Bab.4

1.2K 65 0
                                    

Pagi ini, sekitar pukul 07:00 SMA Garuda sudah ramai siswa siswi berlalu lalang. Jam masuk masih 30 menit lagi, namun kini king bullying dari SMA tersebut sudah melancarkan aksi nya.

Di gudang paling terpencil, gudang yang sangat jarang terjamah keramaian karna rumor ke angkeran nya. Tentu nya itu hoax semata karna bukti nya gudang tersebut malah menjadi ruangan mewah yang menjadi tempat bolos Bara dkk.

"See? ketos songong, lo nggak pengen nangis mohon mohon sama kita gitu?" ujar bagas dengan songong nya.

"Cih, lo pikir gue bakal mau di perbudak sama brandal kaya kalian? ogah" ujar vero yang tetap menjunjung tinggi gengsi nya.

"Wah wah, ngajak gelud nih orang" lagi lagi sifat provokasi delon kumat.

Bug..

Tanpa aba aba, Bara bangkit dari kursi nya dan menendang Vero tanpa belas kasihan. Dia sudah cukup muak dengan drama yang di ciptakan manusia siluman ini.

Sekolah ini adalah milik keluarga nya, dan ketos ini berani bertingkah begitu sombong di hadapan nya? ingin di bunuh?!!.

"Lo!!" tunjuk Vero emosi pada bara, dari ekspresi nya terlihat sekali bahwa dia menahan ngilu pada lutut nya akibat tendangan dari Bara.

"Apa? songong amat deh lo, sekolah ini milik keluarga gue" ejek Bara, bibir nya sesekali menyesap rokok yang terapit di jari nya.

"ANJING lo! berani nya keroyokan" tantang vero, meskipun berbicara begitu dia tidak bisa memungkiri jika ketakutan mulai menjalar di hati nya.

"Oh, lo mau gue sendiri yang bertindak?" tanya Bara yang seolah mempermainkan.

"Hahahaha, hajar aja bos" tawa kenzo.

"Mampus lo, ketos siluman" ejek Bagas di sela sela kunyahan nya pada nasi goreng. Dia tengah di landa rasa lapar.

"Hajar hajar hajar" provokasi delon sembari memvideo kegiatan tersebut.

Tentu saja hal tersebut akan dia upload di group SMA Garuda. Dan reaksi para siswa siswi yang lain tentu ngeri dan hanya bisa diam namun ujung ujung nya si vero di jadikan ghibahan, kasihan sekali.

Bara mengeluarkan cat semprot dari saku nya dan mulai mengotori seragam vero. Mau berontak pun bagi vero percuma sebab dengan kondisi di ikat dia hanya bisa diam pasrah.

"Uhh, lo kan siswa teladan, gimana kalo gue buat lo berandalan? Hahaha" ejek Bara sembari tertawa.

Setelah puas dengan cat semprot tadi, dia memgambil gunting di meja samping lalu mulai menggunting seragam vero sesuka hati nya.

"Gaess, adegan ini hanya di lakukan oleh profesional oke hahhaha" tawa delon.

"Gaes jangan lupa makan nasi goreng oke" teriak bagas, dia juga ingin masuk dalam video!.

"Sial, diem aje deh lo", ketus delon dan mulai fokus memvideo.

Kenzo hanya memandang kegiatan tersebut datar, bibir nya menghembuskan asap rokok untuk ke sekian kali nya.

"Cepetan, bentar lagi bel, gue denger ada murid baru" ujar kenzo memberi tahu.

"Anjir, cantik nggak?" tanya bagas.

"Ntar lihat aja"

"Menurut lo gimana bos?" imbuh bagas bertanya pada Bara yang tengah asik menggunting rambut Vero.

"Lo pikir gue peduli?" balas Bara yang hanya melirik bagas sekilas.

Anjing sekali teman nya ini mengganggu keasikan nya. Kalo bukan teman huh udah dia siksa dari pertama kali kenal. Sayang nya mereka sahabat dari embrio.

"Le-lepasi gu-gue" vero sudah mulai kelelahan memberontak, lebam ungu sudah tercetak banyak di tubuh nya.

"Jadi ges, nih ketos udah nyerah nih" ejek delon.

"Cih, cabut" singkat Bara dan membuat gunting nya ke sembarang arah.

"Bentar bentar, gue kirim nih video ke group" ujar Delon yang tentu nya tidak di pedulikan teman nya yang sudah berlalu keluar.

"ANJING TUNGGU" teriak nya histeris dan berlalu menyusul teman teman nya.

Mereka meninggal kan vero dengan kondisi menggenaskan di pintu masuk gudang yang sudah mereka kunci. Tentu nya tanpa melepaskan ikatan nya.

Peduli setan dengan kondisi vero. Salah siapa jadi manusia songong amat. Kena batu deh!.

                                      •••

Kedatangan mobil sport yang melaju kencang menuju parkiran menghentikan kegiatan para murid SMA Garuda.

Mereka mulai berbisik bisik, siapa gerangan yang menaiki mobil dengan keluaran terbatas tersebut.

Seorang gadis yang tak lain adalah Bianca keluar dengan santai nya dari mobil. Baju yang sangat pas atau hampir ketat tersebut tampak melekat indah di tubuh nya menampakan betapa sexy nya dirinya.

Rambut nya di gulung tidak rapi membuat nya tampak menggoda. Tadi pagi dia tidak sempat menata rambut nya alhasil dia menggulung nya.

Para kaum pria mulai berbisik memuja kecantikan dari bianca sedangkan para kaum hawa kebanyakan sinis lantaran merasa tersaingi.

"Tampan, I coming" ujar bianca pelan.

Dengan tas yang tersampir di bahu nya, yang sudah bisa di tebak hanya berisi handphone, buku tulis 1 serta bolpoint yang selalu di bawa nya tas tersebut terasa seperti kapas.

Langkah santai nya yang justru terlihat menggoda bagi para pria membuat mereka hampir meneteskan air liur karna kagum.

Dan tentu Bianca menikmati setiap tatapan memuja para pria. Namun dia tidak akan meladeni hal tersebut, jika mereka nekat lihat saja matahari tidak akan bisa mereka lihat ke esokan harinya!.

"Anjir bos, tuh kan cewek di lapangan futsal kemaren" ujar delon.

"Mana?"

"Eh anjir, bebeb gue" ujar Bagas dan memegang dada yang pernah di sentuh oleh bianca. Sungguh dia telah terjebak di dalam kubangan pesona bianca.

"Ngapain tuh cewek kesini?" bingung kenzo.

"Ya sekolah lah o'on, tuh seragam nya aja samaan" tunjuk bagas tanpa malu.

"Ngapain ngurusin dia, ke kelas sekarang" perintah Bara dan kembali berjalan menuju kelas di ikuti yang lain meskipun kesal.

                                        •••

Votee ⚠️

Mysterius GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang