12. Ada apa?
"Karena kita hanya manusia yang tidak pernah bisa memprediksi apa yang akan terjadi satu menit ke depan." #Januar Geinando.
Happy Reading!
🦋
🦋
🦋"Nah ini rumah aku, kak!" Gadis kecil itu meminta turun, diikuti Keira dan Lavin.
"Ayo kak!" ajak gadis itu, menuntunnya menuju pintu gerbang yang terbuka.
"Ini, rumah kamu memang nggak ada penjaganya atau-"
"Gerbangnya memang sengaja suruh Filsa buka, kok, kak."
"Ah, oke." Keira mengangguk mengerti. "Ya udah mending sekarang kamu masuk ke dalem, pasti orang tua kamu udah nyariin. Udah malem juga!"
"Ah iya, sebentar!" Filsa membuka tasnya, mengeluarkan sesuatu di sana.
"Ini," gadis itu menyodorkan sepasang gelang tali pada Keira.
"Ini apa?" tanya Keira.
"Udah tahu gelang, masih aja tanya. Bodoh!" Lavin yang menjawab.
Keira melirik sinis Lavin. "Maksud gue ini buat apa?"
"Ya buat dipake pinter!"
"Ih berisik deh, nyahut mulu!" Keira menendang kaki kesal.
"Shh, dasar bar-bar!" ringis Lavin.
"Dasar resek!" balas Keira.
"Tadi aku sempet beli gelang itu di sekolah." Filsa membuka suara. "Itu buat kalian aja, sebagai ucapan terima kasih aku!"
Keira menatap tak enak Filsa, namun karena dia pun tak bisa buang waktu karena hari sudah semakin malam, dia pun hanya mengangguk.
"Oh, ya udah, makasih, ya, Filsa. Kita pasti akan jaga gelangnya!"
Filsa mengangguk semangat.
"Ya udah, ayo kakak antar sampai dalam!" Keira segera membawa gadis itu menuju pintu rumah. Setelah menyerahkan Filsa ke art yang ada di sana dia segera kembali ke motor.
Motor Lavin pun kembali melaju. Kali ini dengan kecepatan sedang.
***
"Gang yang mana?"
"Itu, gang besar paling ujung!" tunjuk Keira.
Motor Lavin melaju pelan, memasuki gang yang ditunjuk Keira.
Dia sebenarnya sedikit mengernyit kala sadar gang rumah gadis itu sama dengan gang rumah Seno yang kebetulan dia ketahui.
Membuat Lavin jadi teringat lagi perkataan Alvedo beberapa waktu lalu. Tentang Keira dan Seno yang sebenarnya hanya sebatas sepupu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VieRa (TAMAT)
Teen Fiction(BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA) Awalnya, Keira hanya berniat membantu Seno- sang sepupu. Untuk menjadi pacar pura-puranya karena laki-laki itu ingin putus dengan kekasihnya yang toxic. Eh, bukannya berhasil malah nasib buruk yang menghampiri. K...