Sepeninggal pasangan MewGulf, Kris pun menutup pintu lalu berpindah duduk di kursi samping kasur Singto.
"Kalian benar benar seperti anak kecil ya," ujar Krist tiba-tiba.
"Siapa?" Tanya Singto bingung, siapa yg di maksud kekasihnya itu.
"Kau dan Mew." Ujar Krist, memebuat Singto terkekeh.
"Kami di besarkan bersama, dan lagi kami suka sekali bersikap kekanakan dan menjahili satu sama lain, karena setidaknya dengan begitu kami bisa menjadi lebih dekat bukan hanya sebagai saudara tapi jg teman baiknya," jelas Singto sembari tersenyum.
Yg di balas kekehan pelan oleh Krist, dan Singto seperti bisa hanya tersenyum lembut melihat nya.
~Keesokan harinya~
Singto pun di perbolehkan pulang karena kondisinya yang mulai membaik,
Krist selalu bersamanya dan mengantarnya pulang.Namun wajah singto seperti tidak mood, karena jika ia pulang maka krist tidak akan merawatnya lagi.
"Ada apa denganmu tuan?" tanya krist sambil mengoda singto.
"Ckkk..hufffsstt..aku tidak ingin pulang," rengek singto sambil memanyunkan bibirnya."Lohh kenapa? kan kamu sudah sembuh," ucap krist menatap bingung singto.
"Iya sihh...tapi kamu ngak bakalan ngerawat aku lagi dirumah mendingan aku tetap disini, kalau disinikan kamu selalu ada disampingku," ucap singto dengan wajah melasnya. yg memebuat krist merasa sedikit lucu melihat nya, namun krist hanya bisa tertawa kecil melihatnya.
"Hmmmm..sayang banget ya sama aku?" ujar krist dengan nada menggoda dan menatap singto dengan wajah jahilnya.
"Tentu saja lahh..malah sayang banget," rengek Singto sembari memegang tangan krist manja."Yaudah... kamu maunya gimana?" tanya krist tiba tiba sambil tersenyum manis menatap wajah Singto.
Singto kemudian tersenyum tipis, ketika mendengar apa yg di katakan oleh krist itu.
"Tinggal bersamaku, lagi pula di rumah aku hanya seorang diri, nanti kalau ada kamu kan aku jadi ngak kesepian," ujar singto sambil tersenyum dan mengerat kan genggamannya di tangan krist.
"Kalau kesepian, kenapa ngak nikah sekalian sama aku," goda krist lagi dengan smirk di wajah nya itu.
"Ohh begitu yaa, yaudah kita nikah sekarang," jawab singto dengan bersemangat dan menatap serius kekasihnya itu.
membuat Krist sedikit terkejut mendengarnya, namun dia pun hanya membalas nya lengan kembali menggoda kekasihnya itu.
"Tapi maharku adalah 67triluyun, gimana?" goda krist lagi semabri menatap Singto dengan senyum main main, dan satu alis yg di naikkan.
"Cuma segitu? okelahh aku tambahin jadi 100triliyun gimana?" ejek singto dengan menaik turunkan satu alisnya.
"Ngakk, aku cuma bercanda," jawab Krist sambil tertawa kearah kekasinya itu.
''tapi aku serius,'' ujar singto yg kini menatap serius kekasihnya itu, membuat Krist sedikit terkejut mendengarnya.
namun kemudian Krist pun hanya tersenyum lembut, dan mengelus pelan tangan Singto.
''kalau begitu kiat masih bisa memebicarakan nya di lain waktu,'' ujar krist sembari tersenyum lembut.
Singto yg mendengar nya pun hanya bisa menganggu, di sertai helaan nafas pelan.
Krist yg melihat nya pun hanya tersenyum kecil, dan memilih untuk bangkit dan membereskan barang barang yg akan di bawa pulang.
Rumah Gulf*
KAMU SEDANG MEMBACA
Philia or Pragma..!?
FanfictionIni adalah tentang dua kisah cinta yang saling terhubung, berawal dari pertemanan berakhir menjadi cinta, namun ketakutan akan masa lalu yg kelam, memebuat salah satunya takut Untuk memulai, dan menjadi idola terkenal jg dicintai banyak orang, masih...