Chapter 9 : Lucas Menjadi Tak Terkendali

5 2 0
                                    

Pagi hari yang sunyi, matahari masih tampak malu-malu untuk menyapa bumi, namun cahayanya cukup memberitahu siapapun bahwa pagi telah tiba.

Seperti halnya seorang Lucas, sejak tragedi itu, ia berusaha menjalani hari-harinya dengan normal, walaupun sebagian hatinya terasa kosong tanpa kehadiran Sabrina.

Sabrina yang selalu ceria sepanjang hari mengubah hidupnya yang semula abu-abu dan penuh kesendirian menjadi lebih berwarna. Sabrina adalah sosok yang sangat ia rindukan.
Tak bisa ia pungkiri, rasa cinta dan sayangnya semakin hari semakin dalam dan besar.

Lucas seperti biasa mengambil kayu bakar dan memasukkannya ke dalam tungku pemanas untuk menghangatkan ruangan.
Ia mulai merapikan dan membersihkan di dalam dan luar "rumah" nya dan membuat sarapan untuk dirinya.


•••••••••••••••••••••••••••••


Di lain tempat, para manusia serigala sedang ramai berkumpul, tampak mereka memiliki ambisi yang besar.


"Kita harus melenyapkan para manusia dan mengambil wilayah kekuasaan mereka," ucap salah satu manusia serigala.


"Termasuk gadis yang sok pemberani itu, dan dengan mudahnya dekat dengan Lucas," ucap Alex mengepalkan tangannya hingga kuku-kuku yang panjangnya dan tajam menusuk telapak tangannya dan mengeluarkan darah.


"Dan dengan bodohnya Lucas menyia-nyiakan makanan berharga itu," lanjutnya.


"Lucas telah dipengaruhi oleh sihir keluarganya, Alex." Ucap salah satu manusia serigala menepuk pundaknya.


"Kau benar Gabriel, cara satu-satunya adalah menghancurkan sihir itu," ucap Alex menatap tajam, darah masih saja menetes dari telapak  tangannya.

"Tapi, di mana sihir itu berada?" tanya seorang manusia serigala. Mereka tampak berpikir dan menebak-nebak di mana sihir itu berada.

"Sihir itu berada di kalung yang ia kenakan," ucap seorang manusia serigala.

"Ketika aku di serang olehnya, aku dapat melihat dia melepaskan kalungnya dan seketika ia berubah menjadi serigala buas, tampaknya ia melindungi gadis itu dan masih menahan nafsunya," tambahnya.

"Dan jika di hancurkan maka ia tak akan terkendali," ucap Gabriel.

Seluruh manusia serigala pun mengangguk. "Dan di lihat-lihat gadis itu tampak cantik, sangat cocok dijadikan sebagai tawanan," ucap Alex menyeringai menampakkan giginya yang tajam.

"Aku dan Gabriel akan menemui Lucas dan menyiasatinya dan saat itu kita lepas kalungnya dan menghancurkannya," ucap Alex menatap Gabriel. Dan diangguki olehnya sambil menyeringai.


•••••••••••••••••••••••••••••••


Selesai sarapan, Lucas memutuskan untuk berburu beberapa hewan untuk dijadikan makan siangnya, dengan sebuah panah yang ia kalungkan dan beberapa anak panah, ia segera memasuki hutan yang lebat yang berada di selatan.

Lucas POV
Perasaanku tidak enak, apa yang terjadi ?, jantungku juga berdebar-debar, sesuatu sedang tidak beres di sini.
POV end


Ketika hendak berbalik arah, tiba-tiba ada yang memanggil namanya. "Ada apa Lucas yang membuat terburu-buru," ucap Alex yang tidak jauh berada di timurnya.


Lucas yang berbalik ke arah sumber suara itu pun memasang wajah datar ketika mengetahui pemilik suara itu.

"Bukan urusanmu, Alex." Ucap Lucas tanpa ekspresi.


"Oh ayolah kita adalah teman, bukan?" ucap Alex perlahan-lahan mendekatinya.


"Kita bukan teman dan tidak akan pernah". Ucap Lucas menggenggam erat panahnya, ia cukup waspada sekarang.

"Kenapa kau begitu tertutup Lucas,,, ketika kami semua berkumpul serasa ada yang kurang yaitu dirimu," ucap Alex kini di hadapan Lucas.

"Karena aku bukan bagian dari kalian," ucap Lucas singkat.


"Tapi sekarang kau adalah bagian dari kami," ucap Alex menyeringai.

Tiba-tiba, tanpa di sadari oleh Lucas, kalungnya lepas dan terjatuh ke tanah.
Dan dengan sigap Alex mengambilnya.

Lucas POV
Apa yang terjadi...kalungku!!
Aku harus segera memakainya, sihir di dalam tubuhku takkan bertahan.

"Lucas... Lucas, jadi inikah sihir yang selama ini menjeratmu, kami sempat tak menduga tapi.. akhirnya kami tau rahasiamu," ucap Gabriel dari arah belakangnya.

"Pasti ini ulahnya, mengapa aku tidak menyadari kehadirannya, baunya sungguh berbaur dengan alam," ucapku dalam hati. Perlahan tubuhku berubah menjadi wujud yang tidak inginku perlihatkan lagi, aku lemah tanpa kalung itu.

"Kau tau Lucas, kami tak akan pernah mengembalikan ini kalung ini?, karena apa?
Karena kalung ini memberikan kesialan kepada kami," ucap Alex kemudian menghancurkan kalung itu hingga berkeping-keping, asap biru perlahan menghilang seiring dengan hancurnya kalung tersebut.

Aku terbelalak kaget, aku sungguh tidak percaya, dengan cepat aku berubah menjadi manusia serigala yang tak terkendali, merenggut kesadaranku, dan semuanya menjadi gelap...
POV end


Lucas menjadi tak terkendali tanpa kalung itu, ia sekarang telah menjadi seperti manusia-manusia serigala lainnya yang buas dan serakah. Gabriel dan Alex menyeringai, rencana mereka telah berhasil dan hingga menunggu malam itu tiba.

TBC

Jeng..jeng..jeng!!! 


Kasihan banget Lucas:(

Aku aja sampe nahan tangis di chapter ini ( author emg baperan kok.y:v)

Di part selanjutkan akan lebih seru.. yuk simak kelanjutannya-^

The Curse Of The WerewolvesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang