Mew dan jg Gulf kini tengah dalam perjalanan, menuju rumah sakit di mana Singto dirawat.
Namun seperti yg terlihat muka Mew terlihat masam, dan Gulf yg melihatnya hanya bisa menghela nafas.
"Berhenti memasang wajah masam seperti itu, ingat lah kau sudah setuju mengenai hal ini," ujar Gulf sembari melirik malas ke arah Mew.
Mew yg awalnya cemberut pun, akhirnya menghela nafas menyerah.
"Baiklah..meskipun sedikit berat, aku akan menyetujuinya," jawab mew dengan nada kesal.
Gulf merasa sedikit kesal dengan tingkah mew yang seperti anak kecil, namun ia mencoba untuk mengerti sifat mew yang sekarang.
Gulf kemudian tersenyum,dan langsng mengecup pipi Mew singkat.
"Terima kasih sayang," ucap gulf sembari tersenyum lembut.
Mew pun akhirnya merasa moodnya kembali sekarang, namun ia masih mencoba untuk sedikit cemberut untuk menggoda gulf.
"Masak cuma satu sih," ujer Mew mengomel.
Gulf kemudian kembali mencium pipi Mew, sebanyak lima kali didalam mobilnya.
Akhirnya Mew tersenyum, ia merasa sangat bahagia sekarang.
Tak berapa lama mereka pun akhirnya sampai, di rumah sakit di mana Singto di rawat.
Mew terlihat agak mencurigakan memang, dengan masker hitam nya kaca, Hoodie hitam jg topi hitam yg di kenakan nya.
Namun mereka tetap di persilahkan masuk, ketika Gulf berkata bahwa sudah bisa bagi kekasihnya berpakaian seperti itu.
Mereka sampai di depan kamar rawat Singto, mengetuk pintu nya pelan MewGulf pun membuka pintunya lalu berjalan masuk.
Dan saat itu mereka bisa melihat, Krist yg tengah duduk di kursi dekat kasur rawat Singto
Mew pun memilih untuk duduk di sofa di ruangan itu, sedang Gulf berjalan mendekati Krist.
"Bagaimana?" Tanya Gulf pelan pada Krist.
"Dokter bilang kondisi nya sudah bertambah baik, jika trus seperti ini kemungkinan hanya butuh 2 Minggu untuk Singto pulih, dan bisa pulang," ujar Krist menjelaskan, tanpa menatap Gulf.
Gulf yg mendengar nya pun mengangguk, lalu dengan pelan dia tepuk bahu Krist.
"Kalau begitu aku akan keluar sebentar untuk membeli sarapan pagi untuk mu, aku tau kau pasti belum makan," ujar Gulf sembari tersenyum.
Krist pun hanya mengangguk menanggapi nya, dan Gulf pun berbalik dan berniat keluar.
"Tunggu Gulf biar aku temani dirimu," ujar Mew menghentikan langkah Gulf.
"Tidak phi disini saja temani Krist," ujar Gulf langsing berjalan keluar dari ruangan.
Mew hanya bisa terdiam menanggapi nya, sedangkan Gulf di luar ruangan hanya tersenyum kecil.
Gulf sengaja meninggalkan Krist dan Mew untuk berbicara berdua, dan menyelesaikan masalah mereka karena hubungan yg di jalani anta MewGulf dan SingtoKrist, tidak akan mulus jika Mew dan Krist saling keras kepala pada satu sama lain.
Dan Gulf jg tau bahwa Singto tidak akan terlalu suka, jika saudaranya dan jg kekasihnya memiliki hubungan yg buruk satu sama lain.
"Aku tau kau tak menyukai ku atas semua yg terjadi, tapi setidaknya bisa kah kita tidak saling memendam dendam satu sama lain," ujar Krist memulai bicara.
Mew awaknya tidak lah mau menjawab, memebuat Krist menghelat nafas melihat nya.
"Hey ayo lah, aku benar-benar minta maaf atas apa yg terjadi pada Singto, dan untuk Gulf aku sudah tidak memiliki perasaan apa pun lagi padanya selain sebagai teman dan sahabat," ujar Krist lagi menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Philia or Pragma..!?
FanfictionIni adalah tentang dua kisah cinta yang saling terhubung, berawal dari pertemanan berakhir menjadi cinta, namun ketakutan akan masa lalu yg kelam, memebuat salah satunya takut Untuk memulai, dan menjadi idola terkenal jg dicintai banyak orang, masih...