[BL] It's Hard To Be A Good Wife √

Ch 100

Sebelumnya aku mau bilang, ada kesalahan TL di chapter sebelumnya, dijelaskan bahwa Wang Zizhao punya gelar pangeran: Li Zhao, sebenarnya yg benar adalah Lee Zhao, jadi mulai Ch ini aku pake Lee Zhao ya.

🍁🍁🍁

🔸🔸🔸🍁🍁🌸🦋💖🦋🌸🍁🍁🔸🔸🔸

Pekerjaan Selanjutnya

Jenderal Yueyang memandang anaknya dari atas ke bawah. Dia bertanya-tanya apa yang disukai Putra Mahkota dari anaknya ini, apakah itu hanya untuk membalas rasa terima kasihnya? 

"Apakah Yang Mulia pernah mengungkapkan rasa sukanya di depanmu?" Jenderal Yueyang sangat takut putranya yang masih muda dan tidak peka ini, akan dibutakan oleh pengaruh dan kekuasaan.

Harus diketahui bahwa menikah dengan pria bukanlah reputasi yang baik. Meskipun ada banyak hal seperti ini terjadi pada rakyat jelata, hanya mereka yang tidak bisa bertahan hidup yang akan memilih untuk berjalan di jalan ini.

Gelar Putri Mahkota memang sangat bagus, tapi akan aneh jika seorang laki-laki yang dimahkotai.

Jika hari ini Putra Mahkota menyukai putrinya, maka Jenderal Yueyang akan menyiapkan mahar tanpa bantahan. 

Tang Yue ragu-ragu sejenak sebelum mengangguk, "Kupikir dia sedang bercanda." 

"Tahukah kamu apa artinya menikah dengan Putra Mahkota?"

"Apa?"

"Kaisar sedang dalam masa jayanya, tubuhnya sehat, tetapi para pangeran dewasa punya rencana sendiri. Meski Putra Mahkota berkuasa, tapi dia belum tentu bisa mewarisi takhta dengan lancar."

Dengan kata lain, jika Tang Yue terlibat, bahaya yang akan dia hadapi di masa depan akan berkali-kali lipat.

"Aku hanya khawatir akan melibatkan keluargaku." Ini adalah kekhawatiran terbesar Tang Yue.

Jenderal Yueyang melihat ekspresi tulus Tang Yue dan hatinya kacau, "Yue'er terlalu banyak berpikir. Meskipun posisi Mansion Jenderal kita tidak bisa dibandingkan dengan Tujuh Adipati Negara di Kota Ye ini, tapi siapa yang tidak memberikan wajah kepada Ayah? Jika kamu benar-benar ingin Pangeran pilihanmu untuk naik takhta, ayahmu pasti akan mendukung Putra Mahkota, jangan khawatir tentang itu."

Tang Yue memutar matanya, mendekati ayahnya dan berkata pelan: "Kalau begitu bisakah Ayah memberiku gambaran singkat tentang situasi di Istana Kekaisaran, seandainya aku akan dinikahkan dan tidak punya persiapan, aku tidak akan mengerti apa-apa, itu akan membahayakanku."

Jenderal Yueyang memelototinya. Bukankah anak ini berperan terlalu cepat? Anak ini mulai mengkhawatirkan hal-hal ini bahkan sebelum mereka menikah.

"Aku memiliki seorang penasihat disisiku, namanya Tuan Xuan Jing. Setelah pernikahanmu, aku akan memberikannya kepadamu. Jika kamu memiliki pertanyaan, tanyakan saja padanya."