Bab.9

1.3K 92 16
                                    

"gue balik" ujar pria dengan lebam di pelipis dan bibir pada sekumpulan pria.

"YOi"

"HATI HATI BOS"

"MAMPIR LAGI BESOK!"

"OKE"

Bara hanya mengangguk kan kepala nya sebagai balasan. Dia pun segera menaiki motor nya dan melaju menuju apartemen nya.

Tadi setelah tawuran tidak semua anak anak pulang, beberapa dari mereka ngumpul di basecamp sampai larut malam. Itu sudah menjadi hal bisa bagi mereka namun karna besok hari minggu jadi mereka kumpul sampai malam.

Tidak butuh waktu lama untuk sampai di apartemen nya karna jarak nya yang cukup dekat. Setelah memarkir kan motor nya, Bara segera memasuki gedung dan masuk ke dalam lift.

Lift perlahan naik dan sampailah dia di lantai 7.

Dia segera mesuk ke dalam apartemen nya, semua terlihat biasa saja, seperti biasa.

"Huh" dengus Bara setelah menjatuhkan tubuh lelah nya di kursi depan TV.

Setelah merasa cukup, dia pun menuju kamar nya untuk bersih bersih dan tidur.

Namun, setelah masuk kamar dia justru di hadap kan pemandangan yang membuat nya hampir melempar jaket di tangan nya.

Seorang gadis dengan lingerie hitam yang tampak begitu menggoda tertidur di ranjang nya?!.

Lupakan betapa sexy nya dia, bagaimana bisa seorang gadis masuk ke apartemen nya?.

Mustahil!

Dia pun perlahan mendekat dan betapa terkejutnya dia ketika tahu gadis ini adalah gadis yang mendekatinya di SMA tadi.

Namun setelah di perhatikan lebih seksama dia justru terhanyut dalam pesona yang di pancarkan Bianca.

Segera sadar, Bara langsung menepis perasaan kagum dari hati nya. Yang harus dia lakukan sekarang adalah mengusir gadis ini, namun sebelum itu dia harus mandi dulu.

Bara pun menuju kamar mandi dan memulai ritual mandi nya.

Di dalam sana umpatan kasar terdengar lantaran 'milik' Bara justru terbangun karena tergoda oleh tubuh Bianca yang hampir telanjang karna lingerie.

Oke tampak nya ini bukan hanya mandi saja!

Setelah hampir 40 menit di kamar mandi, Bara keluar dengan hanya memakai bawahan boxer tanpa baju, dia toples.

"Bangun" sentak Bara kesal.

Dia sudah cukup lelah dengan kegiatan hari ini, dan gadis ini malah membuat nya repot!.
Sungguh hari yang sial.

"Eunghhh" lenguh Bianca.

Mata cantik tersebut tampak mengerjap sebelum terbuka sempurna.
Hal pertama yang di lihat Bianca adalah 'tampan' nya yang sedang toples, tentu itu pemandangan yang sangat indah.

"Halo tampan" ujar Bianca serak karna baru bangun tidur. Kini sudah pukul 22:00 jadi tentu saja dia tertidur.

"Ngapain lo di kamar gue?" ujar Bara penuh penakanan.

"Dan ngapain lo pakek pakean nggak jelas gini, di apartemen gue lagi?!" ujar Bara dengan kasar.

Namun tidak bisa di pungkiri jika dia sesekali mencuri pandangan pada bulatan kenyal yang sesekali bergoyang karna Bianca yang tidak bisa diam.

Sudah cukup, dia bisa saja kalap!.

"Lo tau kan gue itu laki laki" imbuh nya sembari menunjuk nunjuk muka Bianca.

"He'em" angguk Bianca, wajah nya di buat sepolos mungkin agar dia di ijinkan bermalam di sini.

Entah mengapa wajah polos gadis ini membuat Bara perlahan luluh, namun lagi dan lagi dia segera mengeraskan hatinya.

Gadis ini harus di usir!

"Bangun" titah Bara yang langsung di lakukan oleh Bianca.

Setelah duduk, Bianca dengan lancang menarik lengan kekar Bara hingga membuat pria itu oleh dan jatuh menimpa nya.

Bara yang kaget, reflek hendak bangkit, namun kalah cepat dengan Bianca yang menahan tengkuk nya kuat hingga bibir mereka menyatu.

Posisi nya yang di atas Bianca dengan dia yang hanya bertumpu pada siku membuat jarak mereka sangat dekat.

Dia bahkan bisa merasakan dua bulatan kenyal menempel di dada nya.

Namun yang lebih gawat adalah aksi Bianca yang mencoba mengajak nya berciuman bibir.

Bianca mulai menggerakan bibir nya, lidah nya menelisik memaksa masuk ke dalam mulut Bara yang terus terkunci rapat.

Geram dengan hal itu, Bianca menggerakan sedikit pingul nya hingga membuat gesekan antara milik nya dan milik Bara.

Gesekan itu terus dia lakukan hingga Bara hampir kelepasan mendesah.

Bibir Bara yang terbuka di manfaat kan Bianca untuk memasukan lidah nya ke dalam sana dan mengajak lidah Bara bertempur.

Bara hanya terdiam kaku, namun semakin lama dia mulai terlena dengan itu semua.

Mereka pun berciuman bibir sangat lama. Keduanya tidak ada yang mau kalah, sama sama ingin memimpin.

Setelah merasa hampir kehabisan nafas, ciuman pun berhenti. Namun Bianca tidak menghentikan gesekan antara milik nya dan milik Bara.

Dia bisa merasakan tonjolan besar yang sangat keras di bawah sana.

"Uh pasti punya mu besar tampan" kekeh Bianca.

Bara hanya memandang wajah cantik di bawah nya dendam. Gadis ini sudah merebut ciuman pertama nya dan sekarang mencoba memperkosa nya, disini yang pria dia atau justru gadis ini, pikir nya.

"Keluar dari kamar gue" ujar Bara untuk ke sekian kali nya.

"Atau gue seret" imbuh nya dengan penuh penakanan.

"Lo emang berani sama gue? Hn?" tantang Bianca.

Tangan nya semakin lancang merambat turun kebawah membelai milik Bara yang sudah tegang.

"Ahh" desah Bara kelepasan.

Sial, umpat pria itu.

"Ber-uhh henti-ahh sialan ahh" ujar Bara terbata bata.

Salah satu tangan nya mencoba menghentikan aksi Bianca yang ingin membuka boxer nya di bawah sana.

Namun bianca secara cepat meraup bibir milik pria itu dan mencium nya kasar.

"Aku suka permainan kasar" batin Bianca licik.

                                     •••••

Votee⚠️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mysterius GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang