🦋 Tiga puluh delapan

251 37 44
                                    

38. Terkatup

Nyatanya, semua semakin pelik dan mencekik. #Keira Geinanda.

Happy reading!

🦋
🦋
🦋

Keira dan Lavin memutuskan memanfaatkan waktu untuk belajar bersama. Kebetulan tinggal satu minggu lagi ujian tengah semester di laksanakan sebelum kemudian minggu berikutnya lomba karate.

"Kalau imigrasi sama emigrasi apa, Ra? Gue lupa.

"Jadi imigrasi itu masuknya penduduk suatu negara ke negara lain, nah kalau emigrasi itu kebalikannya, yaitu keluarnya suatu penduduk dari suatu negara ke negara lain. Nah, sebenarnya ada lagi urbanisasi. Itu adalah..."

Keira menjelaskan secara rinci materi apa saja yang sudah dia hafal di luar kepala kepada Lavin.

Lavin pun menyimak, sesekali mengangguk dan mengeluarkan pendapatnya.

Hingga jam sudah menunjukkan pukul 14:00 WIB.

"Akhirnya selesai juga!" Lavin yang berhasil membaca lebih dari 3 bab materi merentangkan tanganyanya yang terasa pegal. Dia baru akan mengambil gelasnya untuk minum namun botol di samping gelas sudah kosong.

Lavin menoleh ke samping. "Ra, air-"

Dia langsung menghentikan ucapannya saat melihat ternyata Keira tengah tertidur.

Lavin mendengus kecil melihat Keira yang tertidur dengan mulut terbuka di tumpukan buku paket.

"Bisa-bisanya dia malah ketiduran, mana ekspresinya lucu banget lagi," gumam Lavin.

Dia tidak bohong. Keira saat ini sangat menggemaskan di matanya. Dia pun mengatupkan mulut Keira, dan membenarkan posisi tidur gadis itu di sofa di atas. Lalu menyelimuti tubuhnya dengan selimut kecil yang sepertinya memang selalu tersedia di sana.

"Kalau tidur gini, nggak kelihatan bar-barnya, ya?" gumamnya pelan, sambil menyelimuti Keira. "Cantik banget sih.."

Lavin terus menatap gemas Keira, sesekali terkekeh mendengar denguran halus dari Keira.

"Bisa-bisanya gue malah suka sama cewek kayak lo, Ra.."

Drtt, drtt!

Lavin segera berdiri, merogoh kantong celananya. "Lili?"

Dia lalu mengangkat panggilan itu.

"Hallo?"

"Lo di mana?" Kahfi di seberang sana langsung bertanya.

"Loh Bang? Gue di rumah lo-"

Tut.

"Hallo?" Lavin mengernyit, menatap layar ponselnya yang sudah menampilkan menu kembali.

Beberapa saat kemudian, Lavin mendengar suara motor yang sepertinya lebih dari satu itu. Baru saja beranjak akan melihat, dua orang pria masuk ke rumah.

Yang satu Kahfi, dan yang satu lagi Lavin tidak tahu siapa.

Kahfi dan Janu menatap Lavin yang terdiam kaget melihat mereka, lalu mengalihkan tatapannya pada Keira yang tertidur lelap.

"Keira kenapa?" tanya Kahfi menatap tajam Lavin.

"Dia nggak papa, tadi pas lagi belajar bareng ketiduran."

Janu menghela napas lega, langsung menghampiri Keira di kursi dan menggendongnya ke kamar.

Lavin melirik Janu sekilas, lalu menoleh lagi pada Kahfi. "Kenapa? Kok kayaknya panik gitu?"

VieRa (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang