4. Rumah Sakit

19.1K 1.4K 48
                                    

Setelah jam pelajaran selesai, Stevan segera keluar dan menuju ke tempat parkiran untuk mengambil motor yang ia kendarai.
Dia tidak sengaja melihat Arskal, anak yang ia bully. Dia kemudian mengikutinya dari belakang.

Dia mengikuti kemana arah anak itu pergi, dan kemudian sampailah di sebuah rumah sakit.
.
.
.
Di tengah jalan tadi, Arskal tidak sempat membeli makanan. Iya tidak punya uang , karena uangnya habis buat membelikan makanan untuk Stevan dan ketiga temannya.

Arskal masuk ke dalam ruangan tempat ibunya berada.
.
.
.
Setelah tiba di rumah sakit, Stevan segera memarkirkan motornya dan bergegas mengikuti Arskal dari belakang. Dia berusaha agar Arskal tidak mengetahui bahwa dirinya sedang diikuti.
.
.
Santi terlihat sedang menyuapi ibunya dengan bubur. Arskal bernafas lega, setidaknya ibunya sudah makan.

"Santi, kamu udah makan?" Tanya Arskal kepada Santi.

"Udah kok kak tadi," jawab Santi

"Kakak sendiri udah makan?" Lanjutnya

"Udah tadi," jawab Arskal lalu duduk di kursi yang ada disebelah Santi.

"Gimana Bu? Udah mendingan?"

"Udah kok nak," jawab ibu.

"Syukurlah," ucap Arskal dengan lega.

Kemudian seorang suster datang masuk ke ruangan tersebut lalu memanggil Arskal untuk bicara di luar. Arskal pun segera mengikuti suster itu keluar.

Stevan yang berada di luar ruangan tersebut, segera bersembunyi agar tidak ketahuan oleh Arskal.

Suster tersebut membawa Arskal ke tempat resepsionis.

Stevan mengikuti nya dari belakang.

Tempat resepsionis

"Saudara Arskal, besok adalah batas terakhir pembayaran administrasi," ucap seorang resepsionis kepada Arskal.

"Tapi mbak, saya belum punya uangnya," jawab Arskal.

"Iya , tapi besok adalah batas waktu terakhirnya, mau tidak mau kamu harus membayarnya," ucap resepsionis tersebut lalu meninggalkan Arskal.

Arskal bingung. Dia harus dapat uang darimana? Uang yang dia tabung sepertinya tidak cukup.

Kemudian Stevan datang menghampirinya.

"Gwe kira, gw bisa bantu lu," ucap Stevan dari kejauhan yang mulai mendekat ke arah Arskal.

"Kak Stevan?" Ucap Arskal dalam hati karena terkejut.

"Gw bisa bantu lu, tapi ga gratis," lanjut Stevan.

"Um, baik kak. Aku akan lakuin apapun yang kakak mau sebagai imbalannya," jawab Arskal.

"Bagus, ikut gwe," pinta Arskal kemudian menuju ke parkiran untuk mengambil motor nya. Diikuti Arskal yang berada di belakang nya.

Arskal grogi. Sebenarnya ia takut kalau dia kembali dibully oleh Stevan. Tapi ia membuang rasa takut tersebut demi mendapatkan uang untuk membayar administrasi rumah sakit.

"Tunggu apalagi? Naik," seru Stevan.

Arskal pun menuruti perintah Stevan.

Ia dibawa ke rumah Stevan.
.
.
.
.
.
Sesampainya di rumah, Stevan langsung menarik tangan Arskal dan segera masuk ke kamar nya.

Rumahnya mewah. Dan kelihatan sepi. Orang-orang tidak ada di rumah. Orang tuanya sibuk kerja ke luar kota.

Sesampainya di dalam kamar, Stevan menjatuhkan Arskal ke atas kasur nya.
Dia pun melemparkan tasnya ke sembarang arah. Kemudian ia mencari sebuah tali.

You're My Badboy (SMA,BL, Gay, Mpreg🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang