Extra Chapter 13 (End) : Kenangan Tak Terlupakan dan Keluarga Kecilku

12 2 0
                                    

Malam hari pun tiba, Lucas ingin mengadakan pesta untuk Sabrina. Ia pun mengundang seluruh rakyatnya untuk meramaikan suasana.

***


Saat ini, Sabrina tengah di rias oleh tukang rias (apa sih namanya gtwಠ_ಠ). Polesan demi polesan menyapu wajahnya yang bersih, bulu matanya dibuat lentik dan bibirnya di olesi lipstick warna bibir. Satu kata untuknya malam ini cantik dan menawan.

Dengan bantuan pelayan setianya, ia pun bersiap. Di aula istana sudah banyak yang datang, memberi hormat kepada Lucas.

Terompet pun berbunyi, menandakan acara akan dimulai, seluruh tamu pun memusatkan perhatian ke arah Lucas.

 
"Yang terhormat, yang mulia Lucas Wolfer" Ucap pembawa acaranya(?). Semua orang memberi hormat.

"Dan yang terhormat Tuan putri Sabrina Alexandriana" Ucap pembawa acara yang melihat Sabrina sedang menuruni tangga. Semua orang memberi hormat kepadanya dan dibalas oleh Sabrina. Ia pun melanjutkan berjalan ke podium tempat di mana Lucas berada.

"Terima kasih telah hadir, acara ini sebagai ungkapan syukur atas bangunnya tuan putri dan juga rasa terima kasih ku karna telah mengubah takdir negeri ini kepada permaisuriku." Ucap Lucas mencium tangan Sabrina, dan membuat Sabrina tersenyum malu.

"Silahkan menikmati acara ini, tamu-tamu yang terhormat," ucap Lucas.

 
"Kamu terlihat anggun malam ini." Ucap Lucas berbisik ke telinga Sabrina. Membuat Pipi sabrina merona. Lucas pun terkekeh.


"Apa kamu ingin berdansa denganku tuan putri." Ucap Lucas sambil menyerahkan lengan kanannya di depan Sabrina. Sabrina tersenyum." Ya, aku mau." Ucapnya menerima tangan Lucas dan menggenggam erat.

Lucas pun membawanya ke tengah ruangan dan mulai berdansa dengan Sabrina, dan diikuti pula oleh yang lain untuk berdansa bersama-sama dengan pasangannya. Dengan anggun dan menawan Lucas dan Sabrina berdansa. Diiringi dengan musik yang mengalun. Sabrina tersipu, ketika Lucas menatapnya intens.

Ketika musik berhenti, mereka pun mengakhiri berdansanya, begitu pula dengan Lucas dan Sabrina. Seluruh tamu yang hadir bertepuk tangan.

Sabrina terharu, dan tak sadar meneteskan air mata. Satu kecupan hangat dari Lucas mendarat  sempurna di dahi sabrina, ia pun memeluknya. Sontak hal itu membuat suara tepuk tangan lebih ramai.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••


Setahun pun berlalu...
Kini kebahagiaan Lucas dan Sabrina lengkap dengan hadirnya 2 orang malaikat yang hadir dalam kehidupan mereka.

Sabrina beberapa bulan yang lalu telah melahirkan bayi kembar, walaupun tak identik, mereka tetap memiliki rupa yang sama. Lucas menamai mereka berdua, untuk anak laki-lakinya bernama Vyrlyn Wolfer dan untuk anak perempuannya Caroelyn Wolfer.

Kini sepasang bayi kembar itu sudah menginjak 8 bulan, di mana para bayi pada umumnya mulai merangkak, mengeksplorasi sekitarnya. Membuat Sabrina harus ekstra hati-hati dalam menjaganya dan mencurahkan kasih sayangnya kepada kedua putra-putrinya.

Seperti rutinitas paginya, Sabrina bangun sebelum lucas dan bayi mereka bangun.
Ia segera membersihkan diri, dan menyiapkan baju untuknya dan mereka bertiga. Saat itulah sabrina merawat diri, sejak menikah dengan lucas, Sabrina pun berubah untuk peduli kepada dirinya.

"Oeek...Oeek." Salah satu bayinya bangun dan segera menangis. Sabrina pun segera menghampirinya. Ternyata bayi perempuannya yang pertama bangun. Dengan hati-hati, ia menggendongnya dan menenangkannya.


Suara tangisan bayi membuat Lucas pun ikut terbangun. Ia melihat Sabrina sedang menenangkan bayi, membuatnya tersenyum. "Kamu sudah bangun ternyata," ucap Sabrina ketika melihat Lucas tengah menatapnya. Lucas pun tersenyum dan mendekat ke arahnya, dan dengan lembut mengecup puncak kepala sabrina.


"Akhir-akhir ini kau terlihat kelelahan, kenapa tidak meminta bantuan pelayan hm?" Tanya Lucas tanpa berhenti menatap sabrina.


Sabrina tersenyum. "Sudah tugasku sebagai seorang ibu memberi kasih sayang kepada anak-anaknya," ucap Sabrina lembut.


Inilah yang Lucas sukai dari perubahan Sabrina, dia menjadi sosok penuh keibuan dan kasih sayangnya tak pernah kurang kepadanya dan kedua anaknya.


"Cepatlah bersihkan diri Lucas, kau tidak ingin terlambat sarapan kan?" Ucap Sabrina sambil menidurkan kembali Caroline.

Lucas mengangguk, dan segera bangkit menuju kamar mandi. 20 menit kemudian, ia telah siap untuk sarapan, ketika ia melihat sabrina sedang memandikan si kembar Lyn di bantu oleh seorang pelayan.

"Biar aku saja yang membantunya, Anda bisa mengerjakan yang lain," perintah Lucas kepada pelayan itu.
Pelayan itu mengangguk dan berlalu pergi.

"Biar aku saja yang memandikan Vyrlyn kamu uruslah Carolyne terlebih dahulu," ucap Lucas.

Sabrina tampak tak yakin. "Hati-hati dalam memandikannya." Ucap sabrina menyerahkan Vyrlyn kepada Lucas.

"Nah, Vyrlyn sekarang mandi sama ayah ya." Ucap Lucas mengajak bicara anaknya dan dihadiahi senyum lebar Vyrlyn yang menunjukkan 2 giginya yang baru tumbuh.

Selesai memandikan dan memakaikan baju si kembar Lyn, Lucas pun menggendong keduanya. Sambil melihat-lihat pemandangan dari balkon kamarnya.

Sabrina yang baru selesai berberes mendekati Lucas. "Ayo saatnya sarapan," ucap Sabrina sambil memegang lengan Lucas. Dan dengan perlahan menyenderkan kepalanya di bahu Lucas.

Lucas mengangguk, dan bersama mereka turun untuk sarapan. Selagi Lucas dan Sabrina makan, si kembar Lyn di jaga sekaligus diberi susu oleh para pembantu.

Di saat itulah, Sabrina dapat bercengkrama lama dengan Lucas.

Selesai sarapan, Lucas harus memantau kondisi perekonomian kerajaan sehingga ia tak berada di istana. Begitu pula dengan Sabrina, ia akan melakukan rutinitasnya di sekitar istana seperti, menanam tanaman-tanaman obat atau memanen buah-buahan dan sayur-sayuran.
Dengan si kembar Lyn dijaga oleh 2 orang pembantu.

Apabila hari sudah beranjak siang dan Lucas belum kembali, si kembar Lyn akan menangis dan terus menyebut kata pa-pa, hingga Lucas kembali barulah mereka tenang dalam gendongan Lucas.

Kini malam pun datang, si kembar Lyn telah tertidur sejak tadi. Namun Sabrina masih duduk di kursi santai yang berada di balkon. Lucas yang baru masuk ke kamar, pun terkejut melihat Sabrina terduduk di kursi balkon dengan hanya menggunakan piyama. Dengan sigap ia mengambil selimut dan mendekati Sabrina.


"Hei, apa yang kau lakukan di balkon tengah malam begini sayang," ucap LLucas menyelimuti Sabrina.

Sabrina tersenyum. "Aku hanya tidak mengantuk Lucas," ucap Sabrina lembut.

Lucas duduk di bawah Sabrina dan menggenggam tangannya erat. "Apa kau memikirkan sesuatu?" Tanya Lucas.

Sabrina menggeleng. "Aku hanya bahagia dan bersyukur, dapat memilikimu dan 2 malaikat kecil sebagai pelengkap keluarga kecil kita," ucap Sabrina tersenyum.

Senyum itu menular ke Lucas, dan dengan lembut mengusap pelan pipi Sabrina.


"Aku juga bersyukur karena memiliki seorang wanita tangguh dan tak kenal lelah sepertimu.
Tetap bersama ku ya, melihat si kembar tumbuh dewasa dan kita menua bersama," ucap Lucas lembut.

Sabrina mengangguk, air mata haru menetes dan Lucas membawanya ke dalam dekapannya, seolah tak ingin kehilangannya lagi.


TAMAT


The Curse Of The WerewolvesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang