chapter.5

302 46 5
                                    

Terlihat Gulf yg baru saja turun dari taksi yg di tumpangi nya, pergi masuk ke dalam rumahnya sembari menghela nafas, hari ini benar benar melelah kan.

Dan setelah sampai di dalam rumah Gulf pun duduk diatas sofa ruang tengah, dia masih memikirkan bagaimana caranya agar krist kembali menjadi sahabatnya dan mencintainya layaknya saudarah bukan pasangan, karena mustahil bagi Gulf untuk mencintai krist lebih dari teman atau pun saudara, kembali Gulf menghela nafas dia terus berpikir hingga sepertinya dia mendapat kan satu ide yg bisa dia pikirkan, dan Gulf berharap semoga idenya ini bisa mengatasi masalah nya kali ini.

Gulf pun mengeluarkan hp nya dari tas kerjanya, lalu menelepon krist agar kerumahnya sekarang jg.

"Halo krist," ujar Gulf ketika terfon tersambung.

"Halo Gulf, ada apa kau menelfon ku?, Apa ada hal yg kau butuh kan?, Atau kau merasa pusing lagi? Aku bisa datang ke sana sekarang jg," ujar krist dengan nada khawatir yg ketara jelas.

"Tidak aku baik baik saja, aku hanya ingin meminta mu datang ke sini karena ada hal yg ingin aku bicarakan dengan mu," ujar Gulf berusaha menenang kan krist, lalu meminta krist untuk datang.

"Baiklah aku akan datang dalam beberapa menit okey," ujar krist dengan sedikit kebingungan tapi, dia tetap setuju untuk datang.

"Baiklah aku tunggu di rumah," ujar Gulf lalu mengakhiri, sambungan telepon nya itu, dan meletakkan telponnya di atas meja.

Memejamkan mata sembari, sembari menghela nafas ini adalah harapan satu satunya Gulf untuk menyelesaikan masalahnya kali ini, dia berharap semoga saja rencananya dapat berjalan lancar.

Tak berapa lama krist pun sampai di rumah gulf, dan dia pun segera masuk, dan dia menemukan Gulf yg dengan duduk tenang di sofa ruang tengah.

Gulf yg melihat kedatangan krist pun mempersilahkan nya untuk duduk di safo di hadapan nya, mereka duduk saling berhadapan dengan suasana yg hening dan sedikit canggung, tak ada yg mau memulai pembicaraan, mere saling diam.

Tak berapa lama Gulf pun menghela nafas, dan memulai pembicaraan di antara mereka.

"Krist kau adalah sahabat baik ku dan aku pun tau kau mencintaiku lebih dari yg seharusnya, namun aku tidak bisa menerima perasaan mu itu krist, mustahil bagi ku untuk mencintai mu lebih dari sahabat ku, dan jg saudaraku, jadi aku mohon krist tidak bisakah kau berusaha menghapuskan perasaan cintamu dan menyayangi ku sewajarnya sebagai sabat atau pun saudara mu," ujar Gulf panjang menjelaskan apa yg dia inginkan di antara mereka kini.

Krist yg mendengar nya di buat sedikit terkejut, namun dia sudah tau dan mengerti bahwa sahabat nya pasti akan menolaknya, tersenyum sedih krist pun mengangguk dan menyetujuinnya apa yg di minta sahabatnya itu.

walaupun jujur akan sangat berat bagi hatinya untuk setuju, namun bagai mana lagi dia hanya dapat setuju walau dengan berat hati.

krist pun pulang kerumahnya dengan hati yang terluka sembari menangis, meratapi kisah cinta pertama nya yg berakhir dengan tidak baik mungkin.

Hingga dia tak sadar, ketika dia berbelok disebuah perempatan jalan,
krist tidak mempertikan apa yg ada di depannya itu, hingga akhirnya ia hampir saja ditabrak oleh seorang pria.

pria yg hampir saja menabrak krist, itu di buat benar benar terkejut, karena kemunculan tiba tiba orang di hadapannya.

Pria itu dengan emosi turun dari kendaraan nya, lalu mengaliri pemuda di depannya.

"Tidak bisakah kau melihat jalanan sebelum...." Entah mengapa dia tak dapat menyelesaikan ucapan nya barusan.

Dia benar benar terpesona dengan wajah manis dan imut di depannya itu, walau terdapat lelehan air mata di pipinya tak dapat menutupi ke manisan dan keimutan yg terdapat di wajahnya itu.

Singto terdiam memperhatikan wajah manis krist, sedang krist dia hanya menatap tak minat pria di hadapannya.

"Itu bukan lah salah ku, itu adalah salah mu mengapa kau tidak memperhatikan ada orang yg ingin menyebrang di hadapan mu!" Ujar ketus krist menatap marah singto.

Namun bukannya takut singto malah merasa, krist terlihat makin manis dan imut ketika memarahinya, dengan pipi dan hidup yg memerah mata yg sedikit sembab, dan sisa sia lelehan air mata di pipinya itu.

Singto benar benar terpesona, dan sedikit merasa gemas dengan pria manis di hadapannya.

Dan dalam hati dia berpikir apa kah ini yg di namakan cinta pandangan pertama, terkekeh geli dengan apa yg di pikirkan nya, namun singto tak berusaha untuk menolak pemikiran anehnya itu.

Krist yg melihat pria di hadapannya itu terkekeh geli, membuat krist mengerutkan alisnya bingung.

"Kenalkan nama ku Singto Prachaya," ujar singto tiba tiba, krist hanya mengerutkan keningnya bingung karena singto tiba-tiba mengenalkan dirinya pada krist.

"Dasar aneh," ujar krist kasar lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Melihat itu singto meraih pergelangan tangan krist, memebuat krist langsung menghentikan langkahnya.

"Apa yg kau lakukan hah!?, Jika kau ingin meminta ganti rugi atau apapun aku tidak akan menyetujuinnya, karena aku yg hampir kau tabrak di sini bukan aku yg menabrak mu," ujar krist menatap emosi singto.

Tidak menjawab singto hanya tersenyum dan mengangguk, dan dengan tiba tiba dia mengangkat krist dengan memanggul nya di bahunya, lalu memasukkan krist ke dalam mobilnya.

"Hey!! Kau gila apa yg kau lakukan hah!!," Ujar terkejut krist dengan aksi tiba-tiba singto itu.

"Tenang kan diri mu, aku bukannya mau menculik mu tapi hanya ingin menawarkan tumpangan untuk mu, sebagai permintaan maaf ku karena hampir menabrak mu," ujar tenang singto yg kini duduk di balik kemudi.

Krist yg mendengar itu tidak bisa menjawab apa apa, dan hanya menatap aneh dan jg sinis ke arah singto.

"Berhenti menatap ku seperti itu, atau kau akan langsung jatuh cinta pada ku, aku tidak sedang ingin bermesraan dengan mu tapi ingin mengantarkan mu pulang," ujar singto tersenyum menggoda krist.

"Berhenti berbicara hal tak jelas dasar aneh," ujar krist sinis kali mengalih kan pandangan keluar jendela.

Mendengar itu singto pun tak bisa menahan tawa untuk lepas dari bibirnya, berusaha menenangkan tawanya Singto lanjut berkata.

"Bisa kau beri tau di kemana arah jalan pulang kerumah mu, aku bukan supir taksi yg kau pesan melalu i aplikasi dan sudah mengerti ke arah mana untuk mengantar mu," ujar singto sembari fokus melajukan mobilnya itu.

Krist sedikit sebal mendengar nya, namun tetap mengatakan kemana singto harus berjalan menuju rumah nya itu.

Tak berapa lama mobil yg di tumpangi singto dan jg krist pun, sampai di hadapan rumah krist.

Segera krist turun dari mobil di susul oleh singto, dan kembali singto menghentikan krist ketika melihatnya ingin segera masuk kerumahnya itu.

"Hey tunggu tidak bisaa kah kau memberikan sedikit ucapan terima kasi terlebih dahulu, sebelum pergi begitu saja," ujar singto menatap krist sembari memegang pergelangan tangan krist.

Mendengar nya krist pun menghela nafas, melepaskan tangan singto yg mememegang pergelangan tangan nya, lalu sedikit menghela nafas dan berujar.

"Terimakasih dan selamat tinggal," ujar krist lalu masuk ke rumahnya dan menutup pintunya.

Sinto terkekeh geli melihatnya lalu kembali masuk ke mobil nya, dan melajukan nya untuk pergi ke tempat tujuan awalnya tadi.

_T_B_C_

Okey segini dulu buat cp 5 moga kalian suka ya dan maaf kalo ada typo tapi moga aja kalian suka ya, dan thanks suport dan dukungannya salam dari JJ dan phi kanawut217 dan maaf buat ketelatan up nya JJ lagu sekolah tadi plus gak sengaja ketiduran pas pulang sekolah 😅😅😅 okey segitu aja bye bye sayang see you next week 😄😆😘👋.

Philia or Pragma..!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang