Author ~ 0.3

223 30 0
                                    

'Semua hal pasti ada simulasinya terlebih dahulu, dan sebelum melakukan sesuatu pasti harus melakukan latihan, jadi tak ada salahnya mencoba simulasi terlebih dahulu walau suatu saat kita tak bisa bersatu.'

-J.one









Bell istirahat kedua akan berbunyi 5 menit lagi, Minho memutuskan menghentikan kerjanya sejenak lalu menitipkan laptopnya pada sang penjaga perpus lalu menyusul sang Adik.

Didepan kelas, Minho mengode Jisung yang untungnya Jisung peka dan cepat menoleh. Jisung menggendong tubuh gadis kecil dipangkuannya dengan pelan karena takut membangunkan gadis yang baru saja tertidur itu.

Jisung berjalan menghampiri Minho lalu menyerahkan Mikyung ke Kakak kelasnya itu dengan hati-hati. Minho tersenyum tipis lalu berbisik, "Terima kasih."

Dan tepat saat itu pula bell istirahat berbunyi membuat Mikyung terkejut menangis, Minho berusaha menenangkan Adiknya agar kembali tertidur. Namun nihil, Mikyung menangis semakin keras.

"Kak, coba gue bantu tenangin dia dulu."

Minho mengangguk lalu menyerahkan Mikyung kembali pada Jisung. Dan belum beberapa menit, Mikyung pun tenang digendongan Jisung, namun gadis kecil itu tak tertidur lagi.

Mikyung menatap sang Kakak dengan pandangan sayu, ia mengucek matanya lalu berkata, "Maafin Mikyung Kak, Mikyung ketiduran.."

"Gapapa, ayo sini sama Kakak, kasian Kak Jisung mau istirahat dulu itu," ujar Minho sembari mengulurkan kedua tangannya dan menarik Mikyung kembali ke gendongannya.

Mikyung menggeleng lalu mengerucutkan bibirnya dan bersiap menangis lagi, membuat Jisung dan Minho pun tak enak hati, "Kita ke kantin bareng-bareng aja Kak, Kakak juga laper abis ngetik terus dari tadi 'kan?"

"Boleh juga, yaudah."

Akhirnya Minho, Jisung dan Mikyung berjalan menuju kantin bersamaan dan tentu hal itu mengundang tatapan dari siswa-siswi yang tak sengaja berpapasan.

Sepanjang ia makan, mata Minho tak pernah lepas dari Adiknya. Sedikit heran dengan tingkah laku gadis kecil itu, sikapnya kali ini benar-benar berbeda dari biasanya.

Mikyung terlihat nyaman dengan Jisung. Membuat Minho pun tak enak hati 'tuk memisahkan Mikyung dari Adik kelasnya itu. Dan dilihat dari pandangannya pun, Jisung tak terlihat risih dengan Mikyung.

'Jangan sampe keulang lagi...'

"Kakak? Kok diem? Kakak mikirin Kak Miya lagi ya?" tanya Mikyung dengan tatapan khawatir, Minho tersadar lalu tersenyum dan menggeleng.

"Nggak kok, Kakak mikirin tugas."

Minho menghela nafas lalu menatap Jisung dengan tatapan yang sulit diartikan. Namun sayangnya Jisung paham, tetapi pemuda Han itu tak ingin terlalu percaya diri jadi ia menyangkalnya.

...

"Khusus pesenan Mikyung, saya yang bayar aja."

"Loh, gapapa Kak gue aja, lagian kebetulan Papa ngasih duit banyak dan tadi juga gak jajan banyak," ucap Jisung, namun Minho tetap menggeleng.

"Dia kalo makan suka banyak dan yang mahal, jadi mending saya yang bayar," tolak Minho secara halus.

"Gapapa kok Kak, Mikyung bakal makan dikit doang."

The Author Couple [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang