"Peperangan diantara para belalang adalah pesta bagi kelompok burung gagak."
Kematian anggota klub renang bernama Danu yang dinyatakan polisi sebagai kasus bunuh diri. Ternyata, beberapa hari setelah kematiannya, muncul rekaman video dari saksi mata...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Renungkan dan pertimbangkan sebelum kita bergerak."
-Dangerous School-
***
VOTE+KOMMENT THANKS
~~~~~HAPPY READING~~~~~
***
Dari arah gedung administrasi tampak dua polisi sedang memasuki halaman sekolah dengan serius. Keduanya bergerak dengan tegas dan sesekali memperhatikan sekeliling area dengan cermat, mungkin mencari sesuatu atau menangani situasi tertentu. Suasana di sekitar mereka terasa tegang dan cemas tepat saat tiba di depan kantor guru dan secara bersamaan Pak Nandu dan Pak Woyo keluar dari sana.
Dari arah samping, Reno menyembulkan kepalanya dari balik tembok kelas. Diikuti oleh Damar dan Rafka berdiri secara sejajar melintang ke belakang tembok koridor di lantai satu. Reno memimpin jalannya informasi yang ingin mereka dengar secara sembunyi-sembunyi, membuat ketiganya sedikit memiringkan kepala untuk melihat jelas ke arah depan mereka yang hanya membutuhkan lima langkah ke depan kantor kepala sekolah.
"Saya sudah menerima laporan dari pemilik yayasan, yang mengatakan kalau beberapa minggu lalu ada siswa yang bunuh diri di gudang. Menurut laporan dan beberapa bukti detail yang di tunjukkan oleh detektif awal yang menangani, kasus ini terbukti pembunuhan," jelas seorang detektif Veteran, pria paruh baya yang mengenakan setelan jaket hitam berlogo perisai kuning bintang tiga di lengan kirinya sedang berdiri dengan wajah tegas menatap Pak Nandu dan Pak Woyo.
Dari jarak lima langkah itu, Rafka bisa melihat dengan jelas penampilan Detektif itu dari kepolisian pusat, dia merasa cukup lega ternyata mereka bertindak secepat ini.
"Makanya kami datang kemari untuk mengkonfirmasi akan menyelidiki lebih lanjut. Karena dari satu pihak mengatakan jika kasus ini ditutup secara tidak adil dengan alasan reputasi sekolah," lanjut Detektif Lee.
"Dalam kasus ini kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian di unit kejahatan yang sebelumnya melakukan penyelidikan pertama. Serta, penyelidikan ini akan dilakukan secara terbuka agar tidak menimbulkan kesalahan informasi yang tersebar terkait kasus tersebut."
Dengan guratan wajah menahan kesal, Pak Nandu hanya mengangguk, pasalnya beliau tidak setuju dengan keputusan Pak Danil untuk membuka kasus ini, karena akan kembali membangun atensi publik dan menimbulkan kegaduhan citra SMA DS. Apalagi, sejak berita penyelidikan kasus Danu tersebar, banyak khalayak yang melempar komentar negatif di web sekolah. Oleh sebab itu, Pak Nandu sangat tidak setuju jika reputasi sekolah yang akan dipertaruhkan.
"Baik, Pak. Kami akan ikut bekerja sama," jawab Pak Woyo cepat setelah menyadari wajah masam yang ditunjukkan oleh Pak Nandu. Mendengar penjelasan Detektif Lee sejak di dalam ruangan tadi sudah membuat atensi Pak Nandu ingin meluap-luap, tetapi tertahan mengingat posisi mereka hanyalah perantara.