17 - Ada Apa Denganmu, Moll ?

8 1 0
                                    

Happy Reading semua 🦋🌻
Maafkan saya jika ceritanya masih banyak kekurangan dan masih sedikit kalo mengetik...🙏🏻
Maklumin saya ya karena saya masih penulis pemula yang belum berpengalaman 🙏🏻
Cerita ini tidak meniru cerita lain / mengambil cerita dari orang lain. Cerita ini menurut pengalaman dan kata-kata saya sendiri. 🙏🏻☺️.

Aku terkejut saat diberi tau mama bahwa Molly tadi pagi diterkam kucing hitam milik tetangga. Mendengar hal itu. aku langsung membawa Molly ke kursi untuk diobati.

"Punya dendam apa kucing tetangga itu dengan Molly ? sehingga Molly sampai diterkam seperti itu."

Aku sangat heran, Setauku, molly adalah kucing yang baik. Dia adalah tipe kucing yang sangat ramah kepada Sesama kucing maupun manusia.

Ini benar-benar membingungkan sekali

"Alia, tolong kamu ambilin salep tuka di tempat obat !" perintah Uti.

Baiklah, aku segera mengambilkan obat yang dimaksut itu. Dan kemudian menyerahkannya ke Uti.

Uti perlahan mengangkat kaki Molly ke atas. Di selangkangannya, terdapat luka bekas gigitan itu. Sungguh memilukan sekali. Padahal, baru saja Molly sembuh dari kaki keseleonya. Setelah mengetahui dimana letak luka itu, Uti langsung memberikan salep obat.

Aku merasa kasihan sekali melihat Molly. Tiba-tiba aku langsung teringat, kucing hitam milik tetangga itu. Aku tak yakin jika aku harus menyelidikinya lebih lanjut.

Sore harinya, aku harus pergi mengaji di Ustadzah Lila. Oh iya, mungkin' saja disana aku bisa menemukan informasi lebih lanjut mengenai kucing tetangga.

Padahal, kalian tau sendirikan bahwa aku ini anak pemalu. Tapi, ah sudahlah rasa kepoku ini sepertinya mengalahkan sifat pemaluku ini,

Saat diperjalanan, tiba-tiba tak sengaja aku melihat Layla salah satu teman ngajiku sedang sibuk mengurus kucing Kucingnya.

"Assalamu'alaikum, Layla !"

Mita langsung menoleh ke arah belakang dan terkejut melihatku. Mungkin, dia kaget Seorang anak pendiam dan pemalu ini menyapanya.

"Eh, Wa'alaikumussalam Alia. Kirain tadi siapa." —Layla.

"Hehe iya Lay, Oh iya, ini kucing-kucing milikmu? lucu sekali." —Me.

"Iya, makasih ya. Kucing-kucingku ini emang ngalem banget. Gak mau ditinggal sebelum dikasih makan." —Layla.

"Haha, biasa Kucing bisanya suka makan mulu. Oh iya, abis ini kita barengan. Mau gak? kalo gak mau gak apa-apa." -Me.

Layla berpikir sejenak.

"Eum, baiklah. Nih, kucingku mau aku masukin kandang dulu ya." —Layla.

"Okey"—Me.

Aku membantu Layla memasukkan kucing-kucingnya kedalam kandang.

Dan selesai, aku dan Layla akhirnya pergi menuju ke Mushalla.

Aku mengisi kegaringan disepanjang perjalanan dengan menanyakan kucing hitam. Barangkali dia tau.

"Oh, kucing hitam itu ! Iya aku tau dia memang terkenal jahat. Bahkan, dia pernah menukari kucing-kucing lain. Termasuk kucingku. Ehm gimana kalo besok aku jelasin lebih lanjut ? Soalnya kan disini terlalu ramai." —Layla.

"Oke, baiklah besok ya."

Aku menyetujui usulannya itu.

🐾 BERSAMBUNG🐾

Bila ada kritik / saran yang mau disampaikan silakan komen di kolom komentar yang tersedia. Terima kasih🙏🏻☺️.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Serpihan Kenangan Indah : Cat StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang