Terbawa Suasana

2. Mabuk

Gamma cukup heran saat melihat Ayana yang menangis tapi tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Ayana menangis dalam diam. Bahkan tidak rese sama sekali. Tidak seperti Della yang tadi menangis sesegukan dan berbicara dengan nada kencang.

Ayana berbeda sekali dengan semua cewek yang pernah dekat dengan Gamma. Terkadang Gamma selalu heran darimana Ayana bisa memiliki sifat setegar ini. Mungkin kalau saja dahulu Gamma tidak dikecewakan oleh perempuan pertama yang dicintainya. Mungkin tidak akan jadi seperti ini.

Gamma sudah pasti akan menambatkan hatinya hanya pada Ayana. Begitu pula dengan Ayana. Jika saja Ayana tidak dikecewakan oleh laki laki pertama yang dicintainya mungkin ia sudah jatuh hati pada seorang Gamma Adriansyah.

Tapi kenyataanya sangat lah berbeda. Mereka memiliki kekecewaan yang sama. Sama sama membalas rasa sakitnya yang mereka dengan mempermainkan banyak perasaan orang.

Ntah mengapa Gamma mengambil posisi tiduran disamping Ayana. Menarik Ayana kedalam pelukannya. Gamma ingin untuk saat ini ia menemani Ayana. Ia ingin berada disamping Ayana.

Bahkan Gamma menarik kepala Ayana agar Ayana menjadikan dadanya sebagai bantal. Setelah itu Ayana bisa tertidur dengan sangat pulas. Sedangkan tangan Gamma sengaja mengelus elus pipi Ayana agar si empunya pipi semakin tertidur pulas.

Tak lama dari situ Gamma pun ikut tertidur dengan Ayana didalam dekapannya. Ini adalah kali pertamanya Gamma tidur dengan Ayana. Begitu pula dengan Ayana. Tanpa mereka sadari mereka sama sama merasa nyaman tidur berdua.

Bahkan untuk kali pertamanya Gamma merasa kalau ini adalah tidur paling pulasnya setelah sekian lama. Ia memang orang yang sangat susah tidur. Bahkan Gamma lebih sering begadang bermain game karena ia tidak bisa tidur.

Pukul 4 pagi Gamma terbangun dari tidurnya. Karena ia sudah bertekad kalau ia tidak ingin Ayana tau dirinya tidur sambil memeluk Ayana. Gengsi, itu lah masalah Gamma paling besar. Ia gengsi kalau Ayana sampai tau jika ia tidur dengan perempuan yang selama ini selalu bertarung siapa yang pesonanya selalu sukses menaklukan siapapun dengannya.

Ya, mereka memang dua makhluk tuhan paling aneh. Yang satu tukang gonta ganti cewek padahal niat di jadin pacar saja ga ada. Gamma mendekati cewek cewek itu hanya agar wanita tersebut menghangatkan ranjangnya.

Sedangkan Ayana akan selalu berusaha menaklukan cowok cowok populer diberbagai SMA di Jakarta. Bedanya Ayana dengan Gamma. Ayana harus ada rasa suka dan percaya terhadap orang tersebut baru ia bisa melakukan sebuah penyatuan antara seorang laki laki dan perempuan.

Sedangkan Gamma tidak perlu hal seperti itu. Cukup Gamma menyukai fisik cewek tersebut. Gamma akan menggunaka segala cara agar cewek tersebut berketuk lutut diatas ranjangnya.

Gamma dan Ayana memang akan selalu menggunakan berbagai cara agar mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Berbagai jalan mereka tempu hanya untuk memuaskan rasa menaklukan dalam diri mereka.

Gamma bangun dari tidurnya dengan sangat pelan pelan dan hati hati agar Ayana tidak terbangun. Saat Gamma berusaha bangun dari tidurnya tiba tiba ia melihat belahan dada Ayana yang terlihat karena Ayana memakai pakaian yang minim. Seketika Gamma langsung mengalihkan pandangannya.

Tapi hal tersebut cukup membuat kejantannanya mengeras dibawah sana. Semakin terbayang dibenak Gamma semakin mengeras pula kejantannannya.

Bangsat. Kenapa dah ni batang. Ga biasanya cuma liat belahan dada doang ngeras. Keluh Gamma dalam hati.

Setelah Gamma berhasil keluar dari pelukan Ayana. Gamma langsung buru buru keluar karena takut khilaf menyentuh Ayana.

Bagi Gamma itu adalah hal yang paling terlarang. Gamma tidak mau menyentuh musuh bebuyutannya sejak kecil. Gamma dan Ayana mirip seperti Alvaro dan Aurora. Mereka sama sama saling bermusuhan dan suka menjahili satu sama lain.