahnya.

Selesai dengan mandi paginya Gulf pun turun dan menyiapkan makan malam, namun itu tak lama ketika dia merasa kan sepasang lengan kekar memeluknya dari belakang.

"Aww phi Mew kau sudah bangun," ujar Gulf tersenyum kecil.

Mendapat sahutan sebuah gumaman Gulf pun, memilih untuk melanjutkan pekerjaan nya menebuat sarapan pagi.

"Oh iya phi ada di sini sekarang tidak kah phi memiliki jadwal hari ini," tanya Gulf bingung.

"Jadwal ku kosong hingga Lusa aku hanya memiliki jadwal pemotretan besok sore," ujar Mew memejamkan matanya dan menumpukan dagunya di bahu kekasihnya, sembari memeluk kekasihnya dengan erat.

Gulf mengangguk paham dan melanjutkan apa yg sedang di kerjakan nya, sunyi yg terasa nyaman menyelimuti mereka.

Mereka pun sarapan pagi bersama ketika Gulf selesai menyiapkan sarapan pagi mereka, menikmati sarapan pagi dengan tenang yg tak lama terdengar suara ketukan dari arah pintu rumah Gulf.

"Siapa yg bertamu sepagi ini?"ujar Gulf kebingungan.

Dia pun bangkit dari duduk nya dan meminta Mew untuk melanjutkan saja sadapan nya, dan dia yg akan membuka pintu.

Dan saat Gulf telah membuka pintunya, saat itu dia bisa melihat Krist yg terlihat tengah sebal sembari berusaha mengusir pemuda, yg tengah berdiri di sampingnya itu.

"Tidak bisa kah kau pergi dak berhenti mengikuti ku seperti Anjing yg kehilangan tuannya," ujar Krist kasar.

Yg hanya di jawab dengan gelengan kepala oleh singto, membuat Krist menggeram marah melihatnya.

"Err selamat pagi Krist dan..." Ujar Gulf menyapa namun siaa tak tau nama pemuda di samping Krist.

"Singto, singto pracaya," ujar singto memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangannya.

"Aww okey dan selamat pagi tuan singto," ujar Gulf tersenyum kecil dan menjabat tangan singto.

"Aku rasa lebih baik phi singto saja karena aku rasa umur kita terpaut tidak jauh," ujar singto sembari tersenyum Ramah, dan melepaskan jabatan tangan nya dengan Gulf.

"Baiklah kali begitu, dan kebetulan kalian datang di waktu yg tepat, aku baru saja selesai memasak sarapan pagi, kalian ingin bergabung," ujar Gulf tersenyum manis.

"Tidak usah Gulf aku sudah sarapan pagi tadi, dan lagi aku rasa kau tidak perlu untuk terlalu mementingkan seseorang ini," ujar Krist di mana di akhiri dengan tatapan sengitnyaa ke arah singto.

Yg hanya di bals dengan senyum manis oleh singto, Gulf pun akhirnya mempersilahkan mereka masuk.

Lalu Gulf pun pergi ke dapur untuk membuat kan minuman, meninggalkan Singkit yg kini mulai berdebat lagi, dengan Krist yg terus terusan saja berusaha mengusir singto.

"Tidak bisa kah kau pulang saja, sungguh tidak penting untuk kau berasa di sini kau tau itu," ujar sebal Krist.

"Oh ayolah aku kan hanya ingin menemani mu," sahut singto santai.

Membuat Krist kembali menggeram marah, tak lama Gulf pun kembali dengan nampan minuman di tangan nya, jg bersama dengan Mew yg berjalan di belakangnya itu.

"Ini minum lah," ujar Gulf kemudian meletakkan minuman itu di atas meja.

"Gulf untuk apa kau melakukan itu, ini tidak seperti aku jarang mampir kau kan," ujar Krist ke pada Gulf.

"Tak apa Krist lagi pula ini adalah pertama kalinya phi singto mampir, dan oh iya mungkin Krist sudah mengenal nya, namun aku akan mengenalkan nya lagi, perkenalkan ini Mew dia–" belum jg Gulf selesai bicara, kata katanya tiba saja di potong oleh Mew.

"Singto!? Sedang apa kau sini, bukan kah kau harusnya ada di Amerika sekarang!?" Ujar terkejut Mew melihat singto yg kini tengah berada di rumah Gulf.

"Aww Mew kenapa kau begitu terkejut, bukan kah aku sudah mengirimi pesan bahwa aku akan datang ke Thailand," ujar singto menatap Mew bingung.

"Apa? Oh itu pasti Karena aku tengah sibuk jadi aku tak sempat memebaca pesan mu," ujar Mew kemudian.

"Tunggu tunggu phi mengenal phi singto?" Ujar Gulf kaget dan bingung.

"Aww tentu aku mengenalnya, dia adalah sepupuku yg tinggal di Amerika, dan yah ini adalah pertama kalinya dia datang ke Thailand," ujar Mew menjelaskan yg membuat Gulf dan Krist terkejut bukan main mendengar nya.

"APA!?" Ujar terkejut Krist menatap bergantian Mew dan singto.

"Astaga kesialan apa yg aku dapat hingga aku harus berurusan dengan makhluk menyebalkan seperti kalian berdua, yg terlebih lagi kalian adalah keluarga ," ujar Krist antara terkejut syok dan jg jengah.

Sedangkan Gulf hanya bisa diam dan berusaha memproses, apa yg baru saja di jelaskan oleh Mew.

_T_B_C_

Okey segini dulu ya buat chapter ini maaf kalo belibert dan misalnya kurang jelas tapi moga aja kalian suka, pluas jangan lupa terus suport JJ dan phi kanawut217 biar kita semangat up nya okey sayang ya udah kalo gitu see you next week 😘😘😘 👋👋👋.

Philia or Pragma..!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang