Pukul 9 malam mereka sedang berkumpul diruang tv lantai dua. Semilir angin malam masuk lewat balkon yang sengaja dibuka membuat hawa menjadi adem. Bandung memang lumayan dingin dimalam hari.
"Main TOD yookkkk" Ajak Gamma. "Ogah ah, dare lu aneh aneh" Ucap Keyla yang kapok. "Ah payah lu" Ejek Gamma. "Boleh juga si tapi" Ucap Varo yang sepertinya ia memiliki ide jahil karena terlihat dari senyum smirk yang ia tunjukan.
"Ayoo lahh, mumpung ngumpul semua ni" Ajak Gamma lagi. "Gua, Keyla sama Ayana tergantung Gabriel" Ucap Ara. "Nah betul tu" Ucap Keyla dan diangguki oleh Ayana.
"Ell, mau lambo limited gue yang lu pengen ga?" Tanya Gamma. "Deal, gua ikut" Jawab Gabriel spontan. "Lah, gampang bener" Keyla heran. "Syaratnya harus sportif dan ini ganti aja lah dare or dare, biar seru" Ucap Gamma.
"Lah ko jadi dare semua" Protes Ayana. "Bodo amat, udah ayo cepet" Rengek Gamma tak sabar. "Lah trus kalo darenya aneh aneh ya keenakkan lo pada lah, kita yang rugi" Protes Ara.
"Tar gue turutin 1 permintaan apapun terserah kalian dah" Ucap Gamma. "Gua mau lambo lu yang item" Ucap Ara spontan. "Lambo mah punya Varo aja noh banyak ngejogrog dirumahnya, tinggal pilih doang" Protes Gamma.
"Lu juga berdua bantuin ke, kan lu berdua juga untung nanti" Gamma menggeplak kepala Varo dan Gabriel. Membuat yang punya pala mengaduh.
"Iya, lambo, pake punya gua aja Ra, tinggal pilih" Ucap Varo dengan nada datar. "Gua mau apa yaaaa" Keyla berpikir keras. "Gua mau duit jajan lu selama 3 bulan" Ucap Ayana dengan senyum bahagia.
"Oke gapapa dah, Key, minta sama Gabriel nanti ya" Gamma menunjuk Gabriel. "Loh ko ke gua" Protes Gabriel. "Gua udah Ayana, Varo udah Ara, ya pas lah 1 1, lu Keyla, lagian kalo ama lu gua yakin si Keyla ga bakal minta aneh aneh" Ucap Gamma.
"Ya udah dah, demi lambo anying" Kesal Gabriel. "Okee, gua jelasin sekali lagi ni ya, ini kan udah sepakat ya, jadi apapun darenya ya kalian harus jalannin apapun itu, oke dsh gapapa pemanasan truth dulu 1 putaran baru abis itu dare" Ucap Gamma dengan penekannan disetiap katanya.
"Iye elah" Ucap Ara sebal. "Ini botolnya mana pea?" Tanya Keyla. "Oiya, ambil Key" Ucap Gamma. "Ihh, elo lah, lo yang ngebet banget main ini game" Kesal Keyla.
"Udah cepet ambil Ga" Ucap Varo. "Ya udah bentar" Ucap Gamma sambil bangkit dari duduknya dikarpet. Selang beberapa menit Gamma kembali dari dapur dengan membawa botol beling kosong dan beberapa cemilan.
"Ni botolnya, dah ayo" Gamma duduk disamping Ayana. Merekapun membentuk posisi melingkar. Gamma, sebelahnya Ayana, lalu Keyla, lalu Gabriel, lalu Ara, lalu Varo lalu ketemu lagi Gamma.
"Puter ya" Gamma pun memutar botol beling yang tepat berada ditengah mereka. Ujung botol menunjuk Ke Ara. "Bentar gua jelasin lagi ni, yang truth 1 putaran ini, kan yang jawab Ara, jadi gua, Ayana, Keyla, Varo dan Gabriel masing masing ngasih pertanyaan ke Ara, bebas mau apaan aja, dan Ara harus jawab semua pertanyaannya, begitu juga pas dare nanti, oke?" Jelas Gamma.
"Suka suka lo dah Ga" Gabriel geleng geleng tak bisa membayangkan rencana licik apa yang akan di tujukan pada teman temannya. "Ngomong mulu lu Ga" Ara jengah karena ga mulai mulai. "Ya udah dari Varo dulu tu mau tanya apaan" Ucap Gamma.
"Ceritain first kiss lo" Ucap Varo dengan senyum smirknya. "Anjing, mestinya ga gua terima tawaran ke gini" Keluh Ara.
"Ya jadi waktu itu Varo kebetulan lagi nginep dirumah gue, waktu awal awal kelas 3 smp lah, jadi gue lagi dibalkon rumah tu berdua sama dia, nyokap sama bokap udah tdur karena emang itu udah malem, sekitar jam 10an, suasana tu dingin dingin malem gitu, trus si Varo manggil pas gue lagi lagi nikmatin angin malem, pas gua nengok tiba tiba dia nyium gua, awalnya karena gua kaget ya gua diem aja lah, trus dia nyuruh gue bales, ya udah pelan pelan gue bales karena emang gua ga ngerti, udah gitu deh, selesaii" Ucap Ara panjang lebar sambil sedikit nunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbawa Suasana
Romansa21++, HARAP BIJAK, SUDAH AUTHOR INGATKAN YAA.... Kalau saja aku tidak terbawa suasana pada malam itu. Mungkin aku tidak akan seperti ini. Tidak akan pernah terjebak dengannya dan dengan segala pesona yang dimilikinya. - Ayana Renova Aku tidak perdul...