31. Terbungkam
"Masalah di masalalu itu emang nggak pernah bisa terkubur, meski selalu berusaha di tutupi." #Keira geinanda.
Happy Reading!🦋
🦋
🦋"Kayaknya gue mau ke Bogor, deh."
"Hah, gimana?" Reva dan Vio yang tengah menyantap makanan mereka di kantin menoleh kaget.
"Abis pulang sekolah, gue mau ke Bogor."
"Ngapain, Ra?"
"Sendirian?" Vio ikut menimpali.
Keira mengangkat bahunya, "Gue nggak bisa diem aja. Pikiran gue nggak tenang, diri gue juga kayak bermasalah dan gue yakin gue perlu caritahu secepatnya perihal kecelakaan dulu yang masih penuh tanya itu."
"Tapi, Ra, gue, Vio dan Enzie, kan, lagi berusaha bantu lo juga?"
"Iya, lagian apa nggak terlalu nekat kalau ke Bogor sendirian gini?"
"Cuma bentar kok, lagian karate juga lagi libur latihan." ujarnya.
"Ih ini bukan masalah bentarnya loh Ra!" sahut Vio. "Sendiri ke Bogor? Lo pikir Bogor itu dari sini ke pertigaan depan? Kan lumayan jauh tahu, nanti malah nyasar gimana?"
"Atau.. lo mau kita anter?" tawar Reva.
Keira menggeleng. "Nggak usah, gue tahu lagi kalian juga ada latihan cheers kan?"
"Iya sih.."
"Ya udah kalian latihan aja," kata Keira. "Tenang gue bisa bela diri, berani kok." ujarnya yakin.
"Ah lo mah gue serius, khawatir ini!" Vio berdecak, memberengut.
"Ya, kan, gue juga serius.." timpal Keira.
Vio menggaruh kepalanya, jadi ikut pusing. Dia khawatir sahabatnya itu kenapa-kenapa di jalan.
Reva mengalihkan perhatiannya, tak lama matanya memicing melihat sosok Lavin yang tengah berjalan dengan earphone di kedua telinganya.
Brak!
"Gue ada ide!" seru Reva tiba-tiba. Membuat Keira dan Vio terjengit kaget.
"Ish ngagetin aja! Ide apaan?"
Reva menatap Keira, "Ra, lenapa lo nggak sama Lavin aja ke Bogornya?"
Vio membinarkan matanya, langsung menepuk bahu Keira. "Iya bener! Ah gue lupa ada si Lavin."
"Enggak-enggak, gue nggak mau sama dia!" tolaknya langsung. Bisa berabe bila ketahuan Kahfi, karena memang sudah 3 hari ini Keira memilih tak diantar-jemput laki-laki itu menghargai permintaan Kahfi meski alasannya belum jelas dan penuh tanya di kepala.
"Ck, kenapa, Ra? Karena A Kahfi larang lo, ya?"
Keira diam tak menjawab.
"Tapi ini, kan, agak mendesak. Lo nggak bisa ke Bogor sendiri, Ra. Harus ada yang nemenin."
Reva mengangguk setuju. "Intinya kesampingin dulu itu, dan mari minta l
Lavin anterin lo, oke?"Vio langsung menarik tangan Keira untuk berdiri, dan membawanya untuk menghampiri Lavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
VieRa (TAMAT)
Teen Fiction(BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA) Awalnya, Keira hanya berniat membantu Seno- sang sepupu. Untuk menjadi pacar pura-puranya karena laki-laki itu ingin putus dengan kekasihnya yang toxic. Eh, bukannya berhasil malah nasib buruk yang menghampiri. K...