Ramadhan tiba~
Ramadhan tiba~
Ramadhan tiba~
Marhaban Ya Ramadhan~
Marhaban Ya Ramadhan~
Marhaban Ya Ramadhan~
Marhaban Ya Ramadhan~Haha... Maaf ya guys malah nyanyi 😁
Akhirnya hari pertama puasa guys!
Ada satu hal yang aku takutkan setelah bulan puasa....
Berat badan naik!
Aneh kan? Puasa, berat badan bukannya turun... Kalo aku sih malah naik biasanya, hiks... 😢
Okay lah, langsung aja,
happy reading~🔸🔸🔸🍁🍁🌸🦋💖🦋🌸🍁🍁🔸🔸🔸
Berlibur
Bunga persik bermekaran di bulan April. Seluruh Kota Ye dipenuhi dengan aura musim semi. Karena permintaan perdamaian dari Yue Utara, musim semi tahun ini tampak lebih semarak.
"Cepat, bawa pot itu... dan pot dengan cetakan bunga di bagian bawah... Jangan lupa untuk membawa lebih banyak buah. Saudari-saudariku suka memakannya..."
Tang Yue mengenakan jubah sutra baru. Warnanya biru, sebiru air danau. Rambutnya diikat dengan pita berwarna sama, yang melengkapi musim ini.
Tang Yue telah mengatur agar saudara perempuannya meninggalkan kota untuk liburan besok. Dia ingin mengajak mereka keluar untuk bersantai.
"Kamu benar-benar tidak membutuhkan aku untuk menemanimu?" Putra Mahkota Zhao bertanya lagi. Faktanya, dia benar-benar ingin melihat Tang Yue menganggukkan kepalanya, tetapi Tang Yue menolak bahkan tanpa menoleh. "Tidak perlu, tidak perlu. Kamu sibuk dengan pekerjaan."
Tang Yue sedang mengambil bunga mutiara yang dikirim oleh para pengrajin. Sudah lama sekali sejak dia tidak memberikan hadiah kepada para adik perempuannya.
Jadi, Tang Yue telah menyiapkan hadiah untuk mereka beberapa bunga mutiara yang sering dikenakan oleh gadis-gadis muda. Setiap gadis muda harus berdandan agar terlihat cantik.
Namun, bunga mutiara bukanlah sesuatu yang bisa diberikan dengan gaya asal-asalan. Tang Yue harus memilih mana yang cocok untuk adik perempuannya, jadi dia tidak memperhatikan ekspresi suram Putra Mahkota Zhao.
"Ini tidak bagus. Mutiaranya terlalu besar. Ubah ke yang lebih kecil..."
"Tang Yue..."
"Warna ini kurang bagus. Terlalu mencolok. Ubah menjadi pink lembut. Lebih baik jika warnanya sama dengan bunga persik..."
"Tang Yue..."
"Pitanya diikat terlalu kaku. Tidak perlu terlalu rumit. Ikat saja biasa, tidak apa-apa. Adik-adikku menyukainya..."
"Tang Yue!" Putra Mahkota Zhao berteriak dengan suara rendah. Pihak lain berbalik dengan bingung, "Hah?"
Putra Mahkota Zhao menarik napas dalam-dalam. "Aku akan pergi bersamamu besok." Mengapa istrinya bisa menemani sekelompok wanita muda keluar untuk bersenang-senang, tetapi dia ditinggalkan dengan urusan resmi?
"Benarkah?" Tang Yue menatapnya dengan curiga. Karena permintaan perdamaian dari Yue Utara, ada banyak hal yang terjadi di Istana Kekaisaran baru-baru ini. Sehingga Putra Mahkota Zhao memiliki banyak pekerjaan, jadi bagaimana dia bisa punya waktu luang?
Putra Mahkota Zhao yang merasa dipandangi dengan tatapan curiga, tiba-tiba hatinya diliputi amarah, "Aku selalu menepati janjiku!"
Tang Yue segera tertawa. Dia membuang jepit rambut di tangannya dan berjalan ke depan Putra Mahkota Zhao. "Kamu sudah mengatakannya. Jangan menarik kembali kata-katamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] It's Hard To Be A Good Wife √
Fiction HistoriqueNovel Cina terjemahan bahasa Indonesia Author : Cang Ming Sinopsis : Ia mampu rukun dengan ibu tirinya yang sulit, dan membuat semua saudara perempuannya mengaguminya, namun hanya saja tidak menyangka kehidupan pernikahan dengan pangeran begitu suli...