chapter.3

402 54 3
                                    

Kris memulai penampilan nya, dai duduk di kursi yg terletak di atas panggung mini sembari memetik gitarnya, bernyanyi dengan suara merdunya di iringi suara petikan gitar.

Dengan memejamkan mata Kris berusaha meresapi makna di balik lagu yg dinyanyikan nya, berharap makna itu dapat tersampaikan pada orang yg begitu spesial untuk nya, terus bernyanyi Krist pun mengalihkan tatapannya ke arah konter di mana Gulf sedang bekerja, dan dia pun bisa melihat Gulf yg menatap balik ke arah nya sembari tersenyum.

Krist bernyanyi dengan senyum kecil yang tersemat samar di bibirnya, dan dia benar benar berharap lagu g di nyanyikan nya ini dapat membuat Gulf mengerti, seberapa dia sangat menyayangi dan mencintai Gulf, tak lama Krist kembali menatap ke konter, namu saat itu dia bisa melihat Mew yg berjalan mendekat, lalu merangkul bahu Gulf, membisikkan sesuatu di telinga Gulf memebuat wajah manis Gulf merona.

Mew pun menatap balik ke arah Krist dan menyeringai, seakan menunjukkan siapa yg kalah dan siapa yg menang di sini.

Krist yg emosi pun langsung menghentikan penampilannya, meletakkan kasar gitarnya, lalu beranjak turun dari panggung, dan pergi dengan emosi ke belakang cafe.

Para pengunjung lumayan terkejut dengan kejadian tiba-tiba itu, Gulf pun jg ikut terkejut knp temannya bisa tiba-tiba seperti itu

"Emm phi aku rasa aku harus mengejar Krist dulu sebentar," ujar Gulf sembari melepaskan rangkulan Mew di bahunya.

"Hah?, Untuk apa kau mengejar nya," bingung Mew merasa tak senang Gulf yg memberi perhatian terhadap Krist, yg walaupun dia adalah sahabat Gulf, dia tetaplah orang yg jg menyukai orang yg sama dengan yg dia sukai, atau singkat nya Krist adalah rival cinta Mew.

"Phi aku perlu untuk bicara dengan Krist, karena tidak biasanya dia seperti ini," ujar Gulf yg langsung membungkukkan sedikit tubuhnya di depan Mew, lalu segara berlalu pergi mengejar Krist.

Saat tepat berada di belakang Krist, Gulf lun meraih pergelangan tangan kanan Krist, memebuat Krist langsung menghentikan langkahnya.

"Tunggu dulu ada apa dengan mu?, Kenapa kau mulai bersikap aneh seperti ini hah?" Ujar Gulf bingung dan tak mengerti dengan sikap aneh sahabatnya belakangan ini.

"Lepas dari pada kau disini lebih baik kau temani saja idola sombong di depan itu," balas sebal Krist sembari membalik kan badannya, dan menyentak lepas tangan Gulf bukanya membalas ucapan Gulf.

Membuat Gulf yg tiba-tiba di perlakukan seperti itu, terkejut dengan sikap kasar yg tiba-tiba dari sahabatnya itu.

"Hey Krist apa apaan kau ini, knp kau tiba-tiba menjadi kasar seperti ini," balas Gulf bingung dengan sikap kasar yg tiba-tiba dari saya sahabatnya itu.

"Gulf apa kau masih belum paham dan jg mengerti dengan segala yg terjadi selama ini," ujar Krist geram sembari mengepalkan, tangannya kuat.

"Maksud mu?" Ujar bingung Gulf menatap tak mengerti dengan apa yg di maksud sahabatnya itu.

"Gulf aku selama ini menyukai mu!, Aku mencintaimu!, Karena itu aku tak mau kau berada di dekat orang lain!, Karena aku hanya ingin kau melihat ku dan jg menyayangi dan mencintai ku saja!!!" Ujar marah Krist yg membuat Gulf terkejut bukan main.

"A-apa kau bilang tadi...?" Ujar Gulf agak ragu, dia tak yakin dengan apa yang dikatakan temannya itu.

Krist yg sadar dengan apa yg baru saja di ucapkan nya pun menunduk, dia tak biasa lari lagi Gulf sudah tau yg bisa dia harapkan setelah nya, adalah Gulf tidak membencinya.

"Aku bilang aku menyayangi jg mencintaimu, dan aku tidak suka orang suka dekat dekat dengan orang yg jg menyukai orang yg ku sukai," ujar Krist kemudian.

Gulf yg mendengar itu terdiam syok dia tidak menyangka sahabatnya ini menyukainya, tak merespon Gulf hanya diam menatap ke arah Krist tak percaya.

Krist yg melihat itu pun mengangkat tangannya ingin, meraih dan mengelus pipi Gulf, namun belum jg menyentuh Gulf sudah berjalan mundur sedikit.

Membuat tangan Krist hanya menggantung di udara, tersenyum pahit Krist pun akhirnya paham dan mengerti mengapa Gulf hanya diam dan tak menjawab, dia tau jawaban dari pernyataan cintanya sekarang.

"Kau tau kau boleh tidak memebals cintaku, tapi setidaknya biarkan aku tetap berteman dengan mu, dan tolong jangan benci aku," ujar Krist tersenyum lemah.

Masih tak menjawab Gulf benar-benar bingung ingin menjawab apa, Krist tersenyum getir lalu diapun berbalik dan pergi dari hadapan Gulf.

Sedang Gulf yg baru tersadar dari keterkejutan nya pun mengangkat tangan ingin untuk menghentikan Krist, namun terlambat Krist sudah lebih dulu pergi dan menghilang.

Gulf menghela nafas lalu duduk di kursi terdekat, menunduk dan megang sisi kepala nya dengan kedua tangan nya, dan sikut di atas pahanya.

Gulf masih lah kaget dan tak percaya, Gulf tetap di posisi itu hingga tak sadar Mew yg kini sudah berdiri tepat, di samping Gulf yg masih memikirkan apa yg baru saja terjadi, Antara dia dan sahabatnya itu.

"Gulf kau baik-baik saja?" Tanya Mew sembari mengelus kepala Gulf.

Dan Mew pun sebenarnya mendengar apa yg baru saja terjadi barusan, dan dia pun tentu merasa emosi namun dia tau tidak akan menjadi baik jika dia langsung meluapkan emosi nya, dengan meninju wajah Krist.

"Apa aku sebegitu bodohnya phi sampai tak menyadari sahabat ku sendiri mencintaimu ku," ujar Gulf tiba-tiba, tanpa menatap balik wajah Mew.

Membuat elusan tangannya di kepala Gulf berhenti, Mew menghela nafas lalu menyandarkan punggungnya di dinding samping Gulf, yg masih susuk menunduk itu.

"Itu bukan salah mu jika kau tak mengetahuinya, kita manusia biasa bukan lah seorang peramal yg tau tetang segala hal, dan terkadang orang lebih memilih untuk menyembunyikan sesuatu yg penting, dari pada harus memberi tahukan nya, dan merubah apa yg sudah di miliki saat ini menjadi hak buruk, atau mungkin lebih buruk," jelas mew sembari menengadahkan kepalanya menatap langit langit lorong.

Mereka terus diam tanpa ada satupun yg memulai pembicaraan, hingga tak lam hp Mew yg berada di sakunya pun berdering, dan ternyata menejernya yg menelfon nya.

Mew pun mengangkat nya dan berbicara beberapa hal dengan menejernya itu, lalu menutup telfonnya dan memasukan nya kembali ke sakunya.

"Aku rasa aku harus pergi sekarang, jaga dirimu baik baik, aku akan menemui mu lagi nanti saat jadwal ku senggang," ujar Mew mengusap kepala Gulf sekali lagi lalu berlalu pergi dari sana.

Gulf hanya diam menatap kepergian Mew, dan kemudian dia kembali terdiam melamun, kini dia bingung di satu sisi ada sahabatnya yg menyayangi dan mencintai nya sejak lama, sedang Mew mereka baru saling mengenal namun Gulf tak bisa menampik jika dia jg menyukai Mew

Gulf terus berfikir dan semakin membuat nya bingung jg tak tau harus bagaimana, Gulf pun menghela nafas, lalu dia pun menggeleng kan kepalanya untuk tidak memikirkan apa  yang baru saja terjadi, dan memilih untuk melanjutkan pekerjaannya.

_T_B_C_.

Okey segini dulu ya moga kalian suka dan maaf kalo belibet dan banyak typo harap maklum, tapi moga aja kalian suka, thanks for your support  salam dari JJ dan kanawut217 semoga kalian suka see you next chapter 😘❤️.

Philia or Pragma..!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang