(Bored)
"Jangan pernah bosan denganku yang gampang bosan, tolong buat aku nyaman. Se egois itu diriku"
_________________________
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. ****
Berhenti berharap apapun, kau juga akan tahu kebahagiaan itu ilusi. Yang nyata itu luka.Aku menatap hujan pertama dihari kedua bulan Ramadhan ini dari jendela kaca dengan tirai agak terbuka.
"Dan, lu gak kerja?"
Bintang terbangun dengan mata masih agak sedikit tertutup.
"Gue udah resign dari kantor Bi"
Bintang tiba-tiba menjadi segar dengan kedua tangan yang mengguncang bahuku.
"Apaan sih Bi, dramatis banget respon lu"
"Kok resign sih, kan lumayan gajinya"
"Lu kira gue kerja karna alasan gaji?"
"Harusnya kan emang gitu Dan"
"Padahal gue udah percaya kalau lu tau semua tentang gue"
"Iya maaf deh, lu kerja buat nyibukin diri doang kan. Gue paham kok"
Bintang disini, iya dia menumpang setelah menemaniku menghabiskan waktu malam dari Jembatan Barelang.
"Lu belum cerita apapun tentang alasan lu tersenyum kemarin"
Aku menatap Bintang yang tampak menahan kantuknya.
"Lupain aja, gak penting buat lu"
Bintang memasang wajah datar.
"Gue balik"
Dia bergegas bangkit dengan wajah cemberut.
"Pingin gue tendang lu rasanya Bi. Gitu aja ngambek lu. Yaudah sini duduk dekat gue"
"Mau ngpaain?"
"Mau unboxing lu"
"Masih puasa, malam aja gimana?"
Bintang tertawa dan segera duduk tepat disampingku. Aku mulai menceritakan tentang mereka, yang kutemui secara tak sengaja di Group Chat Telegram.
"Siapa?"
Bintang menatap layar ponselku dengan seksama, bibirnya membaca tiap kalimat dari chat baru yang masih muncul dengan deras.
"Alasan gue tersenyum"
"Kok bisa? Apa spesial nya mereka? Sampai lu bisa memunculkan lagi hal manis, dari wajah lu yang sudah lama hilang"
"Gue gak tau, yang jelas gue sedikit lebih baik sejak bertemu mereka"
"Kalau lu bahagia ya lanjutin aja Dan, gue cuma bisa mendukung hal yang bisa membuat lu kembali seperti sebelum kita bertemu dulu."
"Mereka nyata gak sih Bi, gue takut berekspektasi terlalu tinggi"

KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual (HIATUS)
RomanceRasa sakit dengan tingkat luka yang berbeda. Pejuang tawa yang berusaha mencari ketenangan untuk percaya, jika hidup masih akan tetap berarti sampai benar-benar berakhir. Diantara malam ada jiwa rapuh yang berusaha bertahan. Aidan, pemuda yang sed...