08-JOVANNA

6.1K 272 1
                                    

Happy Readingヾ(^-^)ノ

Typo dimana-mana
~~~~~~~~~

Anna berjalan di belakang Vandres sambil membawa koper berisi pakaiannya. Dia berdecak kagum dengan pelan, ini pertama kalinya dia menginjakkan kaki di gedung besar dan lift?

Jujur dia sedikit takut, apalagi beberapa bulan yang lalu ada berita seorang  perempuan yang tewas karena terjebak didalam lift. Bagaimana nanti jika dirinya berakhir seperti perempuan tersebut.

"Anna?"

Anna tersentak dari lamunannya lalu mengikuti Vandres memasuki lift sambil memenangkan dirinya sendiri. Dan tanpa fikir dua kali dia langsung mendekatkan tubuhnya di samping Vandres.

"Pertama kali naik lift?" tanya Vandres dengan menoleh kearah Anna.

"I–iya" cicit Anna pelan kemudian terkejut saat Vandres langsung meraih pinggangnya dengan cepat.

Lift terbuka dan Anna langsung melepas tangan Vandres saat Tian dan Sam berdiri di depan pintu lift. Apa mereka berdua tinggal disini?

"Jo? Oh, hai Anna" Sam melambaikan tangan sambil tersenyum dan hanya di balas anggukan kaku oleh Anna.

"Kalian pindah?" tanya Tian sambil melirik koper ditangan Anna.

"Ya–" Vandres melihat Sam yang berpura pura terkejut. "–Kalian ngapain disini?"

"Tian beli apartemen di sini. Nggak mungkin kan dia nginep di apartemen lo lagi kalau dia marahan sama bokapnya" ucap Sam sambil merangkul Tian.

Ting

Tian mengecek ponselnya lalu memasukkannya kedalam saku celana. "Kita duluan Jo, Anna"

"Bye Anna–" ucap Sam kepada Anna lalu me atap Vandres dan tersenyum. "–See you Jo"

Vandres berdehem pelan kemudian melirik Anna yang tersenyum kecil kepada Tian dan Sam. "Ayo"

Sesampainya di depan pintu apartemen nya, Vandres menekan pin dengan rangkaian angka lalu membukanya. Anna masuk lalu bergumam takjub sampai membuat Vandres yang menutup pintu menoleh kearahnya.

"Kamar kita pintu warna putih. Masuklah, aku ada sedikit pekerjaan.

Anna menatap Vandres yang juga menatapnya. Kamar kita? Tentu saja, mereka sekarang sudah menjadi suami istri. " I–iya"

Pipinya memerah?" gumam Vandres sambil menangis atap Anna yang buru buru pergi dari hadapannya.

••••••••••••••

Vandres menghentikan pergerakkan jarinya diatas keyboard laptop lalu menatap Anna yang duduk di sebrang sambil memainkan jari jari tangannya. Mereka sudah makan malam dengan makanan yang dihantarkan bi Nasih dan sekarang sudah pukul 20:30. Sepertinya Anna sudah menahan kantuknya sedari tadi.

"Masuklah kekamar"

"Hm?" Anna mendongak menatap Vandres.

"Kamu mengantuk, sana tidur" ujar Vandres sambil Menatap Anna yang mengerjakan matanya.

"Uh, iya"

Vandres menghela nafas sambil merenggangkan badan setelah Anna pergi ke kamar mereka. Dia tidak menyuruh Anna untuk menunggunya tadi. Ternyata gadis itu sudah berani mendekati dirinya terlebih dahulu.

"Gadis yang penurut" ucapnya lalu menggeleng pelan. Gadis yang penurut akan terlihat seksi di ranjang? Yang benar saja.

20 menit berselang, Vandres menutup laptopnya lalu beranjak menuju ke kamar. Dia meletakkan laptopnya di meja kecil kemudian menatap gundukan selimut dengan kepala yang menyembul.

JOVANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang