Part 2

416 64 6
                                    

Hyujin berjalan menuruni tangga dengan semangat. Gadis itu terlihat sudah rapi dengan dress selutut dibalut cardigan di tubuhnya. Hyujin terlihat begitu manis pagi ini.

Ia berjalan menuju dapur menghampiri bibi Kim yang sedang mencuci piring.

"Bi apa sudah siap?"

Wanita paruh baya itu menoleh, kemudian mematikan air keran di depannya. Bibi Kim mengambil sebuah kotak bekal lalu memberikannya pada Hyujin.

"Semuanya sudah siap nona"

"Terimakasih bi, kalau begitu aku berangkat sekarang"

"Nona tidak akan sarapan dulu?"

"Aku akan sarapan di kampus saja"

"Baiklah, nona hati-hati di jalan"

Hyujin mengangguk kecil tak lupa ia memberikan senyuman manisnya pada Bibi Kim.

Gadis itu pergi meninggalkan dapur, setelah sampai di ruang tengah ia bertemu dengan Haejin yang baru keluar dari kamarnya.

"Shin Hyujin tunggu!"

Hyujin menghentikan langkahnya menatap Haejin yang sedang menuruni tangga dengan langkah sedikit terburu-buru. Ekspresi Hyujin berubah malas melihat Haejin memanggilnya.

"Ada apa?" Tanya Hyujin datar. Disini sudah terlihat bahwa hubungan Hyujin dengan kakaknya juga tidak baik.

"Aku ingin memakai mobilmu hari ini" ucap Haejin tanpa ada sikap ramah tamah sedikitpun.

"Kau sudah memiliki mobil sendiri, untuk apa memakai mobilku?"

"Mobilku sedang ada di bengkel"

"Lalu?"

"Aku ada rapat penting hari ini"

"Bukan urusanku" Hyujin nampak tidak peduli dengan alasan Haejin, yang jelas ia tidak mau memijamkan mobilnya. Hyujin kembali melanjutkan langkahnya untuk pergi.

"Yak! Shin Hyujin!" Haejin mulai kesal.

"Pergilah menaiki taksi!" Jawab Hyujin tak kalah kesal.

"Shin Hyujin!" Lagi-lagi nama Hyujin dipanggil, namun kali ini dari ibunya.
Wanita itu muncul dengan tatapan tajamnya.

"Mengalahlah pada kakak mu, lagipula kau tidak bisa menyetir. Kakakmu yang lebih membutuhkan mobil itu!"

"Ayah yang memberikan mobil itu untukku!"

"Lantas jika itu pemberian ayahmu, Haejin tidak boleh memakainya juga? Dia kakakmu"

Hyujin mengepalkan tangannya mendengar ucapan ibunya. Kenapa wanita itu selalu membela Haejin, selama ini ia selalu mengalah. Tapi kali ini ia tidak mau melakukan itu lagi. Ia tidak mau ibu dan kakaknya selalu bertindak semena-mena padanya.

Mobil itu miliknya, hadiah ulang tahun dari ayahnya saat dirinya berumur 17 tahun. Dirinya yang lebih berhak atas mobil itu.

"Tidak bisa aku harus segera pergi ke kampus"

"Haejin pakai saja mobilnya, biar eomma yang akan bicara pada paman Lee untuk memberikan kuncinya padamu".

"Eomma!" Hyujin tidak bisa untuk tidak berteriak pada ibunya. Wanita itu langsung melirik tajam pada Hyujin, sedangkan Haejin tersenyum puas lalu pergi menuju mobil Hyujin yang sudah terparkir di beranda rumah. Di sana sudah ada Paman Lee, yaitu sopir yang biasa bertugas mengantarkan Hyujin kemana pun.

"Aku yang berkuasa di rumah ini sekarang! Jadi jangan pernah membantah ku!"

Nafas Hyujin mulai memburu, semakin hari sikap ibunya semakin keterlaluan. Gadis itu berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh, ia tidak ingin menangis di depan ibunya.

Professor You're Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang