Chapter 11 : Bertemu Kembali

6 1 0
                                    

Sabrina dengan gesit, melawan manusia serigala yang menyerang istana. Ia mengeluarkan semua kemampuan yang telah ia latih. Bulir-bulir keringat mengalir dari pelipisnya, beruntung saat itu sedang terangnya bulan purnama, membuat musuh terlihat jelas.


"Akhirnya aku dapat bertemu dengan putri kerajaan," ucap Alex dengan suara berat khas manusia serigala. Sabrina tidak menjawab, ia menodong pedang ke Alex.

Alex menyeringai. "Tak ku sangka kau begitu cantik tapi juga berani, pantas saja Lucas menyukaimu" ucap Alex perlahan mendekatinya.

Sang raja pun datang dan menghalangi jalan Alex. "Jangan pernah mendekati putriku, Sabrina menghindarlah," ucap sang raja menatap tajam ke arah Alex

Sabrina mengangguk. Ia pun segera berlari dari situ. Ia pun segera menuju ke wilayah istana.
Namun langkahnya berhenti ketika melihat sosok besar berbulu yang sedang menatapnya buas.

Sabrina kaget. Ia tau pemilik mata itu, dengan langkah pelan, ia mendekati sosok itu. Sabrina melepaskan pedang dari genggamannya. Dengan bantuan sinar bulan, ia dapat melihat dengan jelas sosok itu.


"Lu..lucas," ucap Sabrina pelan. Namun Lucas tidak menjawabnya, namun malah ingin mencakarnya. Untung Sabrina sempat menghindar. Lucas tampak geram, ia berusaha menangkap Sabrina, namun dengan gesit sabrina menghindar.


"Lucas." Air mata Sabrina perlahan turun dan dengan sebuah panah yang terselip di antara bajunya ia melemparkan panah tersebut dan mengenai lengan Lucas.

"AARRGH" teriak Lucas kesakitan. Sabrina pun hati-hati mendekati dan mencabut panah itu dari lengan Lucas. Dan dengan sigap memeluk tubuh besar Lucas.

Namun Lucas malah menggigit bahu Sabrina dengan giginya yang tajam hingga bahu Sabrina mengeluarkan darah. Sabrina menahan sakit di bahunya dan terus memeluk Lucas.


"Lucas...ku tau ini bukan dirimu, kumohon kembalilah," ucap Sabrina. Air matanya terus mengalir.

"Aku Sabrina Lucas, Sabrina yang selalu menemanimu, maafkan aku telah merepotkanmu," ucap Sabrina menatap mata Lucas.

Seketika pandangan mereka terkunci. Lucas tak lagi menggigit bahu sabrina.
Sabrina dengan perlahan mengusap wajah Lucas yang ditumbuhi bulu.
Ia pun melepas kalung yang ia kenakan.

Dan dengan perlahan memasangnya ke leher Lucas. Ia pun menatap Lucas.
'Mata itu' batin Lucas mulai tersadar.

Sabrina menempelkan dahinya di dahi Lucas. "Lucas maafkan aku bila aku lancang mengatakan ini tapi kau mau tau tentang perasaan ini, aku mencintaimu Lucas, aku mencintaimu sepenuh hatiku dan aku tak akan pergi dengan penampilanmu yang sekarang ini," ucap Sabrina memeluk Lucas, ia tak peduli jika bahunya kini telah mengeluarkan banyak darah.

Jantung Lucas berdetak kuat, apakah gadis di depannya ini menyatakan cinta kepadanya. Ia melihat telapak tangannya yang sedikit bercahaya, seketika dirinya merasa  begitu hangat dan nyaman.

Sabrina melepas pelukannya dan menatap Lucas sambil tersenyum lembut.
Tiba-tiba matanya membola, dan sekuat tenaga ia mendorong Lucas dari tempatnya

'Jleeb' Sebuah pedang tertancap di perutnya membuat tubuhnya mengeluarkan darah.

Raja yang semula ingin membunuh manusia serigala yang sedang dipeluk oleh Sabrina. Malah Sabrina melindunginya dan mengorbankan dirinya.

Perlahan-lahan kesadaran Sabrina menghilang dan semuanya menjadi gelap.
Samar samar ia mendengar Lucas meneriaki namanya. "SABRINA!!!!"

Lucas POV
Harapanku untuk kembali menjadi manusia seutuhnya akhirnya terkabulkan dengan bantuan orang yang kucintai. Perlahan kesadaran dalam jiwaku muncul dan terlihatlah sosok yang kurindukan tengah tersenyum ke arahku. Aku diselimuti perasaan bersalah ketika melihat darah yang mengalir dari bahunya, aku telah menyakitinya.

Di saat ia sedang menatapku, ia mendorongku dengan sekuat tenaganya. Dan...ia tertusuk... Oleh pedang yang di pegang oleh ayahnya sendiri. Dia berusaha melindungiku dengan mengorbankan dirinya.

Kulihat ia terjatuh dan tak sadarkan diri. Kurengkuh ia dalam dekapanku, berusaha menyalurkan energiku untuknya. Kulihat ayahnya yang terduduk sambil menunduk.


"Aku akan mengobatinya dan membawanya kepadamu ketika ia pulih," hanya kalimat itu yang keluar dari mulutku dan setelah itu aku membawanya pergi.

Sesampainya di 'rumah'ku, aku segera menidurkannya di atas alas. Dan dengan segera mengambil obat-obatan herbal untuk menghentikan darah yang keluar.

Aku meringis ketika melihat luka tusukan yang begitu dalam di perutnya, dengan hati- hati aku membubuhi daun-daunan herbal yang telah aku buat, aku juga membubuhi obat di bahunya.

Aku cek denyut nadinya dan suhu tubuhnya, dia masih hidup. Aku bersyukur tak kehilangan  untuk selamanya.


POV end
Lucas mengelus puncak kepala sabrina, dan dengan ragu-ragu ia mendekati wajahnya dan mencium keningnya. "Maafkan aku Sabrina, karena aku, kamu harus menahan sakit ini," ucap Lucas di telinga Sabrina.


"Terima kasih untuk segalanya Sabrina, terima kasih telah mencintaiku dengan tulus dan mematahkan kutukan ini, terima kasih telah melindungiku," ucap Lucas, bulir-bulir air mata perlahan turun.

"Aku mencintaimu Sabrina, kumohon bangun demi aku," ucap Lucas dengan suara lembut.

TBC

The Curse Of The WerewolvesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang