14. Sosis

14.2K 826 60
                                    

Suasana kelas terlihat cukup ramai. Banyak siswa yang sudah datang dan duduk di mejanya masing-masing. Ada siswa yang asik bercakap-cakap dengan temannya, ada juga yang sibuk menyalin jawaban dari temannya, dan ada beberapa siswa cowok yang asik memainkan video game di ponsel masing-masing.

Arskal datang ke kelasnya dan duduk di bangkunya. Susana hatinya sedang senang pagi ini. Bagaimana tidak? Orang yang ia suka selama ini, ternyata memiliki perasaan yang sama dengannya. Itu berarti perasaannya terbalaskan.

Ia duduk dengan senyuman yang masih terukir diwajah. Sangat jelas jika pagi ini ia sedang bahagia. Teman sebangkunya pun datang dan duduk di sebelahnya. Ia menatap Arskal dari atas hingga bawah. Kenapa pagi ini Arskal nampak berbeda.

"Lu gapapa kan?"

Yang ditanya pun menoleh dan masih tetap tersenyum dan sedikit memperlihatkan giginya.

"Nggak, emang kenapa?"

"Lu kelihatan aneh pagi ini. Apa ada yang ganggu lu? Bilang aja siapa orangnya biar gue pukul"

"Ish, dibilang ga kenapa-kenapa kok. Aku cuma sedang ngerasa seneng hari ini, ehe"

"Yakin lu?"

"Um, yakin kok"

"Oh yaudah kalau gitu" ia pun membuka tasnya dan menyiapkan buku tulisnya untuk pelajaran yang akan di mulai sebentar lagi.

"Eh kamu kenal Kak Stevan ga?"

"Kenal, cowok yang marah sama lu waktu itu gue anter lu pulang itu kan?"

"Iya itu, ehe"

"Kenapa emangnya? Jangan-jangan dia nyakitin lu? Bilang aja biar gue kasih pelajaran ke dia"

"Ish, dibilang ga ada yang nyakitin kok. Aku cuma lagi seneng aja, soalnya dia nembak aku><"

Dani terdiam sebentar mencoba mencerna kalimat yang barusan terucap dari Arskal. Ia juga sedikit kaget. Pasalnya si badboy itu nembak temennya. Yang tidak lain adalah crush dari kembarannya.

"Seriusan lu?"

Yang ditanya hanya mengangguk dan masih tetap tersenyum.

"Berarti lu gay?" Bisiknya

"Sttt, iya. Tapi kamu jangan bilang ke siapa-siapa ya, ini rahasia kita, oke?" Sambil mengacungkan jari kelingkingnya

Dani masih terdiam. Ia tau jika kembarannya mempunyai perasaan kepada Arskal. Tapi ia juga baru tau kalau Arskal sudah ada yang punya. Bagaimana ini? Haruskah ia memberi tahu kembarannya? Atau membiarkannya mengetahui sendiri tentang hal tersebut.

"Oh iya, Doni kok ga ada? Dia berangkat ga hari ini?"

"Nggak, dia izin. Hari ini jadwal kontrolnya"

"Kontrol? Emang Doni sakit apa?"

"Sakit biasa, udah jangan ngobrol lagi. Sebentar lagi masuk"

Mereka pun diam ketika bel tanda pelajaran dimulai berdering.

.
.
.
.
.

Sekitar empat jam pelajaran berlalu, dan saatnya istirahat. Para siswa yang ada di kelas membenahi alat tulisnya dan kemudian  pergi keluar untuk istirahat.

Arskal tengah asik bermain dengan ponselnya. Ia tengah asik membalas sebuah pesan dari seseorang. Sampai ia tidak sadar kalau di kelasnya sudah sepi. Hanya tersisa ia dengan teman sebangkunya.

"Lu ga mau ke kantin?"

Arskal tetap diam tidak menjawab. Ia masih asik membalas chat dari seseorang. Merasa pertanyaannya tak mendapatkan jawaban, Dani pun merebut ponsel milik Arskal.

You're My Badboy (SMA,BL, Gay, Mpreg🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang