Ayana pelan-pelan membuka matanya dan berusaha menyesuaikan cahaya yang ada. Ayana melihat kearah jam dinding yang menujukan pukul 05.15 pagi. Merasa ada yang aneh Ayana langsung bangun sambil memegang selimut tepat didadanya.
Ayana bingung karena ia bangun diatas tempat tidur dan Gamma tidak terlihat disepanjang mata Ayana menyisir tiap sudut kamarnya.
Ayana mengganti selimut dengan kain untuk menyelimuti tubuhnya dari dada kebawah.
Pleaseee. Gamma.. kamu cuma diluar kamar kan?. Ayana berbicara dalam hati sambil sedikit berlari kecil keluar kamar.
Ayana membuka pintu kamar dengam sedikit keras. Saat Ayana melihat ke ruang tv yang berada di sebelah kiri pintu kamarnya ia tidak menemukan Gamma disana.
"Udah bangun?" Suara berat khas seseorang yang Ayana sangat hafal membuat Ayana menoleh ke sumber suara di sebelah kanan.
Ayana melihat Gamma memasak sambil bertelanjang dada dan celana seragam sekolah. Ini merupakan hari senin dan mereka harus memenuhi kewajiban untuk menimba ilmu disekolah.
Denggg. Siapa yang ga mau sama Gamma. Siapa yang bisa nolak pesonanya dia. Ucap Ayana dalam hati.
Ayana menyenderkan dirinya ketembok sambil menatap Gamma dan kedua tangannya menahan kain untuk menutupi tubuhnya yang masih full naked.
"Bentar lagi jadi nasi gorengnya, mandi gih" Gamma berbicara sambil sesekali menengok ke arah Ayana yang berada beberapa langkah dibelakangnya.
Liat dia masak sambil telanjang dada kaya gini aja berasa banget sexy dan manis banget dia. Seketika terlintas ingatan pertempuran mereka semalam membuat Ayana seketika malu.
"Kenapa Na??" Gamma bertanya karena bingung sejak tadi Ayana tidak juga kunjung mengeluarkan suaranya. Gamma yang memang sudah selesai masak pun mematikan kompor.
Gamma berjalan lalu ikut menyender ditembok berhadapan dengan Ayana. Ayana hanya memperhatikan setiap grak grik Gamma dihadapannya.
"Kenapa siihh??" Gamma kembali bertanya. Namun Ayana hanya memjawab dengan gelengan kepala. Jawaban Ayana sukses membuat Gamma memgerutkan dahinya.
Detik berikutnya Gamma mengecup singkar bibir Ayana dan sukses membuat mata Ayana membulat sempurna.
"Jawab atau gue cium lagi ni?" Gamma berbicara sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Ayana.
"Gapapa, gue kira lu pergi" Spontan Ayana buru buru menjawab. Gamma kembali menjauhkan wajahnya dari wajah Ayana.
"Oo, mandi gih, tar telat sekolah loh" Gamma menatap Ayana lembut.
"Atau gue mandiin aja?, Satu ronde enak kali ya?" Gamma berbicara sambil menapakan wajah sumringan.
Berbeda dengan Ayana yang justru semakin kaget dan heran dengan setiap kata kata yang keluar dari bibir laki-laki tampan dihadapannya ini.
Detik berikutnya Gamma menggendong Ayana ala bridal style menuju kamar mandi. "Astaga Gamma, semalem kan udah, gila lu yaaa" Ayana sedikit berontak digendongan Gamma.
"Gilaaa.. iyaaa.. gue tergila gila sama lo" Kata-kata Gamma sukses membuat bibir Ayana mengatup sempurna. Gamma kembali melanjutkan langkahnya ke kamar mandi dikamar Ayana.
Setelah itu mereka melakukan satu ronde lalu mandi bersama. Usai mandi Gamma dan Ayana memakan sarapan yang sudah Gamma buat tadi.
Pukul 06.00 mereka berangkat ke sekolah dengan mobil Gamma. Ayana juga tidak lupa menutupi kissmark yang dibuat Gamma semalam dan saat dikamar mandi tadi menggunakan make up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbawa Suasana
Romance21++, HARAP BIJAK, SUDAH AUTHOR INGATKAN YAA.... Kalau saja aku tidak terbawa suasana pada malam itu. Mungkin aku tidak akan seperti ini. Tidak akan pernah terjebak dengannya dan dengan segala pesona yang dimilikinya. - Ayana Renova Aku tidak perdul...