12. Jatuh Hati

11.5K 346 47
                                    

Ayana kembali dibuat bingung karena Gamma membawanya ke rumah Gamma bukan kerumahnya. Setelah Gamma parkir digarasi rumahnya kemudian Gamma berjalan memutari mobilnya.

Gamma membuka pintu mobilnya untuk Ayana. Melihat hal itu Ayana kembali kaget dan bingung. Ayana merasa sedikit asing dengan perlakuan perlakuan kecil Gamma yang baginya terasa sangat manis.

"Mau didalem mobil terus?" Gamma mengulurkan tangannya. Ayana menyambut tangan Gamma. Tangan Gamma yang lainnya ia taruh diatas kepala Ayana agar menghindari kepala Ayana terjedut mobilnya.

Ayana kembali dibuat bingung. Gamma menutup pintu mobil dengan satu tanggannya sedangkan tangan lainnya ia pakai untuk menggandeng tangan Ayana.

Gamma membawa Ayana ke depan pintu rumahnya. Setelah Gamma membuka kunci rumahnya mereka pun langsung masuk. Ayana masih sibuk memperhatikan Gamma.

Gamma mengecup singkat bibir Ayana. Lagi lagi Ayana dibuat kaget oleh Gamma. Ayana terdiam setelah mendapatkan serentetan sikap manis Gamma.

"Aku mandi bentar, gerah, kamu duduk aja dulu, kalo mau cemilan, cari aja didapur" Gamma bicara sambil menatap wajah Ayana yang masih mematung.

Ayana hanya bisa menjawab dengan anggukan kepala karena masih shok. Setelah mendapat jawaban dari Ayana Gamma lansung pergi ke kamarnya.

Ga sehat lama lama ini anak buat jantung gue kalo gini caranya. Ucap Ayana dalam hati.

Ayana mengedarkan pandangannya ke setiap sudut penjuru rumah Gamma. Memang ini bukan kali pertama Ayana masuk ke rumah Gamma.

Sudah sangat lama terakhir kali Ayana masuk ke rumah Gamma. Namun ini kali pertamanya Gamma dan Ayana hanya berdua dirumah Gamma.

Tidak terlalu banyak yang berubah dari rumah Gamma. Simple dan lumayan rapih untuk ukuran cowok diusianya. Ayana melihat pajangan foto yang memperlihatkan Varo, Gabriel, Gamma, Ara, Keyla dan Ayana sewaktu kecil.

Ayana tersenyum ketika melihat wajah Gamma disaat masih kecil. Kemudian Ayana menunggu Gamma sambil duduk disofa ruang tamu Gamma. Ayana menbunuh waktu dengan memainkan ponselnya.

30 menit pun berlalu dan tak lama dari itu Gamma keluar dengan setelan baju rumah. Rambut yang berantakan dan masih basah. Ayana pun terpaku saat melihat Gamma berjalan kearahnya.

"Kenapa??, Ganteng ya??" Ucap Gamma sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Ayana.

"Apa si, pede banget" Ayana bicara sambil memalingkan wajahnya yang memanas.

"Kalo gitu tatap gue dong" Gamma menggoda Ayana.

"Apa sih Ga?" Ayana yang kesal langsung memutar kepalanya dan rupanya wajah Gamma masih sangat dengannya. Gamma kembali mengikis jarak diantara wajahnya dan wajah Ayana.

Hal itu membuat Ayana sedikit menahan nafasnya. Jantungnya mulai berdetak lebih cepat untuk kesekian kalinya. Tangannya mulai dingin dan sedikit tidak bisa diam karena tidak tau apa yang akan Gamma lakukan.

"Kamu mandi gih, ada baju dilemari aku yang ukurannya pas ko sama kamu" Gamma bicara setelah tersenyum melihat wajah merah Ayana.

Ayana sudah tidak menjawab dan langsung pergi ke kamar Gamma. Ayana merasa kalau ia disitu lebih lama lagi mungkin jantungnya bisa meledak saking deg degannya.

Gamma hanya kembali tersenyum sambil geleng geleng kepala melihat Ayana yang salting karenanya. Kemudian Gamma berjalan ke arah dapur.

Gamma memasak saat Ayana sedsng mandi dikamarnya. 40 menit kemudian Ayana keluar kamar mandi dengan tubuh dibalut handuk. Berjalan ke arah lemari Gamma.

Terbawa SuasanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang