9. Terjadi Lagi

16.9K 1K 34
                                    

Arskal POV

Aku mengantar Mas Stevan ke kamarnya. Ku rebahkan tubuh dia di atas kasurnya yang oversize itu. Aku pun duduk di tepian kasur untuk membenarkan pakaian Mas Stevan yang acak-acakan. Dia terlihat banyak berkeringat. Aku pun berniat untuk melepaskan baju yang ia kenakan agar tidak kepanasan lagi. Sesudahnya, aku berniat untuk ke dapur. Perutku mulai terasa lapar lagi karena tadi aku sempat menunda kegiatan memasakku, dan aku belum makan apa-apa malam ini.

Namun, ketika aku hendak  berdiri, tiba-tiba tangan Mas Stevan memegang lenganku. Aku pun ditarik olehnya hingga tubuhku jatuh di atas tubuhnya. Bisa ku cium bau keringatnya. Ku perhatikan wajah mas Stevan, makin hari makin tambah ganteng. Aku segera membuang jauh-jauh pikiran itu. Ketika aku hendak bangun dari atas tubuhnya, ia memelukku secara kuat. Pelukannya sangat kuat hingga aku tak bisa melepaskannya. Aku hanya bisa pasrah.

Ku pejamkan mataku. Mungkin ia masih dalam efek alkohol. Aku mulai merasakan benda kenyal di bibirku. Ku buka mataku perlahan dan ternyata Mas Stevan mencium ku. Ciumannya begitu kuat sampai aku tidak bisa melepaskannya. Dia mulai menggigit bibir bawah ku. Seketika aku pun tak sengaja membuka mulutku karena terasa sakit.

Sebuah lidah menerobos ke dalam mulutku. Ia bergerilya di dalam sana. Semakin dalam hingga aku kesulitan untuk bernafas.

Beberapa menit kemudian ciuman itu terhenti. Aku mengambil nafas sebanyak mungkin karena tadi aku kesulitan untuk bernafas.

"Mas aku mau masak, jangan kek gini," bisikku di telinganya.

Tidak ada jawaban darinya. Sudah ku pastikan kalau dia tertidur pulas. Aku pun bangun saat kurasakan pelukannya tidak begitu kuat.

Namun, tangan itu kembali menarik ku, membuat aku kembali terjatuh di kasurnya. Kemudian ia bangun dan menindih ku. Dia sekarang berada di atasku.

"Gue sange," ucapnya dengan nafas berderu.

Aku kaget dan tiba-tiba ia melepaskan semua pakaianku. Ia menghisap putingku dan memilin putingku yang satunya. Rasanya sedikit geli tapi ada sensasi nikmat nya.

"Arghhh," teriakku seketika setelah kurasakan ia menggigit putingku.

"Mas udah, aku mau masak, aku lapar," ucapku dengan nafas yang tidak beraturan.

"Diem, gue belum mulai," lalu ia turun dan melepaskan celana yang ku kenakan beserta dalamannya. Sekarang aku tidak mengenakan sehelai kain apapun.

Dia mengocok penisku. Aku merasakan tangannya besar itu menaik turunkan penisku. Rasanya geli. Dan sebentar lagi aku akan cum. Dan benar saja, aku cum di tangannya.

Saat aku sedang mengatur nafasku, ku lihat ia sedang melepaskan celananya. Bisa ku lihat sendiri, ukuran penisnya begitu besar. Lebih besar dari milikku. Sedikit berurat dan panjang. Walaupun aku pernah berhubungan seks dengannya, namun aku tidak begitu memperhatikan bentuk dan ukuran penisnya.

Tanpa aba-aba, ia mulai memasukkan penisnya ke dalam lubang anusku dengan sekali hentakan.

"Arghhh, mas sakit," teriakku ketika aku merasakan sakit. Sudah lama tidak berhubungan sex dengannya, rasanya seperti pertama kali. Masih tetap terasa sakit.

Sepertinya dia tidak menghiraukan ku. Dia mulai menggerakkan pinggulnya dengan tempo yang lambat. Ku pejamkan mataku. Aku hanya bisa pasrah. Dapat ku rasakan, rasa yang bercampur aduk. Rasanya sedikit perih namun ada rasa nikmatnya juga. Ia semakin mempercepat gerakannya tanpa memperdulikan kalau aku menahan sakit.

Rasanya sangat perih karena temponya terlalu cepat. Aku kembali berteriak dan tiba-tiba kurasakan sebuah tangan menampar pipiku dengan keras.

"Diem anjing," ucapnya sambil terus mempercepat gerakannya.

"Ahh, eung....Mas..lebih dalam lagi–," desahku ketika aku merasa mulai menikmatinya.

Dia semakin memperdalam penisnya dan mempercepat gerakannya.

"Ah, anjing... Lubanglu enak banget anjing," ucapnya dengan raut wajah yang tidak bisa kujelaskan.

"Ahh.. ahh.. mas.. eungh," kurasakan penisku seperti ingin mengeluarkan isinya.

"Ahhh, mas– aku mau.. cum," rancauku karena rasa nikmat bercampur sakit ini.

"Keluarin bareng– ah," ucapnya sambil kembali mempercepat temponya.

Aku sudah tidak tahan untuk segera cum.

Dan kemudian

"Ahhhhh,..." Desahku sangat panjang ketika aku memuntahkan cairan sperma ku.

Nafasku tersengal. Aktivitas tadi sungguh melelahkan. Namun, Mas Stevan sepertinya belum selesai dengan kegiatannya. Dia tetap menggoyangkan pinggulnya dan penisnya keluar masuk ke dalam lubang anusku.

Aku hanya berbaring lemas. Kemudian kurasakan cairan kental dan hangat keluar memenuhi lubangku.

"Eunghh.. hah hah hah," elungan disertai nafas yang tersengal-sengal keluar dari mulut Mas Stevan.

Ku pikir ini telah selesai. Namun aku salah. Ia kembali memasukkan penisnya yang sudah menegang sempurna.

Ia kembali menggempur ku. Sampai aku tidak bisa membuka mataku lagi. Aku kelelahan. Setelahnya aku tidak sadarkan diri karena aku mulai tertidur.
.
.
.
.
.

Stevan POV

Gue mulai merasakan ada tubuh mungil yang gue peluk. Dan ternyata itu Arskal. Gue mulai bangun dan hendak ke kamar mandi.

Gue perhatiin tubuh gue yang telanjang. Gue lirik tubuh Arskal di samping, dan dia pun telanjang. Ada banyak bercak merah di tubuhnya.

Sepertinya tadi malam gue ngesex bareng dia. Tapi gue ga sadar waktu itu. Gue coba ingat kembali dan akhirnya gue ingat. Semalem gue ngesex dia tanpa henti. Gue inget, rasanya sangat nikmat hingga gue nambah lagi dan lagi.

"Arghh, sial kenapa musti ngesex sama lu lagi," gue perhatiin wajahnya.

Wajahnya ternyata manis juga imut, bahkan lebih imut dari cewek gue. Tanpa sadar gue dekatin wajah gue ke dekat wajahnya. Gue cium keningnya.

"Anjing, kenapa gue cium dia," kemudian gue beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi.
.
.
.
Saat di kamar mandi, gue mulai mikirin apa yang semalem gue lakuin sama dia, dan kenapa gue bisa nyium dia. Gue juga ngerasa nyaman ketika ngelihatin wajahnya yang polos dan manis itu.

"Gak, gak mungkin. Gak mungkin gue suka sama dia, gue bukan gay," ucap gue kemudian kembali melanjutkan aktivitas mandi gue.
.
.
.
.
.
.
.

.

Sory guys aku baru update:'
Beberapa hari ini sering sibuk dan ga sempet buat ngelanjutin cerita nya.
Buat yang udah baca, jangan lupa vote dan komen, biar aku tambah semangat

Terimakasih,
See you next chapter

You're My Badboy (SMA,BL, Gay, Mpreg🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang