Bab.8

1.2K 72 22
                                    

"Tua bangka, l COOMING" ujar Bianca di akhiri dengan teriak.

Dari tangga, turun lah pria paruh baya namun masih terlihat muda memandang Bianca malas.

"Inget rumah juga lo gadis licik" ketus pria itu.

"Daddy gak kangen nih sama gadis licik ini?" goda Bianca, tanpa sungkan dia mencolek lengan daddy nya itu.

"Astaga, semakin besar bukan hanya tambah licik, lo juga tambah tengil ye" kaget daddy Bianca dengan bahasa gaul nya.

"Inget umur deh dad" malas Bianca.

"Duduk sini duduk"

Bianca dengan cepat duduk di sofa tamu dan menyalakan TV.

"Putri daddy ini beneran suka sama Bara?" tanya Daddy reno.

Jangan bingung darimana dia tahu, pasal nya setiap kegiatan Bianca dia pantau sampai ke akar akar nya.

Meskipun bukan putri kan-- ah sudahlah biar waktu yang menjelaskan.

"Suka lah, daddy mau cucu dulu nggak?" tanya Bianca polos.

Daddy Bianca hanya tersenyum masam mendengar pertanyaan konyol putri nya tersebut. Sudah terlihat jelas jika kedepan nya Bara harus siap berhubungan dengan Bianca dengan cara yang sudah jelas pemerkosaan.

Dia sungguh menyayangkan nasib buruk yang akan segera menimpa pria tampan tersebut.

"Emang kalo daddy bilang enggak kamu bakal turutin" ketus daddy Bianca.

"Ya enggak sih dad" cengir Bianca.

Mana mungkin dia melepas target nya.

"Yaudah dad, gue mau mandi dulu" pamit Bianca santai.

Dia pun menaiki tangga menuju kamar nya yang berada di lantai 2.

"Putri mu semakin menuruni sifat mu Ren--" gumam daddy Bianca pelan.

Se sampai nya di kamar, Bianca memandang binar pada kamar yang sudah hampir 2 tahun dia tinggal kan namun masib tetap bersih.

Tidak ingin membuang waktu, Bianca pun segera menuju kamar mandi dan melaksanakan ritual mandi.

Karna jam sudah malam, yaitu sekitar pukul 20:00 dia berendam tidak terlalu lama.

Jangan tanya kenapa lama sekali Bianca sampai di rumah daddy nya, itu karna dia belanja di mall dalam waktu yang lama.

Kalian para wanita pasti tahu bukan betapa lama nya para wanita belanja.
Dan itupun tujuan nya belanja hanya membeli satu lingerie berwarna hitam.

25 menit kemudian....

Bianca keluar dengan daster sepaha. Bukanya terkesan kampungan, dia justru terlihat semakin menggoda karna payudara nya yang terlihat besar.

Dia pun keluar kamar dan menuruni tangga dengan cepat untuk makan malam.

"Daddy, gadis licik mu ini akan membuat kejutan hehehe" cengir Bianca tanpa dosa di meja makan.

"Jangan aneh aneh sayang" peringat daddy Bianca.

"Enggak" ujar Bianca dengan cemberut.

Menyadari hal itu, daddy Bianca hanya bisa menghela nafas lelah.

Jika dia terus terusan bersama gadis licik ini bisa darah tinggi dia.
Lebih baik dia menyuruh putra laki laki nya untuk segera pulang ke Indonesia.

Mereka pun makan dengan santai dan di selingi dengan obrolan obrolan manis, bagi bianca saja, daddy Bianca kebanyakan tersenyum masam mendengar banyak keinginan putri nya yang akan di dapatkan secara mudah dengan memeras Bara.

Sungguh malah nasib mu anak muda, batin daddy Bianca.

Setelah makan malam selesai, Bianca segera pamit dan berangkat menuju apartemen Bara dengan cepat.

Jangan bingung darimana dia dapat alamat nya, bawahan daddy nya segera mengurus segala keinginan nya dengan cepat.

Mobil Lamborghini tersebut melaju cepat menyalip berbagai pengendara membuat mereka berteriak kesal.

Bianca hanya cuek saja, malahan dia bersenandung ria.

Setelah cukup lama memacu mobil nya, sampai lah dia di gedung apartemen yang menjulang tinggi.

Dari luar nya saja sudah terlihat betapa mewah dan mahal nya apartemen itu.

Tidak tidak, Bara tidak menyewa lantaran apartemen tersebut bekerja di bawah naungan perusahaan keluarga nya.

Jadi dia memilih tinggal di apartemen tersebut, bukan karna ingin menghindar dari orang tuanya namun karna apartemen tersebut dekat dengan sekolah nya.

Bianca pun segera keluar dari mobil dan masuk ke dalam gedung.

Dia pun langsung menuju lift dan memasuki nya. Berhubung gedung sedang ramai, mungkin masuk nya gadis berdaster tidak terlalu menjadi perhatian lantaran kebanyakan dari mereka sibuk dengan handphone nya.

Se sampai nya di lantai 7, Bianca segera menuju ruangan milik Bara dan menempelkan card nya.

Hiks yang ini dia dapatkan dengan susah payah, tentunya bukan dia melainkan bawahan daddy nya. Bianca mah tinggal terima beres.

"Sepertinya dia belum pulang" gumam bianca.

Dia pun melakukan aktifitas dengan santai seolah di rumah sendiri.

Langsung saja dia membuka satu persatu ruangan hingga dia menemukan kamar milik 'tampan' nya tersebut.

Kamar bernuansa gelap tersebut membuat Bainca terkesima.

"Oke, waktunya ganti baju" ujar nya.

Dia pun berganti baju di depan cermin besar.

"Nggak nyangka, body gue bagus juga" puji nya pada diri sendiri.

Jujur saja, bukan bagus juga, namun sangat sempurna karna bentuk tubuh Bianca merupakan idaman para wanita.

Bagaimana tidak? payudara besar yang kenyal dengan puting kemerahan sangat kontras dengan kulit putih susu nya.

Bokong  yang bulat serta kaki jenjang yang indah. Semua wanita ingin itu!.

Setelah berganti lingerie, dia pun segera merebahkan tubuh nya di atas ranjang Bara dan mulai bermain sosmed.

    
                                      •••••

Ada yang tau apa yang akan dilakukan gadis nekat itu?
Silahkah komen di bawah, pastinya perbuatan dosa >_<

Jangan lupa vote dan komennn <3

Mysterius GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang