"Tidak perlu takut untuk berada di dalam kegelapan, karena di situ tidak ada bayangan yang bisa mendekatimu. Tetapi, berbeda jika bayangan itu berbentuk."
***
Jangan lupa vote dulu ya pren, jangan skip setiap narasi.
~~~~
"Berarti benar apa yang kemarin kita pikirkan," tukas Damar menatap Reno dan Rafka di sampingnya. "Tapi, Detektif, jika benar Danu dibunuh, kenapa pelaku malah membuat seolah-olah korban bunuh diri, padahal polisi akan tau dia dibunuh?"
Detektif Lenan mengangguk pelan sambil duduk tegap.
"Bisa saja itu tipu muslihat atau pembunuhnya teledor," jawab Detektif Lenan sambil memperhatikan foto-foto Danu yang terpotret.
Mereka bertiga tampak diam dengan kening berkerut dan terlihat cukup penasaran dengan pikiran Detektif Lenan yang satu ini. Tidak bisa diragukan, Detektif Lenan bahkan terkenal sebagai 'Si mata tajam' bisa menelisik dengan cepat jejak para penjahat dan pembunuh.
"Ada aturannya dalam kasus bunuh diri, ada dua kemungkinan, korban melakukan murni karena diri sendiri atau justru terlibat pihak lain. Makanya, sejak saya menerima laporan tewasnya murid di SMA DS, hal pertama yang harus diselidiki dengan baik adalah, dari caranya tewas," jelas Detektif Lenan dengan wajah tegasnya.
"Ada beberapa TKP perkara pembunuhan, salah satunya TKP Mayat tergantung. Artinya, mayat tidak boleh langsung diturunkan, karena belum tentu bahwa korban mati gantung diri. Karena perlu dicari bekas-bekas lain disekitarnya yang menunjukkan apabila korban mati bunuh diri atau setelah mati kemudian sengaja digantung orang lain untuk menyesatkan polisi dan para detektif. Kami memperhatikan barang-barang atau bekas-bekas disekitarnya."
"Sebab, korban tewas akibat gantung diri tidak akan terdapat bekas luka, kecuali leher."
"Berarti, melihat kondisi tewasnya Danu, murni karena dibunuh bukan bunuh diri?" tanya Reno dengan hati-hati untuk kembali menyakinkan diri.
"Iya. Kalian juga sudah lihat foto terakhir dari hasil penyelidikan, terdapat tiga luka tusuk yang mendalam yang membuat Danu tewas di tempat."
Tidak terbendung lagi rasa kekesalan dan kesedihan mendengar perkataan Detektif Lenan yang membuat mereka bertiga tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ucapan itu cukup masuk akal, apalagi jika disandingkan dengan argumen mereka semalam.
"Persetan siapa pembunuhnya, kita harus menemukan saksi yang menyebarkan video rekaman Danu itu!" hentak Rafka marah sambil memukul meja dengan keras.
"Raf, tenang dulu," lirih Damar dengan wajah lesu, dia bahkan sudah tampak lemas mengetahui fakta yang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS SCHOOL
Mystery / Thriller"Peperangan diantara para belalang adalah pesta bagi kelompok burung gagak." Kematian anggota klub renang bernama Danu yang dinyatakan polisi sebagai kasus bunuh diri. Ternyata, beberapa hari setelah kematiannya, muncul rekaman video dari saksi mata...