Hari mulai sore, bara dan teman teman pun sudah siap untuk pulang dari lapangan futsal. Baju mereka tampak basah akibat keringat yang terus mengucur.
"Besok jadi kan?" tanya kenzo pada Bara.
"Hn"
"Eh jadi apa anjir?" mungkin memang sudah mendarah daging sifat bagas yang terlewat bego dan pikun.
"Goblok, lo nggak inget?" kesal kenzo dan menggeplak kepala bagas agar ingatan nya kembali, siapa tahu bisa bukan?.
"Sakit anjing" kesal bagas.
"Ck, gelud lah ayu gelud" siapa lagi kalau bukan delon, si tukang provokasi di antara yang lain.
"Buat perhitungan sama ketos" ujar bara dengan nada dingin, lama lama dia dibuat muak dengan tingkah konyol teman teman nya ini.
"Eh bentar bentar, si vero songong itu kan? ketos siluman babi?" bingung bagas yang tambah tidak waras.
"Iyaa sayang" balas kenzo di atas ambang batas kesabaran nya.
"Jijik gue" ujar bagas bergidik.
Bara hanya terkekeh kecil lalu berlalu meninggalkan mereka untuk pulang.
"Lo pikir gue nggak jijik?" tanya kenzo, lagi dan lagi tanpa malu dia menggeplak kepala bagas.
"Heh, babi lo! pantes aja gue gampang lupa, lah ini kepala gue lo buat rusak" gerutu Bagas.
"HEH BARA TUNGGUIN GUE" teriakan delon membuat perdebatan antara kenzo dan bagas terhenti, mereka seketika menoleh ke tempat di mana bara berdiri tadi.
"TEMAN LAKNAT lO" teriak mereka berdua bebarengan dan langsung menyusul bara dan delon yang hendak menjalankan mobil.
•••"Huh" dengus bianca yang telah sampai di apartemen nya.
Pikiran nya sedang berkelana memikirkan cara mendapatkan pria yang membuat nya tertarik tadi.
"Sial, kenapa gue nggak suruh babu di tua bangka aja buag cari tau" umpat nya yang merutuki betapa lemot nya dirinya.
Dia pun, langsung mengirimkan pesan kepada salah satu bawahan pria yang selalu dia anggap tua bangka tersebut. Dan tanpa bertanya lebih lanjut, pria yang memang di tugas kan untuk menjaga bianca tersebut langsung meretas berbagai situs untuk mencari informasi tentang bara.
30 menit kemudian...
Drttt..... Drt.....
Getaran dari handphone nya membuat bianca langsung bersemangat membuka imail dari bawahan tua bangka tersebut.
"Hn, Alicard Barbara, sungguh nama yang bagus sayang" puji Bianca.
Bibir indah nya terus bergumam membaca setiap informasi di layar handphone berlogo apel di gigit tersebut.
"Uh, SMA Garuda" gumam nya untuk ke sekian kali nya.
Setelah itu, dia pun kembali mengirimkam pesan pada orang yang sama untuk di daftar kan di sekolah yang sama dengan Bara.
Dan tidak lupa, tanpa berfikir dua kali, dia menyuruh orang tersebut membelanjakan segala keperluan yang mungkin di butuhkan untuk bersekolah.
Setelah selesai dengan keperluan nya, Bianca pun beranjak dari ranjang nya menuju kamar mandi.
Di isi nya bathup tersebut dengan air hangat, setelah di rasa cukup dia pun menambahkan wangi lavender ke dalam air.
Satu persatu baju nya mulai di lepas, setelah telanjang dia pun berlalu merendam seluruh tubuh dari ujung kaki hingga leher di bathup.
30 menit kemudian...
Bianca dengan langkah santai nya menuju dapur untuk menyiapkan makanan. Malam ini dia memakai piyama berwarna hitam dengan motif bintang dan bulan yang tampak sangat kontras dengan kulit nya.
Rambut indah nya, di gulung tidak rapi membuat beberapa anak rambut berjatuhan. Wajah cantik yang tampak natutal dan bibir nya yang pink kemerahan membuat nya tampak menggoda.
Beberapa atau bahkan banyak pria akan meneguk ludah susah payah ketika berpapasan dengan nya.
Setelah beberapa puluh menit berkutat dengan alat alat dapur. Makanan untuk makan malam nya telah siap.
Hari ini dia makan ayam goreng mentega. Susu putih hangat yang selalu menjadi pendamping dalam makan malam nya juga tampak sudah tersaji indah di meja makan.
Sembari makan, Bianca juga menonton TV yang mungkin tayangan nya akan membuat kita tercengang. Si kembar botak yang tidak pernah dewasa dewasa.
Tentu kalian sudah bisa menebak kartun apa itu.
Sesekali dia tertawa dengan kelucuan atau bahkan mungkin kekonyolan tingkah kembar botak tersebut.
Setelah makanan nya habis, Bianca pun bergegas mencuci piring dan gelas nya sampai bersih dan langsung menuju kamar untuk tidur.
Tidak lupa, dia juga mematikan TV nya.
"Tunggu aku besok tampan" gumam Bianca sebelum tertidur nyenyak. Tubuh yang selalu di dambakan para pria tersebut tenggelam dalam selimut tebal yang hanya menampakan kepala sang gadis.
•••
Pria dengan rambut acak acakan dan kalung berbandul taring seukuran jari kelingking melekat indah di rahang tegas nya.
"Sial, ada yang berani mencoba meretas data data tentang gue" umpat Bara.
Dengan posisi duduk di atas ranjang dan laptop di pangkuan nya, dia langsung memulihkan pertahanan data data nya yang hampir saja di bobol oleh seseorang.
Jari jari tangan nya bergerak lincah, mata kelam nya memandang fokus pada layar laptop.
Setelah 15 menit, akhirnya pemulihan data data nya selesai.
Entah mengapa, otak nya langsung tertuju pada gadis yang dia temui di lapangan futsal tadi. Dari kecurigaan nya akan hubungan gadis itu dengan organisasi gelap sampai data data pribadi paling tersembunyi milik nya yang hampir bocor. Semua ini seolah berkaitan erat.
"Kecurigaan gue makin kuat, dia pasti memiliki hubungan dengan organisasi gelap" gumam nya setelah menaruh laptop di nakas.
Dari pada pusing memikirkan hal hal yang masih abu abu, lebih baik dia memikirkan cara apa untuk membalas dan menjatuhkan harga diri dari ketos yang sok berkuasa itu.
Berbagai rencana licik tersusun di otak nya, tinggal menjalan kan nya.
Bara pun merebahkan tubuh nya yang lelah di ranjang dan mulai tertidur.•••
Votee ⚠️
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterius Girl
Fiksi UmumBara, king bullying di SMA Garuda yang terkenal akan sifat iblis nya, di buat geram dan sebisa mungkin menahan nafsu nya pada gadis cantik yang merupakan murid baru di sekolah nya. Ambisi dari Bianca untuk membuat Bara memuja nya membuat nya nekat m...