19. BAGIAN YANG HILANG

3.7K 437 103
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Petunjuk + Informasi ☝🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*Petunjuk + Informasi ☝🏻

•••

"Sebanyak apapun kamu kehilangan, kamu tidak punya pilihan lain selain melanjutkan hidup."

_Dangerous School

***

Guys, pas cerita ini update, kalian dapat notifikasi tidak? Coba kasih tau dong, takutnya kagak masuk notifnya.

***

Damar menatap jam tangannya yang menunjukkan pukul 17:30 WIB, perlahan dia turun dari taksi yang membawanya ke rumah sakit dimana Mahesa dirawat. Setelah mendapat izin dari petugas asrama dan dari perawat Ira untuk menjenguk Mahesa yang sudah tiga hari lalu belum membaik, akhirnya dia memaksa untuk pergi sendiri. Sebab, Rafka masih menemani Reno yang belum sadar di UKS asrama. Damar juga sudah sedikit membaik setelah tidur seharian akibat kejadian kemarin malam.

Sebenarnya dia tidak mendapat izin dari Pak Woyo untuk keluar dari asrama apalagi setelah mereka ketahuan keluar asrama dan masuk ke sekolah tanpa izin. Mereka mendapat hukuman akan di tertibkan besok setelah Reno membaik. Tetapi, Damar bahkan sama kerasnya dengan Rafka, berani membantah dan dibantu perawat Ira untuk keluar diam-diam.

Damar pun segera melangkah masuk ke dalam rumah sakit, selama diperjalan dia terus memikirkan bagaimana keadaan Mahesa setelah terakhir kali mengalami rasa takut yang berlebihan dan Perawat Ira berkata dia selalu menginggau 'pembunuh' di dalam tidurnya. Damar akan merasa sedikit tenang jika dia bertanya lebih banyak persoalan yang terjadi kepadanya beberapa hari kemarin, kenapa dia bisa babak belur dan seperti orang ketakutan.

Saat pikirannya bahkan terlampau jauh, dia tiba-tiba menghentikan langkah saat mendengar suara benda pecah dari arah kamar rawat inap Mahesa. Karena takut terjadi apa-apa yang membahayakan teman klub renang itu, Damar berlari cepat. Tetapi, langkahnya terhenti secara refleks disaat seseorang berhamburan keluar dari kamar Mahesa. Tubuh Damar menegang di depan pintu sambil menatap sosok bertopeng menyeramkan berlari menjauh.

DANGEROUS SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang