5. Terbawa Suasana (18++)

51K 507 32
                                    

"Tunggu" Ucap Gamma. Gamma membuka 2 kancing kemeja Keyla lalu menurun kan kedua sisi kemejanya sehingga memperlihatkan kedua bahu dan sedikit belahan dadanya.

"Dahh" Gamma membuka kamar Gabriel lalu mendorong Keyla kedalam kamar Gabriel yang berada tepat disebelah kamar Varo dan didepan kamar Keyla.

"Tu Gabriel lagi tidur, lebih mudah rayunya" Ucap Gamma lalu menutup kamar Gabriel. Sebenarnya Gamma tau kalo Gabriel tidak homo, bahkan Gamma tau mengapa tidak ada 1 pun cewek yang berhasil membobol pintu hati Gabriel.

Dan Gamma juga tau kalau Keyla sangat menyukai Gabriel. Gamma adalah orang yang paling perduli dan peka terhadap sahabat sahabatnya. Hanya saja Gamma tidak peka pada dirinya dan hatinya sendiri.

Setelah Keyla masuk ke kamar Gabriel, Gamma, Ayana dan Aurora kembali ke ruang tv. Pukul 10 malam Ara memilih pamit untuk tidur.

"Ga akan keluar tu si Keyla sampe besok, yakin gua" Tutur Gamma setelah mendaratkan pantatnya dikarpet berbulu tadi.

"Pasti keluar, tapi bukan karena Gabriel ga mau sama Keyla, cuma karena Gabriel belum bisa buka hatinya untuk perempuan manapun" Balas Ayana.

"Ya udah kita tunggu disini 1 jam, kalo ampe Keyla ga keluar lu make out sama gue ya" Gamma mengajak Ayana berjabat tangan. Sedangkan Ara geleng geleng aja udah.

"Siapa takut, kalo gue menang, duit jajan lu buat gue selama 1 bulan ya" Jawab Ayana sambil menjabat tangan Gamma.

"Oke" Jawab Gamma sambil berjabat tangan dengan Ayana. Deal..

"Astaga, gue lupa belom balikin jaket kesayangan Varo" Ara menepok jidatnya. Membuat Gamma dan Ayana yang sedang taruhan pun menengok.

"Gue balikin dulu deh ya, abis itu tidur, ngantuk gue" Pamit Ara sambil beranjak dari tempat duduknya. Setelah itu punggung Ara menghilang di balik tembok.

"Ga bakal balik juga gua yakin dia ampe pagi" Ucap Gamma sekali lagi seolah olah dia cenayang.

Seperginya Aurora ke kemarnya. Mendadak Ayana bingung harus berkata apa. Pasalnya ia hanya berdua dengan Gamma. Dan kalian tau kan kalau Gamma bersikap biasa itu hanya ketika didepan teman temannya. Dan sekarang mereka hanya tinggal berdua.

Gamma pun juga mendadak cangung dengan Ayana. Dia juga bingung harus bersikap bagaimana ke Ayana saat ini. Pasalnya ia sudah terlanjur bersikap dingin pada Ayana karena kegiatannya waktu diruang serba guna itu dihentikan Ayana.

Saat itu Gamma benar benar bete sekali. Baru kali ini ada perempuan yang menghentikan kegiatannya. Biasanya jika perempuan itu sudah membalas ciuman Gamma. Seterusnya perempuan itu sudah pasti menikmati setiap aksi Gamma pada tubuh perempuan itu.

Tapi kali tidak semulus apa yang Gamma pikirkan. Kegiatannya benar benar dihentikan. Dan itu langsung membuat Gamma unmood dan benar benar marah sekali. Dan yang secara tidak langsung menolaknya adalah Ayana.

Otak dan batin Gamma pun seperti berperang. Ayana adalah satu satunya perempuan yang secara tidak langsung menolaknya. Walaupun sebenarnya belum tau jelas kenapa pada saat itu Ayana menghentikan Gamma.

Kejadian itu membuat Gamma tertarik untuk mendapatkan Ayana. Tapi disisi lain Gamma gengsi karena perempuan yang dihadapinya kini adalah Ayana. Perempuan dengan nama ada diurutan pertama dalam list perempuan yang dilarang untuk ditiduri.

Otak dan batin Gamma benar benar berperang. Menghasilkan sikap Gamma yang benar benar dingin kepada Ayana. "Lo kenapa si Ga?" Tanya Ayana.

"Gapapa" Jawab Gamma singkat. Gamma berusaha menutupi kalau dirinya sebenarnya sedang bergulat dengan pikriannya sendiri. Hanya karena sebuah ciuman. Gamma sampai sebegininya. Benar benar bukan Gamma banget.

Terbawa SuasanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang