who is she ?

530 72 0
                                    

Aku mencoba mengintip dari balik bulu mataku. Mencoba menstabilkan cahaya yang menusuk mataku. Aku meraba kantung jeans yang ku kenakan melihat ponsel samar-samar. 6.17am. selama itukah aku tidur? Pikirku. Aku mulai bangun dari tempat tidur mencoba  mengurangi pusing di kepalaku. ketika pengelihatanku sudah jelas, sialan..

Aku membesarkan mataku ketika aku menyadarinya. Di mana aku? Batinku. Ini tidak terlihat seperti kamarku, bahkan aku tidak mengenali tiap sudutnya. Aku menyapu pandangku mencoba memutar memoriku, yang aku ingat terakhir kali aku menangis sampai tertidur sepulang sekolah. Dan yang sangat lebih mengagetkanku adalah..

"DA HELL!! KENAPA  BISA KAU SATU KASUR DENGANKU?!" Teriakku, sampai membuatnya terbangun.

Ia terbangun, dan masih setengah sadar "Hei jam berapa sekarang dan- MENGAPA BISA KAU BERADA DI KAMARKU?" teriaknya.

"Berhenti berteriak! Bahkan aku tidak tahu aku berada di mana sekarang, dan bagai mana aku bisa sampai disini?"

"Mana kutahu! Dan- shit ini bukan kamarku" ia melihat sekelilingnya dengan horror masih sambil berteriak.

"Bahkan ini bukan kamarku luke! Dan bisakah kau berhenti membuat syaraf pendengaranku menjadi tuli?" Gila saja. Bahkan suaranya naik setengah oktav.

"Bisakah kau menjelaskan aku berada dimana? Atau- Kau menculikku ya?!" Ucap luke ngawur.

"lain kali saring ucapan yang kau pikirkan di otak kecil mu itu luke" ucapku sarkastik.

"Ohya? Dan bisa kah kau menutup mulut besarmu? aku ingin muntah mendengar suara mu yang sumbang itu" balasnya.

Aku menyilangkan tangan di dada "Setidaknya aku menggunakan otak jeniusku ini untuk menyaring ucapanku"

"Bisakah kau berhenti menyombongkan dan-" ucapan luke terpotong karna kami mendengar suara deritan pitu yang terbuka dan memunculkan kepala anak berumur kira-kira 4 atau lima tahun yang mendekat lalu menatap luke dan aku secara bergantian.

"Kenapa mum dan dad bertengkar lagi?" Aku yang mendengar kalimat polos anak itu langsung mematung dan melirik luke yang menatap nya tidak percaya.

Aku langsung memutar otak, sedang apa anak ini disini? Lalu ia menarik-narik bajuku.

"Mum, aku lapar dan aku mau pergi sekolah sebentar lagi.." rengeknya.

"Oh, hey sweetie? kau lapar? Ayo kita makan" spontan aku tersenyum dan mengajaknya keluar dari kamar yang-entah-milik-siapa.

Aku melihat sekitar, lalu menggiring anak itu menuju dapur dan mulai memeriksa isi pantry nya. Aku menemukan pasta, aku langsung merebusnya dan memberikannya pada anak itu.

"Thanks mum" ucapnya dengan manis. Aku membalasnya dengan senyuman.

Aku menatapnya intense saat ia makan dengan sangat lahap. Dan tiba-tiba luke duduk di sebelahku seolah tanpa dosa.

Aku memperhatikan gadis kecil ini, tiba-tiba dia melirikku dan nyengir. Dia sangat manis, dan aw dia memiliki dimpels. Rambutnya brunette, dia memiliki mata biru terang. Wait..

"Luke, coba lihat aku.." bisikku sangat pelan. Luke melihat kearahku menaikkan alisnya sebelah seolah bertanda 'apa'. Yatuhan, aku baru menyadari anak ini sangat mirip dengan luke. Tapi aku melihat lekuk bibirnya mirip denganku, dan bentuk wajahnya tidak oval. Sepertiku. Secara reflek aku meraba bibirku. Bahkan sama persis.

Benarkah ia? Ah tidak. Aku menepis pikiran konyol ku jauh jauh. Tapi mengapa ia memanggil luke dan aku dengan sebutan mum dan dad?

"Mum, aku pergi sekolah ya? aku tidak mau terlambat." Aku terlempar dari alam pikir ku.

"Eh? Baiklah, enjoy your school" ucapku sambil mencium pipi kiri nya dan memeluknya singkat. Lalu ia menghampiri luke dan mencium pipi nya. "Bye, dad.." luke hanya tersenyum dan mengikuti apa yang kulakukan tadi.

Lalu anak itu berlari keluar dan menghampiri bis sekolahnya. Ia melambaikan tangannya dari jendela. Aku tersenyum lagi dan membalasnya. Selang beberapa detik, Bus sekolahnya nya melaju dengan kecepatan standar.

Aku merasakan ada jari yang mencolekku dari belakang. Oh, luke.

"Soo.. mrs genius, aku menunggu cerita mu" ucapnya.

"terimakasih sebelumnya, tapi aku bahkan tidak tau apa-apa jangan tanyakan padaku." Aku berjalan masuk meninggalkannya.

"Jelas kau tahu, karna kau yang bangun duluan dan kau yang membangunkanku" oh, jadi dengan teori rendahan seperti itu membuatnya berpikiran bahwa aku tahu?

"Okay, yang per-"

"Garis bawahi kata membangunkan" potongnya. "Lanjutkan"

Aku memutar mata. "Aku tidak tahu, Yang ku ingat terakhir aku tertidur di kamarku. Dan ketika aku terbangun aku kaget bukan main melihat ada spesies aneh berada di sampingku lalu aku reflek membangunkanmu." Ucapku sambil menekankan kata membangunkan.

"Dan sekarang apa?" Tanya nya.

Aku masih tenggelam dalam fikiranku, mencoba menemukan jawaban dari miliaran pertanyaan di benakku. Mungkin juga luke. Lupakan lelaki bodoh itu.

Ketika aku hendak menatap luke, ada sesuatu yang lebih menarik perhatianku di belakang punggung luke. Aku mendekat ke figura foto yang terpampang sangat besar diantara yang lain. Disitu terdapat fotoku? Oh wait, ada gadis kecil tadi yang sedang tertawa bahagia berada di pangkuan ku. Dan ada satu lelaki pirang juga berdiri difoto tersebut.  Dan kau tidak akan percaya siapa yang ada di foto itu...

Luke

Itu memang dia..

Luke fucking Hemmings

Fuck.. Apa maksut ini semua?

*******

HALOOO EHEEHEH
Maaf kalo lama updatenya, sekolah nya sok sibuk abis. Dan makasihhh udah mau baca. Dan abaikan editannya. Dan udahya. Dan sekian. Dan love you. Dan aku pamit. Dan see ya. Dan bye. Dan wasalam.

Maura xx.

The Other RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang