Maaf jika ada typo 🙏
Selamat membaca~
🔸🔸🔸🍁🍁🌸🦋💖🦋🌸🍁🍁🔸🔸🔸
Ayo Main Game
"Tuan Muda sepertinya sedang memikirkan sesuatu hari ini. Bagaimana dengan secangkir teh untuk memuaskan dahagamu dulu?" Pria muda itu menyerahkan secangkir teh hangat ke Tang Yue.
Tangan Tang Yue sudah menyentuh tepi cangkir, tapi dia menarik kembali tangannya, "Aku baru saja minum teh dengan Yang Mulia selama setengah hari. Dan perutku sudah penuh dengan air."
Pemuda itu tidak memaksanya. Dia menunduk dan membelai partitur musik, "Saya mendengar bahwa Putra Mahkota telah belajar banyak, diantaranya musik, catur, dan kaligrafi. Saya ingin tahu apakah saya bisa memiliki kesempatan untuk bertukar petunjuk dengan Yang Mulia."
Tang Yue berpikir dalam hati: Seperti yang diharapkan, dia ada di sini untuk suaminya. Dia bahkan masih ingin belajar catur dan kaligrafi. Bukankah dia terlalu menonjolkan dirinya?
"Yang Mulia sangat sibuk." Tang Yue memberinya jawaban lugas.
Pemuda itu tidak menunjukkan kekecewaan apapun. Dia masih tersenyum lembut. Sulit untuk menahan senyum seperti itu.
Jika Tang Yue tidak menyadari bahwa ada yang salah dengan pemuda itu, dia pasti tertarik padanya.
"Saya dengar Tuan Muda sangat pandai membuat makanan. Kebetulan, saya juga suka membuat makanan ringan. Saya menggunakan dapurmu untuk mengukus kue. Silakan coba." Pria muda itu mendorong sepiring kue, lalu mengambil sepotong kue dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
"Sepertinya agak manis. Saya tidak tahu apakah ini cocok dengan selera Tuan Muda. Bagaimana kalau kamu mencobanya?" Pria muda itu mengambil sepotong kue lagi dan memberikan setengahnya kepada Tang Yue. Setengah sisanya dimasukkan ke dalam mulutnya sendiri.
Tang Yue merasa lega saat melihat bahwa pemuda itu baik-baik saja setelah memakannya. Sepertinya pemuda itu tidak berani meracuninya di kediaman Putra Mahkota, jadi dia memakan setengah kue itu.
Rasanya lumayan enak. Bisa dilihat bahwa pemuda itu memang telah berusaha keras ketika membuatnya, "Apa kamu membuatnya sendiri atau seseorang mengajarimu cara membuatnya?"
Pemuda itu menopang dagunya dengan satu tangan, memperlihatkan pergelangan tangannya yang halus dan indah. Dia tersenyum dan matanya menatap Tang Yue, "Saya secara khusus mempelajarinya untuk seseorang, karena saya tahu dia suka makan."
Tang Yue tidak tahu apa yang aneh tentang itu. Tapi, dia tiba-tiba merasa merinding. Ketika dia melihat pemuda itu lagi, pemuda itu tampak normal dan hanya melihat ke luar pintu dengan kepala ditopang.
"Apakah Tuan Muda menyukainya?"
Tang Yue ingin menjawabnya, tetapi saat dia akan membuka mulut, dia menemukan tenggorokannya agak kering. Gelombang panas datang dari bagian bawah perutnya.
Tang Yue mengira alasannya karena dia sudah terlalu banyak makan sebelumnya. Dan ketika penglihatannya mulai kabur, dia menyadari bahwa dia telah jatuh ke dalam perangkap pemuda itu.
***
Putra Mahkota Zhao sudah mengucapkan selamat tinggal kepada Tuan Xuan Jing dan kembali ke ruang belajar. Sebelum dia bisa duduk dan memanaskan pantatnya, dia mendengar langkah kaki tergesa-gesa di luar pintu.
Putra Mahkota Zhao mendongak dan melihat Kepala Pelayan berlari masuk dengan panik, "Yang Mulia, pelayan tua ini ingin mengatakan sesuatu."
Putra Mahkota Zhao mengangguk dan mengisyaratkan dia untuk melanjutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] It's Hard To Be A Good Wife √
Исторические романыNovel Cina terjemahan bahasa Indonesia Author : Cang Ming Sinopsis : Ia mampu rukun dengan ibu tirinya yang sulit, dan membuat semua saudara perempuannya mengaguminya, namun hanya saja tidak menyangka kehidupan pernikahan dengan pangeran begitu suli...