5. Terimakasih Kak

17.6K 1.3K 27
                                    

Setelah selesai makan, aku segera bersiap-siap untuk ke rumah sakit , untuk menyelesaikan administrasi pembayaran. Sesekali aku memegang tubuh bagian bawahku yang masih terasa sakit. Dan Stevan melihatku lalu tersenyum.

"Masih sakit? Bisa jalan?" Tanya Stevan

Aku menggeleng, kemudian Stevan datang dan menggendongku. Aku terkejut. Bagaimana bisa dia tiba-tiba menjadi baik? Seperti nya dia cuma kasihan. Tapi sejak kapan dia kasihan kepada ku?

Kemudian Stevan memasukkan ku ke dalam mobilnya. Dia orang kaya. Dia punya mobil sendiri. Aku hanya diam mengikuti apa yang dia perintahkan.

Dia menyuruhku duduk di depan.
.
.
.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba dia bertanya

"Masih sakit?" Tanya dia

Aku menggeleng, padahal itu masih sakit. Tapi aku tidak ingin membuat dia mencemaskan ku. Dan aku rasa ini sebanding dengan uang yang dia berikan untukku.

" Gwe minta maaf, udah kasar ama lu. Kalau lu ada masalah, lu bisa bilang ke gwe. Gwe akan bantu lu," ucap dia dengan pandangan yang fokus ke depan sambil mengemudi.

Aku kaget. Kenapa dia bisa jadi sebaik ini?
Dia kesambet apa?
Kemudian aku hanya membalas ucapannya dengan anggukan.
.
.
.
Setibanya di rumah sakit, aku langsung ke tempat resepsionis dan segera membayar sejumlah uang. Akhirnya aku sudah tidak ada beban lagi. Dan kebetulan kondisi ibuku sudah mendingan, jadi hari ini bisa dibawa pulang ke rumah.

"Kak, kamu dapat uang darimana?" Tanya ibu kepadaku.

"Arskal punya uang tabungan Bu, jadi Arskal gunain uang tabungan Arskal," jawabku, sebenarnya aku nggk berani berbohong pada ibuku, tapi kali ini aku terpaksa.

"Nanti ibu ganti ya," lanjut ibu.

"Gausah Bu, ibu istirahat aja di rumah, biar Arskal yang kerja," jawabku.

Ibu mengangguk dan sampai lah di depan pintu keluar. Di depan sana ada Kak Stevan. Aku gatau kenapa ia masih ada disini.

"Udah mau pulang?" Tanya Stevan.

"Iya kak," jawabku.

"Dia siapa kak? Temanmu?" Tanya ibu kepadaku

"Saya kakak kelasnya tante, kebetulan saya ada disini," jawab Stevan.

"Nama saya Stevan Jovetic, panggil saja Stevan," lanjutnya

"Oh nak Stevan, salam kenal ya," jawab ibuku

"Tante mau pulang? Kebetulan saya bawa mobil Tante. Sekalian saya anterin," ucap Stevan memberi tawaran.

Sebenarnya aku gatau kenapa kak Stevan tiba-tiba berbuat baik kepada ku.

Kami pun menerima tawarannya, dan masuk ke dalam mobilnya.
.
.
.
Setiba di rumah, kami semua berterima kasih kepada Stevan, dan segera masuk ke dalam rumah. Namun , Stevan memanggil ku.

"Ibu sama Santi masuk aja dulu, aku mau ngobrol sebentar," pintaku

Mereka berdua mengangguk dan masuk ke dalam.

"Ada apa kak?" Tanyaku

"Eum, nggk. Besok mau berangkat bareng?" Tanya dia

"Um, nggk kak. Terimakasih. Aku bisa naik sepeda sendiri," tolak ku secara halus. Aku gamau terus-menerus menyusahkan nya.

"Gpp, lu simpan sepeda lu di rumah, besok gwe jemput. Lu harus udah siap, oke?" Lanjutnya dengan menepuk pundak kiriku.

Aku mengangguk kemudian memanggil dia yang telah beranjak menuju ke mobil.

"Kak"

"Iya? Ada masalah apa?"

"Terimakasih banyak," jawabku sambil tersenyum

Dia membalas senyuman ku , lalu masuk ke mobil dan segera pergi.

Aku belum pernah melihat sisi baik dari kak Stevan. Sebenarnya dia baik. Cuma dia jarang menampilkan sisi baiknya.

Aku segera masuk ke dalam rumah
.
.
.

You're My Badboy (SMA,BL, Gay, Mpreg🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang