9. Salah Sangka
Happy Reading!
🦋
🦋
🦋Keira menatap jengah teman-temannya, sudah hampir tiga jam mereka di mall.
Memang siang tadi mereka sempat mengunjungi tempat-tempat bagus di Jakarta seperti Monas dan Kota tua juga kafe-kafe modern yang sedang hits dikalangan remaja. Tapi itu hanya sebentar saja.
"Ini seriusan masih mau keliling-keliling?" tanya Keira jengah.
"Iya, hehe." jawab Reva dan Vio serempak.
"Gue udah capek tahu keliling-keliling ngikut kalian," Keira mengerucutkan bibirnya sebal, tanpa malu berjongkok karena sudah lelah.
"Utu utu, Keira si jago karate bisa juga ngerajuk," goda Reva. "Sini-sini peyuk dulu sini."
Keira mengelak geli dari Reva. "Apa sih, ah!"
"Sabar aja, ya, Ra, mereka tuh kalau belum ngerasa puas nggak bakalan mau pulang." sindir Enzie menepuk bahu Keira, ikut berjongkok.
"Keliatan sih Zie, muka-muka gila shopping tuh mereka!" Keira ikut menyindir, bercanda.
"Bukan lagi, Ra! Mereka kalau udah liat baju-baju ngegantung, beuh matanya langsung pada berbinar semua!"
Enzie dan Keira terkekeh.
"Ya, maklum, ya, kakak-kakak, tiga hari ini kita sibuk pr mulu jadi mau puas-puasin healing!"
Keira menggeleng tak heran.
"Tapi, mending kita sekalian beli perlengkapan buat camp nggak sih?" asal Vio, seraya duduk memeriksa handphonenya. "Nih, ketua kelas gue udah kirim listnya, di kelas kalian juga udah, kan, Ra, Rev?"
"Iya udah dibagi tadi!" ujar Reva.
"Ya udah, mending cari dari sekarang aja!" sahut Keira kemudian.
Semuanya mengangguk. Lalu mereka berjalan menyusuri mall, mencari perlengkapan untuk camping.
Sambil terus berjalan Keira merogoh tasnya untuk mengecek isi dompet, namun tanpa sengaja ekor matanya menangkap sosok perempuan yang tak asing.
Keira berhenti, membuat Enzie, Reva juga Vio ikut menghentikan langkahnya.
"Kenapa Ra?" tanya Enzie.
"Cewek di sana Fani bukan sih?" tanya Keira menatap fokus ke seberang.
Enzie, Reva dan Vio sontak menoleh ke arah yang ditunjuk.
"OMG! Dia sama siapa tuh?" tanya Vio nyaring.
Mereka melihat dua orang yang tengah berjalan, bergandengan tangan di sana.
"Wah ada yang enggak beres sih ini.." lirih Reva.
Keira tanpa aba, langsung menghampiri Fani yang tengah bercengkrama dengan seorang laki-laki di dekat toko perhiasan.
"Eh, Ra, lo mau ke mana?!" teriak Reva, namun diabaikan Keira.
"Ikutin ajalah!"
Enzie, Reva dan Vio berlari mengejar Keira.
Keira sendiri sudah berdiri di belakang gadis ber dress pink itu.
"Ekhem!"
Kedua orang yang tengah saling rangkul itu menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
VieRa (TAMAT)
Teen Fiction(BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA) Awalnya, Keira hanya berniat membantu Seno- sang sepupu. Untuk menjadi pacar pura-puranya karena laki-laki itu ingin putus dengan kekasihnya yang toxic. Eh, bukannya berhasil malah nasib buruk yang menghampiri. K...