15-JOVANNA

6.3K 246 2
                                    

Happy Reading ヾ(^-^)ノ

Typo dimana-mana
~~~~~~~~~

Anna membuka matanya sambil meringis pelan saat merasakan badannya pegal pegal, apalagi bagian bawahnya yang terasa sakit ketika dia mencoba untuk duduk.

"Ekhem"

Anna terkejut dan langsung menaikkan selimut yang dia pakai ketika melihat Vandres yang duduk di sofa sambil menatapnya. Dia langsung saja memalingkan wajahnya saat teringat kejadian semalam.

"Nggak ada niatan buat masak?"

Anna melirik jam di dinding lu membulatkan matanya. Jam 07:20 pantas saja Vandres sudah rapi dengan pakaian kantornya.

"Ssshhh"

Vandres dapat melihat Anna menahan sakit walaupun bergerak dengan pelan. Dia akui tadi malam dia bermain kasar apalagi itu pengalaman pertama bagi Anna. "Nggak usah, istirahat aja"

Anna meringsut ketengah saat Vandres berjalan kearahnya walaupun pria itu hanya mengambil ponsel baru di dalam laci. "Hm"

Vandres menoleh setelah mendengar gumaman lirih Anna. Dia bisa melihat bercak kemerahan akibat kelakuannya semalam. Tanpa sadar dia mengarahkan tanganya ke dahi Anna sampai membuat Anna langsung memejamkan mata.

"Hangat–" gumamnya lalu menghela nafas. Tanpa mengatakan apapun Vandres berjalan keluar dan tak lama masuk kembali sambil membawa nampan di tanganya.

"Makan buburnya lalu minum obat ini. Aku harus pergi kekantor sekarang"

Anna mengangguk dan memperhatikan Vandres yang keluar lalu menatap nampan yang dibawa oleh Vandres. "Mas Vandres sarapan bubur juga? Tapi kata mama dia nggak suka bubur"

Vandres yang sebenarnya masih di balik pintu hanya diam mendengar ucapan Anna. Kenapa bisa Anna masih memikirkannya setelah mendapatkan perlakuan buruk dari dirinya.

Drrtt Drrtt

"Aku akan ke kantor sekarang" Vandres langsung mematikan telfon dari Daryan dan langsung bergegas pergi sambil meremat ponselnya.

"Ingin bermain main huh!?"

Vandres mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Gomin sudah mulai berulah dan dia tidak boleh lengah sedikit pun.

Dia memarkirkan mobilnya dan mengangguk kepada Daryan yang sudah menunggu dirinya. "Kita rapat sekarang!"

"Kita harus cepat mengambil solusi. Perbuatan Gomin benar benar tidak ter prediksi"

Vandres mengepalkan tanganya mendengar perkataan Daryan. Perusahaannya mengalami masalah yang cukup serius gara gara ulah pria itu.

"Brengsek!"

•••••••••••••

Naren merebahkan diri di teras rumahnya sambil mengipasi dirinya sendiri dengan baju yang dia lepas.

"Panas banget hari ini–" Akbar menaruh botol minum dimeja lalu menatap Naren yang terdiam sambil memejamkan mata. "–Heh, lo nggak mati kan?"

"Siapa yang mati?"

Akbar melihat Salsa yang menghampirinya sambil membawa makanan ringan. "Siniin, tuh Naren kayaknya–"

Bruk

Salsa melemparkan makanan yang dia bawa ke Akbar lalu menghampiri Naren. "Ren?"

Salsa mengguncang tubuh Naren pelan lalu menoleh kearah Akbar yang sibuk mengunyah. "Kok nggak gerak? Naren kenapa sih?"

JOVANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang