14-JOVANNA

6.3K 239 1
                                    

Happy Readingヾ(^-^)ノ

Typo dimana-mana
~~~~~~~~~~

"Beneran?"

Anna mengangguk sambil membereskan kotak makanan di meja. "Iya nggak papa, lusa pulang kan?"

"Ya" melihat Anna sejenak lalu Vandres berjalan menuju ke kursinya. Dia nanti sore akan berangkat ke Singapura untuk menghadiri acara tahunan yang diadakan oleh rekan kerjanya.

"Kalau ada apa apa telfon mama"

"Iya" Anna metapa Vandres setelah menyenderkan tubuhnya. Akhir akhir ini dia suka sekali  menatap Vandres walaupun secara diam diam.

"Kenapa menatapku seperti itu?"

Anna mengerjap dan langsung menunduk. Sejak kapan Vandres menyadarinya? "Nggak"

"Ada yang salah dengan wajahku?" Vandres mengusap hidungnya saat Anna menggeleng pelan.

"Tatap wajahku sekarang!"

Anna memilin roknya lalu menatap Vandres yang berjalan kearahnya. Dia menggeser tubuhnya saat Vandres duduk dan menyilangkan kakinya.

"Kenapa menunduk lagi! Angkat kepalamu dan tatap aku"

Anna memasang wajah cemberut setelah mendengar ucapan Vandres. Untuk apa dia menatap wajah Vandres lagi. "Kenapa?"

Vandres membalas tatapan Anna lalu menggeleng yang justru membuat Anna menatapnya tak suka. Vandres tersenyum tipis lalu menyenderkan badanya. Dia sedikit tenang karena akhir akhir ini Gomin tidak menemuinya, tapi dia juga harus tetap waspada. Gomin sangat licik, apalagi pria itu pernah menelfonya untuk memastikan itu nomer Anna atau bukan.

"Kamu nggak pernah ketemu lagi kan sama Maura?" tanya Vandres dan dibalas gelengan oleh Anna.

"Bagus, jangan temui dia apapun alasannya"

"Iya" Anna mengiyakan walaupun dia masih bingung kenapa dia tidak boleh menemui Maura yang notabene teman Vandres. Apa ada masalah diantara mereka berdua yang belum terselesaikan?

"Aku pulang sekarang"

"Sebentar–" Vandres mengambil ponselnya lalu menelfon seseorang. "–Tolong ke ruanganku sekarang"

Anna hanya diam walaupun dirinya penasaran kenapa vandres menyuruhnya menunggu. Sampai akhirnya suara ketukan pintu terdengar dan muncul seorang laki laki yang dia tau bernama Daryan.

"Antarkan Anna pulang" ucap Vandres sambil melemparkan kunci mobilnya kepada Daryan.

"Tapi aku–"

"Ayo nyonya"

Anna menatap Daryan lalu menoleh kearah Vandres yang mengangguk kan kepalanya. "Iya"

Daryan menyuruh Anna keluar dan menatap Vandres yang juga menatap kearahnya. "Apa?"

"Lo tau Gomin dimana?"

"Katanya tiga hari yang lalu dia si Beijing, setelah itu gue nggak tau dia dimana"

Vandres hanya diam sampai Daryan menutup pintu ruangannya. Tidak mungkin jika Gomin hanya menemui dirinya dan pergi begitu saja.

"Apa dia merencanakan sesuatu?"

•••••••••••••

Anna mengecek daftar bahan makanan yang akan dia beli. Dia harus belanja hari ini juga karena isi kulkasnya hanya seledri yang masih utuh. Sedikit jengkel karena Vandres yang membeli seledri tapi pria itu tidak suka sama sekali dengan sayur hijau tersebut.

JOVANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang